July 2020

Perumda Air Minum Kota Padang merupakan Badan Usaha Milik Daerah Pemerintah Kota Padang yang diberi wewenang menyelenggarakan pelayanan air minum untuk dimanfaatkan oleh masyarakat.
Salah satu misinya yaitu menyelenggarakan pelayanan air minum yang prima kepada masyarakat serta mencakup aspek kuantitas, kualitas dan kontinuitas melalui pengelolaan seluruh aset perusahaan secara optimal dengan sistem manajemen yang handal menuju PDAM yang sehat, mandiri dan profesional.

Prosedur Pemasangan Baru pelanggan PDAM Kota Padang dapat dilihat di website https://pdampadang.co.id/hal- untuk prosedur-pemasangan-baru. Kantor Pusat Jalan Haji Agus Salim No. 10, Sawahan, Padang Timur Contact Center – (0751) 22789, 0811669123

Layanan Pengaduan merupakan salah satu layanan yang dapat digunakan pelanggan / masyarakat yang ingin melaporkan pengaduan secara online via website di https://pdampadang.co.id/pengaduan.html

Sedangkan Untuk melakukan cek rekening air atau cek tagihan Perumda Air Minum Kota Padang, masyarakat saat ini bisa melakukannya di Aplikasi Kiosbank. Cukup instal aplikasinya di HP android dan bisa bayar tagihan kapan saja.

Selain untuk pembayaran tagihan PDAM, Aplikasi Kiosbank juga bisa digunakan buat peluang usaha loket pembayaran online sehingga dapat penghasilan tambahan setiap bulannya

Karyawan dan karyawati Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Kota Padang tahun 2020 ini berhasil mengadakan 37 ekor hewan kurban. Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang berjumlah 27 ekor hewan kurban yang terdiri dari sapi.
“Alhamdulillah, kita melihat peningkatan ini (jumlah hewan kurban) cerminan dari kesadaran seluruh jajaran Direksi dan semua karyawan Perusda Air Minum Kota Padang untuk beramal dan kepedulian sosial , ” kata Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah saat penyerahan hewan kurban secara simbolis di kantor pusat Perumda Air Minum Kota Padang, Rabu (29/07/2020).
Walikota didampingi Wakil Walikota Hendri Septa mengatakan, berkurban bagi karyawan Perumda itu juga suatu bentuk kepedulian sosial. Terutama bagi masyarakat yang ada di sekitar sumber air, tentu akan sangat berarti sekali. 
“Hewan kurban yang didistribusikan ke masjid dan mushala sekitar sumber air akan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar, ” ujar Mahyeldi.

Lebih lanjut Mahyeldi menyebut, Perumda Air Minum Kota Padang harus terus meningkatkan pelayanan. Selain menambah jaringan baru juga harus meningkatkan kualitas air yang siap diminum.
“Sesuai harapan kita, Perumda Air Minum harus mampu memberikan pelayanan air siap minum dan menambah jaringan baru, ” katanya.
Untuk penambahan jaringan yang bisa menjangkau seluruh kawasan Kota Padang, serta memperbaiki jaringan lama yang sudah tidak layak, membutuhkan anggaran Rp 1 trilyun.

“Kita butuh anggaran tidak kurang dari 1 trilyun untuk menggantikan jaringan lama dan menambah jaringan baru. Itu bisa dilakukan bertahap, ” tukas Mahyeldi.
Sementara itu, Dirut Perumda Air Minum Kota Padang Hendra Febrizal mengatakan, pada Hari Raya Idul Adha 1441 H ini seluruh karyawan kembali menyisihkan penghasilannya untuk kurban. Ditambah dengan CSR perusahaan sehingga mendapatkan sebanyak 37 ekor sapi.
“Kurban dari karyawan ditambah CSR, alhamdulillah, kita bisa berkurban sebanyak 37 ekor sapi, ” ujarnya.

Turut hadir Sekretaris Daerah kota Padang Amasrul, Kepalada Dinas Lingkungan Hidup Mairizon, Kabag Protokol dan Komunikasi pimpinan Amrizal Rengganis. (Ar/*) 

Kepala Dinas PU Sumbar Fathol  Bahri memastikan realisasi pembangunan jembatan Kuranji akan dapat diselesaikan pada tahun ini. Dimana pembangunan Jembatan Kuranji akses penghubung Jalan Raya Kuranji dan jalur timur dari arah Koto Tangah menuju Jalan Mohammad Hatta yang merupakan jalur utama menuju kampus Universitas Andalas (Unand).

"Terkait pembebasan lahan, Pemprov Sumbar telah menganggarkan ganti kerugian lahan masyarakat yang terdampak pembangunan, setelah ini klir.. maka lanjutan pembangunan jembatan Kuranji ini dipastikan akan tuntas tahun ini" terang Fathol.

Fathol menambahkan "akses pemberian bantalan beton, sekaligus pembangunan trotoar pada jembatan Kuranji dimaksudkan agar dapat dilalui masyarakat"

“Sebagai jalur pintas dan menghemat waktu, akses ini juga dapat mengurai kemacetan di berbagai titik dari Kuranji menuju Pasar Baru Pauh dan kampus Unand Limau manis yang selama ini menjadi persoalan serius,” terangnya

Menyangkut penyelesaiannya, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menargetkan penyelesaian Jembatan Kuranji tersebut akhir 2020 ini. Karena jembatan sepanjang 100 meter itu bisa menjadi akses alternatif pengurai kemacetan dan jalur pintas menuju Universitas Andalas (Unand).

Pada kesempatan itu, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, menerangkan, bahwa pembangunan jembatan ini telah berlangsung hampir 10 tahun, belum kunjung selesai hingga saat ini. Diduga karena terkendala pergantian lahan, mudah-mudahan tahun 2020 ini segera selesai,sebab pembayaran pergantian lahan yang belum tuntas sudah dianggarkan pada tahun 2020 ini. Selasa, (14/07/2020).


Didampingi Kepala Dinas PUPR Fahtol Bahri beserta Kepala Bappeda Hansasri turut mendampingi Wakil Gubernur Nasrul Abit. Wagub  berharap pembangunan akses penghubung tersebut dapat terselesaikan tahun ini.

"Ada tiga pemilik tanah yang belum selesai pembebasan lahannya di jalur yang akan menghubungkan jalan ini dengan Jalan Mohammad Hatta" lanjutnya.

Nasrul berharap proses pembebasan lahan tersebut dapat diselesaikan secepatnya tanpa mengenyampingkan hak pemilik lahan yang terkena dampak pembangunan.


"Kita berharap pembangunan jembatan ini memberikan dampak positif untuk kemajuan ekonomi dan pembangunan daerah setempat, terutama masyarakat Kuranji Kota Padang,” tambah Nasrul Abit.


Payakumbuh/50 Kota, ArchipelagoPost - Sejak lima tahun terakhir ini, sejumlah lahan yang kurang tergarap di Kabupaten Limapuluh Kota, kini sudah berubah total. Lahan-lahan yang awalnya hanya semak belukar dan rimba, kini sudah ditanami  berbagai tumbuhan perkebunan. Seperti jeruk dan buah naga.

Ada ratusan bahkan ribuan hektar perkembunan jeruk serta naga di beberapa kecamatan Kabupaten Limapuluh Kota. “Hari ini kita  melihat langsung perkebunan buah naga dan jeruk. Potensinya sangat bagus sekali,”terang Nasrul Abit Wakil Gubernur Sumbar di Restoran Sederhana Payakumbuh pada Selasa (21/7) siang.

Dalam kunjungan ke Limapuluh Kota dan Payakumbuh, Wakil Gubernur Sumbar itu  didampingi Kepala Dinas Pendidikan Wilayah IV Sumbar Asril Cun, Ketua DPRD Limapuluh Kota Deni Asra, Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh Wulan Denura, anggota DPRD Limapuluh Kota Khairul Apit, Pejabat Eselon II Sekdakab Desri, Ketua OKK DPC Gerindra Kota Payakumbuh Nasrul Kenong dan sejumlah tokoh lainnya.

Menurut putra Pasisia itu, perkebunan jeruk dan naga di Kabupaten Limapuluh Kota berpotensi untuk dikembangkan, terutama dalam peningkatakan ekonomi masyarakat. “Itulah tujuan daya datang ke daerah, melihat potensi apa yang terbaik yang ada di daerah,”ucapnya.

Perkebunan jeruk minsalnya, sudah menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat Limapauluh Kota dan hampir merata ada di setiap kecamatan. Seperti di Kecamatan Gunuang Omeh, Kecamatan Bukit Barisan, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kecamatan Akabiluru serta Kecamatan Suliki. Kemudian, perkebunan buah naga, juga mulai dibudidayakan oleh masyarakat seperti di Kecamatan Harau, Kecamatan Kapur IX, Kecamatan Lareh Sago Halaban serta di Kecamatan Mungka.

Tetapi, ucap Wakil Gubernur Sumbar itu, infrastruktur ke kawasan perkebunan masyarakat belum terbangun secara maksimal. “Infrastruktur ke perkebunan belum dilakukan perbaikan, karena itu perlu kita lihat langsung,”ucapnya.

Kedepan, kata Nasrul Abit, Pemprov Sumbar terus mendukung dan mendorong kemajuan sektor perkebunan masyarakat. “Jeruk dan Naga, potensi ekonomi. Karena itu harus dan wajib kita dorong Bersama pemerintah. Nanti kita benahi Bersama, mensupport dan menggandeng perbankan dalam memajukan perkebunan dan pertanian di Sumbar,”katanya lagi.

Menurut Nasrul Abit, hampir 52 persen di Sumbar perekonomian bergerak pada sektor pertanian dan perkebunan., Karena itu, sudah kewajiban Pemprov Sumbar kedepan untuk mendorong dalam memajukan perkebunan Sumbar. (Ddg/Rstp/*)


Saat ini, Perumda Air Minum Padang, telah memiliki kapasitas produksi 1.455 liter air per detik dengan jumlah pelanggan 126.030. Untuk cakupan pelayanan mencapai 82,45 persen dengan panjang jaringan pipa mencapai 2.187.420 meter.

Ini disampaikan Dirut PDAM Kota Padang Hendra Pebrizal pada acara jalin kemitraan bersama Perumda Tirta Sago Payakumbuh di Padang, Senin (20/7).

Terkait dengan kemitraan yang dijalin dengan Perumda Tirta Sago, Hendra menyambut baik dan berharap dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan pelayanan dan meningkatkan kualitas dan pelayanan kepada konsumen, jelasnya.

Pada kesempatan itu, Direktur Utama Perumda Tirta Sago Khairul Ikhwan menambahkan, bahwwa apa yang sudah bagus di Perumda Air Minum Padang kami adopsi untuk dapat diterapkan di Payakumbuh mulai dari pengelolaan hingga teknologi,” ujar  di Padang, Senin (20/7).

Khairul Ikhwan menyampaikan hal itu usai menggelar pertemuan dengan jajaran Perumda Air Minum Kota Padang dihadiri Dirut Hendra Pebrizal dan Direktur Umum Afrizal Kuning.

Menurut Khairul dalam setahun ke depan pihaknya akan fokus melakukan pembenahan mulai dari administrasi umum hingga teknik, sehingga kualitas pelayanan dapat lebih ditingkatkan termasuk menyiapkan rencana bisnis ke depan. Untuk itu pihaknya bersama jajaran akan menggali bagaimana pengelolaan Perumda Air Minum Padang.


Dari sisi administrasi umum akan dilakukan pembenahan dengan merapikan tata kelola, SOP kepegawaian. Kemudian dari sisi SDM akan dilakukan pemetaan melalui psikolog sehingga dalam melakukan promosi dan proyeksi akan lebih objektif dan tepat.

Selain itu untuk aspek teknik menurut Khairul akan dilakukan pemetaan jaringan yang ada berbasis geografik information system berupa peta jaringan mulai produksi sampai distribusi ke rumah.

Khairul menyebutkan saat Perumda Tirta Sago Payakumbuh memiliki lima sumber air melayani 31.311 pelanggan dengan cakupan sudah mencapai 98 persen. Dengan cakupan sudah 98 persen tidak perlu melakukan penambahan jaringan baru dan fokus meningkatkan kualitas layanan.

“Kami punya target akan melakukan penambahan debit air dari Sungai Batang Tabik sehingga tekanan air menjadi lebih tinggi sampai ke rumah,” ujar Khairul.


Payakumbuh, - Polres Payakumbuh menggelar konferensi pers terkait penangkapan pelaku jambret yang meresahkan masyarakat baru baru ini.

Dalam keterangannya di depan awak media kapolres Payakumbuh AKBP Dony Setiawan mengatakan bahwa pelaku melakukan aksinya di 9 TKP dengan korban kaum wanita yang mengendarai motor dan membawa tas.

“Tersangka RP alias Angga adalah seorang residivis. Sebelumnya dia pernah menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Muaro Padang dalam perkara pencurian dengan Pemberatan dan dihukum 2 tahun penjara dan selesai menjalankan hukuman pada bulan April 2020. 

"Tersangka telah melakukan pencurian dengan kekerasan (jambret) sejak bulan Mei 2020 s/d bulan Juli 2020,” ungkap AKBP Dony Setiawan.

Kapolres Payakumbuh AKBP Dony Setiawan mengungkapkan, sasaran tersangka adalah kelompok rentan, pengendara sepeda motor yang mayoritas wanita dan sedang mengendarai sepeda motor dalam keadaan sendiri dengan membawa tas.

“Dalam menjalankan aksinya, tersangka bekerja sendirian atau single fighter dengan modus membuntuti korban dengan menggunakan sepeda motor selanjutnya menarik tas korban secara paksa tanpa peduli apa yang terjadi pada korban,” terang AKBP Dony Setiawan.

"Menurut pengakuan tersangka kepada penyidik Satreskrim Polres Payakumbuh, uang hasil kejahatan itu dipergunakan tersangka untuk membeli narkoba", ucap AKBP Dony Setiawan.

Yang paling parah adalah korban jambret yang menimpa salah seorang Akibat penjambretan itu, dr Yosi Susan pegawai medis di Payakumbuh tidak hanya kehilangan tas, tapi juga tejatuh dan terseret sepeda motor di atas aspal.

“Bahunya patah pembuluh darah dilututnya pecah dan putus. Petugas medis ini juga mengalami luka di tulang pipi,” kata kapolres Dony.

Akibat perbuatannya pelaku di dijerat pasal 365 KUHP pada pasal pencurian dengan kekerasan dengan hukuman 9 tahun penjara.

Kapolres himbau kepada masyarakat agar dalam berkendara selalu hati hati dan waspada serta tidak memicu aksi  penjambretan. Seperti memakai tas dan membawa hp ditangan selagi berkendara atau berboncengan. (Rstp)


50 Kota, ArchipelagoPost -  Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Pati menggelar pembacaan vonis atas kasus kekerasan yang terjadi beberapa waktu lalu di Kabupaten Limapuluh Kota yang menewaskan seorang pelajar bernama M.Syawal (16) warga Jorong Koto Malintang, Kenagarian Bukik Limbuku, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota.

Tersangka ME (39) yang merupakan orang tua dari anak berinisial R (16) yang sebelumnya diduga berkelahi dengan korban M. Syawal. Divonis 9 (Sembilan) tahun penjara potong masa tahanan oleh Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Pati. Terdakwa ME panggilan Ipen, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana. “kekerasan terhadap anak yang menyebabkan mati” sebagaimana dalam dakwaan kesatu.

Sidang Pembacaan Vonis itu digelar di PN Tanjung Pati pada Kamis 9 Juli 2020. Ketua Pengadilan Negeri Tanjung Pati, Herry Cahyono, SH memimpin sidang pembacaan vonis itu, didampingi dua Hakim Anggota, Isnandar Syahputra, SH, MH dan Henki Sitanggang, SH. Pasca pembacaan vonis, terdakwa menerima putusan/vonis tersebut, sementara Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri Payakumbuh masih pikir-pikir.

Dalam sidang, majelis hakim memutus terdakwa dengan vonis 9 tahun penjara, selain itu terdakwa juga diwajibkan membayar biaya perkara Rp. 5.000″ sebut Humas     PN Tanjung Pati, Isnandar Syahputra, SH, Senin 13 Juli 2020. Sebelumnya Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut terdakwa selama 13 tahun penjara. 

Sementara itu, tim penasihat hukum tersangka dari J.H.V Law Firm menuturkan,  kliennya ME menyesali perbuatannya.

“Klien kami menyesali perbuatannya dan ikhlas menjalani hukuman,” sebut Vault Vandelant didampingi Jonni Lumbantoruan dan Hafis Alfarisyi. (Rstp)


Padang -- PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM tetap berupaya memberdayakan pelaku usaha ultra mikro dan usaha mikro dan kecil (UMK) di tengah pandemi Covid-19 melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha Online (PKU Online). 

Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Nasrul Abit yang ikut menghadiri kegiatan webinar dengan tema “Meningkatkan Penjualan Online di Masa Pandemi” melalui aplikasi zoom di ruangannya, Kamis, 9 Juli 2020. Selain memberikan apresiasi terhadap kinerja PT. PNM Persero yang telah berkontribusi besar dalam memajukan sektor perekonomian masyarakat di Sumatera Barat

Ia juga mendukung Program PKU Online diselenggarakan dengan memberikan pelatihan dan pendampingan usaha kepada nasabah binaan PNM secara virtual melalui berbagai sarana video conference.

Salah satu upaya yang dilakukan PNM untuk menjaga aktivitas ekonomi masyarakat secara khusus pelaku usaha ultra mikro dan usaha mikro dan kecil (UMK) di tengah pandemi melalui program pembinaan dan pelatihan yang dilakukan secara daring.

“Kami dari Pemerintah Provinsi mengucapkan banyak terimakasih kepada PT. PNM Persero yang sangat konsentrasi dalam pembinaan UMK dan telah berkontribusi besar dalam memajukan sektor perekonomian masyarakat di Sumatera Barat," ucap Wagub Nasrul Abit.

Di tengah pandemi PT. PNM tetap melaksanakan pelatihan namun pelaksanannya dilakukan secara virtual. Hingga Juni 2020, tercatat sebanyak 80 kali kegiatan pengembangan usaha di Sumatra Barat yang dihadiri oleh sebanyak 1.601 nasabah. Sedangkan jumlah keseluruhan nasabah per Juni 2020 mencapai angka sebanyak 133.720. Jumlah ini memang jauh dari pencapaian tahun 2019 dimana kala itu telah dilaksanakan pelatihan sebanyak 100 kali dengan jumlah nasabah 4.225 orang.

"Dengan akan berakhirnya PSBB di Sumatra Barat harapan kami produktivitas masyarakat yang tadinya terhalang oleh pandemi dapat ditingkatkan kembali," ujarnya.

Dalam kesempatan menghadiri webinar tersebut Wagub Nasrul Abit juga menyampaikan langkah-langkah yang telah dilakukan oleh pemerintah provinsi selama masa pandemi. Langkah-langkah tersebut meliputi yang pertama mengenai penanganan kesehatan secara baik. Hingga hari ini Sumbar masuk kepada penanganan Covid-19 terbaik di Indonesia. Walaupun masih ada kasus positif dalam jumlah kecil tetap dilaksanakan tracking. 

"Walaupun PSBB di Sumbar selesai bukan berarti tugas kita juga selesai, kita tetap harus menyiapkan rumah sakit untuk jaga-jaga. Pengawasan kepada pengunjun pun tetap dilakukan, baik itu di bandara maupun diperbatasan daerah Sumatra Barat, yang mana terdapat sembilan pintu masuk", kata Nasrul Abit.

Kemudian langkah kedua yang telah dilakukan oleh pemerintah provinsi adalah pemberian bantuan jaringan sosial. Bantuan tersebut berupa uang dan barang diberikan kepada masyarakat yang tersebar di seluruh kabupaten kota, yang mana akan dilakukan pendataan secara berkala oleh wali nagari setempat kemudian dilaporkan kepada permerinta provinsi.

Langkah ketiga yang dilakukan oleh pemerintah provinsi adalah mengenai tatanan ekonomi. UMKM yang selama ini berusaha mungkin sempat terhenti dikarenakan Covid-19. Saat ini terlah tercatat sebanyak 114.000 pengangguran yang terdampak oleh covid. Angka ini tentunya lebih banyak dari jumlah UMKM yang tersedia di Sumatera Barat. 

"Untuk memajukan perekonomian ini kembali tentunya diperlukan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, kami selaku pemerintah provinsi memberikan dukungan dan bantuan kepada seluruh pelaku ekonomi," tuturnya.

Sementara untuk usaha-usaha di Sumatera Barat didominasi oleh UMKM, bahkan jumlahnya saat pandemi terakhir ini adalah sebanyak 593.000  Sesuai dengan misi PT. PNM Persero memiliki peran yakni  membantu dalam pembiayaan, pelatihan, dan pendampingan masyarakat. Karena masyarakat di Sumatera Barat masih tradisional, produk dan cara penjualannya pun dilakukan dengan cara konvensional yang biasa. 

UMKM yang telah dibantu oleh PT. PNM adalah sebanyak 6362 unit. Sementara unit UMKM di Sumatera Barat saat ini mencapai 593.000. Hal ini berarti bantuan dari PT. PNM baru mencapai kurang lebih satu persen.

"Harapan kita semua adalah semoga persentase ini dapat meningkat walaupun sedang di masa pandemi," harapnya.

Kembali untuk kegiatan pelatihan Nasrul Abit juga berharap dalam pelatihan kondisi pandemi Covid-19, pendampingan kepada nasabah dilakukan secara online. Hal ini dimaksudkan agar PNM dapat mendampingi nasabah dan senantiasa berusaha mencarikan solusi atas kendala usaha yang sedang dialami.

"Pemprov Sumbar mendorong sinergi antar nasabah dalam pemasaran produk, mendorong menangkap potensi pasar dalam ekosistem nasabah PNM, penjualan melalui media sosial, dan lainnya," tukasnya. 

Lanjutnya, ia juga menerangkan bahwa materi yang disampaikan pada PKU Online ini disesuaikan dengan untuk mengarahkan nasabah binaan PNM menumbuhkan inspirasi, kreatifitas, dan inovasi dalam pengelolaan usaha ditengah pandemi Covid-19.

Langkah terakhir yang dilakukan oleh pemerintah provinsi adalah mengenai tatanan normal produktif aman covid-19. Pada fase ini yang dilakukan adalah bagaimana cara memulihkan ekonomi. Masyarakat diminta agar tetap produktif dengan catatan tetap mengikuti protokol kesehatan. Seperti memakai masker, handsanitizer, dan menjaga jarak aman satu sama lain.

Dalam hal ini sosialisasi kepada masyarakat sangat diperlukan, karena semakin banyak masyarakat yang memahami maka semakin banyak peluang bagi unit-unit baru bermunculan.


Padang - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno sebagai Keynote Speaker dalam acara Web Seminar (Webinar) yang diselenggarakan oleh Habibie Institute for Publik Policy and Governance (HIPPG) Universitas Indonesia (UI), dengan tema kesiapan daerah dalam upaya pencegahan stunting dimasa pandemi COVID-19. di kediaman Gubernur, Kamis (9/7/2020).

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan kesiapan daerah dalam upaya pencegahan stunting dimasa pandemi Covid-19 perlu melakukan pelayanan gizi dan mengutamakan prinsip pencegahan Covid-19, tetap dilakukan terutama cuci tangan pakai sabun, menggunakan masker menjaga jarak fisik, membentuk group secara darring untuk konseling dan edukasi gizi, melakukan pelayanan posyandu.

Konseling gizi ibu hamil dan anak, pemberian makan tambahan pemberian Vitamin A, tablet tambahan darah untuk ibu hamil, remaja putri dan melakukan kunjungan ke rumah. Hal tersebut perlu diupayakan dalam pencegahan dan penaggulangan stunting di Sumatera Barat.

Gubernur Irwan Prayitno sampaikan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis  sehingga anak lebih pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal kehidupan setelah lahir dan nampak setelah anak berusia 2 tahun.

"Untuk itu perlu perbaikan pola asuh, pola makan dan perbaikan sanitasi tiga komponen ini perlu penanggulangan dengan cepat, akan didata kelapangan ke daerah, desa-desa atau nagari dibawah pimpinan bupati walikota tentu pemprov juga ikut berperan dalam hal ini," ucapnya.

Irwan Prayitno katakan, masalah stunting ini adalah merupakan tata kelola dalam penanganannya sehingga diperlukan suatu menyamakan visi. dengan webinar ini agar mempunyai visi yang sama dalam menangani stunting agar nilai angka stuting di tahun 2024 turun menjadi 14 persen supaya semua bergerak secara cepat dan inovatif untuk menyelamatkan rakyat dari era pandemi covid ini.

"Di Sumatera Barat menghadapi masalah gizi yang berdampak terhadap kulitas Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu masih tinggi prevalensi anak balita pendek (stunting). Dan stunting tersebut adalah sebuah kondisi berdasarkan pengukuran tinggi badan menurut umur seseorang ternyata lebih pendek dibandikan tinggi badan seusianya," ungkap Irwan.

Gubernur Sumbar  juga mengatakan faktor Langsung mempengaruhi status gizi balita yaitu faktor konsumsi makanan dan penyakit infeksi kedua ini saling mempengaruhi. Kualitas lingkungan hidup terutama adalah ketersediaan air bersih sarana sanitasi dan perilaku hidup sehat seperti kebiasaan cuci tangan dengan sabun, buang air besar di jamban, tidak merokok dan sirkulasi udara dalam rumah.

"Dan faktor lain yang mempengaruhi faktor langsung dan tidak langsung yaitu situasi politik, ekonomi dan sumberdaya yang ada meliputi sumber daya lingkungan, perubahan iklim namun akhirnya kemiskinan adalah akar masalah kekurangan gizi," ungkapnya.

Selain itu Gubernur Irwan Prayitno juga mengatakan bahwa pelayanan utama masalah gizi dilakukan oleh posyandu karena merupakan ujung tombak dalam melakukan mendeteksi dini bila terjadi masalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan untuk segera ditangani.

(Biro Humas Setda Prov Sumbar)

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengikuti senam pagi gerakan hidup sehat bersama masyarakat Kota Bukittinggi di masa Tatanan Nomal Baru Produktif dan Aman Covid-19 (TNBPAC-19) di Jam Gadang, Minggu, 5 Juli 2020.

Menurut Nasrul Abit, berolahraga teratur akan mampu meningkatkan kebugaran dan daya tahan tubuh, sehingga menjadi sehat dan akan meningkatkan imun tubuh terhadap serangan penyakit dan wabah Covid-19.

"Jangan takut untuk keluar rumah untuk beraktifitas dan aman covid dengan membudayakan disiplin kesehatan, pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak," katanya.

"Dan pagi ini di Kota Bukittinggi dengan jam gadang yang mendunia, keceriaan masyarakat di masa New Normal ternyata di sini cukup patuh terhadap disiplin protokol kesehatan, ini tentu sebuah keberhasilan sosialisasi yang dilakukan Pemko Bukittinggi," ungkap Nasrul Abit.

Nasrul Abit mengatakan, dalam rangka membangkitkan kembali semua aktivitas pembangunan tentunya hidup dengan semangat baru disiplin kesehatan akan memberikan kenyaman dalam produktifitas masyarakat untuk menjalani hidup lebih baik pasca penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Bukittinggi dipagi hari yang cerah ini terlihat semua aktifitas masyarakat terasa telah hidup kembali, pasar sudah ramai, jalanan terlihar sibuk lalu lalang transpotasi. Denyut pembangunan kota ini memberikan pesan tetap waspada wabah covid dengan disiplin kesehatan, namun kehidupan mesti terus dijalani sebagai sikap rasa syukur kepada Allah SWT," ujarnya.



Nasrul Abit dan Wartawati bersama perserta senam pagi mengajak silahkan datang ke Sumatera Barat, nikmatilah keindahan wisata alam, wisata budaya dan wisata kuliner di setiap daerah dengan aneka ragam indahnya  dengan hanya satu syarat sehat dan aman Covid 19.

"Jika sehat dan aman covid, silahkan kunjungi keindahan wisata Sumatera Barat - Ranah Minang yang merupakan salah satu destinasi wisata terbaik Indonesia. Kepada para dunsanak kita, baik di ranah dan di rantau, mari kita majukan kampung halaman dengan semangat tatanan baru disiplin kesehatan, produktif dan aman covid, wujudkan Sumatera Barat sejahtera dan unggul dimasa datang," seru Nasrul Abit besemangat.

(Zardi/hms-sumbar)


Pemerintah Provinsi Sumatera Barat selama ini pemberlakukan Penbatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah menyiapkan lebih 1000 orang tempat karantika sejak bulan Maret 2020 guna antisipasi pasien Covid 19.  Dan menyikapi kondisi kekinian yang kondisi pasien virus corona yang sudah melandai, pasien banyak yang sembuh dan dipulangkan. 


"Untuk penghematan, karantina tinggal satu di BPSDM untuk 200 orang dan karantika yang lain ditutup sementara dan sewaktu-waktu dapat dibuka kembali jika dibutuhkan," ujar Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno di sela-sela kesibukannya hari ini di gubernur, Jumat, 3 Juli 2020. 
Gubernur mengatakan, karantina dipergunakan untuk pasien positif covid Orang Tanpq Gejala (OTG),  Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Orang  dalam perjalanan waktu hampir semua terpakai. 

Hal ini juga karena kita melakukan PCR atau polymerase chain reaction adalah pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan untuk mendiagnosis penyakit mendeteksi material genetik virus Corona. 

"Dengan testing PCR berjalan efektif mendeteksi pasien positif covid 19 dan melakukan tracing berjalan maka kondisi saat ini mulai berkuranglah yang ODP, OTG di karantina. Akhirnya pada waktu itu kita kurangi langsung di Payakumbuh ada dua yang dikurangi tidak ada lagi dan beberapa titik juga kita kurangi, karena rencananya OTG, ODP untuk pulang kampung sudah tidak banyak lagi dan walaupun ada langsung kita Swab sehingga tidak perlu karantina," kata Irwan.

"Kita senang  pasien covid ODP, OTG, sudah banyak yang sembuh tidak ada lagi karantinanya  yang positif ringanpun ternyata sudah bisa dengan satu tempat saja yaitu, itu di BPSDM Gadut Padang," ujarnya.

Bapelkes, kata Irwan, ditutup sementara, Balai Pertanian juga ditutup sementara.

"Namun siap stand by kalau sekiranya kurang kita hidupkan kembali. Dan termasuk kemenag juga ditutup Diklat Bukittinggi juga tutup, Padang panjang, dan beberapa derah lain juga ditutup," pungkasnya.

(zardi)

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno bertindak sebagai Keynote Speech dalam acara Web Seminar (Webinar) Ikatan Akutansi Indonesia (IAI) Sumatera Barat dengan tema "Pemulihan Ekonomi Lokal Dalam Tatanan Kehidupan Normal Baru", bertempat di rumah dinas Gubernur Kamis, 2 Juli 2020.

"Saat ini kita sudah masuk kedalam pemulihan ekonomi dengan memenuhi syarat dari kajian epidemiologi dan menghitung angka penurunan positif Covid-19," ungkapnyam

"Apakah masuk kezona hijau, kuning, orange maupun zona merah. Kalau dinyatakan masuk ke zona hijau atau setidaknya zona kuning itu sudah bisa masuk kepada pemulihan ekonomi," ucap Irwan Prayitno.

Irwan Prayitno juga mengatakan, dari WHO kajian Epidemiologi menyebutkan reproduction number terus bawah satu dalam konteks dua Minggu paling sedikit artinya, dalam waktu lebih dari dua Minggu harus dibawah satu.

"Dan penularan tidak boleh lebih dari satu, kalau lebih dari satu maka tidak bisa pemulihan ekonomi, kemudia juga dari segi pengendalian Covid-19 transmisi lokal, transmisi import kita harus mampu mengendalikan dengan beberapa patokan pedoman," katanya.

Irwan mengatakan, dari sistem kesehatan juga akan disiapkan ketika pemulihan ekonomi otomatis masyarakat pasti keluar rumah maka dari itu perlu disiapkan yang namanya sistem kesehatan diantaranya laboratorium, rumah sakit termasuk juga tempat karantina dan juga beberapa persiapan untuk kesehatanpun harus dilakukan termasuk juga kesadaran masyarakat dalam disiplin protokol covid

"Sebagai satu gambaran kita di Sumatera Barat telah memproduksi tracing terbanyak 0,7 % dari seluruh Indonesia positif COVID-19. Sumbar sempat berada pada urutan pertama di Sumatera dan urutan kelima se Indonesia pada tanggal 24-25 Mei kasus positif covid terbanyak. Dan saat ini sudah masuk ke urutan yang ke-17 dan dinilai mampu kendalikan covid 19," ujarnya.

"Dari gambaran diatas kita harus siap untuk memulihkan ekonomi, sistem kesehatanpun juga harus siap dan masyarakat pun harus siap untuk mengikuti protokol kesehatan. Sebagai upaya pendekatan kita untuk menghentikan penyebaran Covid-19 ditengah-tengah dimasyarakat," katanya.

Dikatakannya, Sumatera Barat secara statistik selalu menjadi tertinggi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di sektor pertanian, peternakan perkebunan perikanan dan kehutan sehingga mencapai 22 persen hingga 23 persen.

Intinya adalah yang terbanyak dan dalam artian sektor tenaga kerja terbanyak dari pertanian lebih dari 50 persen bahkan lebih. Hal ini untuk diketahui terkait dengan Covid-19 sektor pertanian tidak terdampak dari setiap produknya.

Menurutnya, Sumatera Barat terkait dengan pertanian perkebunan melalu SKPD yang membidangi pertanian, peternakan industri perdagangan dan juga dengan UMKM itu melakukan berbagai kebijakan supaya mempercepat distribusi Pupuk kemudian benih, pemasaran dan termasuk dukungan dari sektor pertanian kepada perkebunan perikanan jadi ini sudah berjalan.


"Kemudian yang amat kita seriuskan terdampak adalah UMKM, perdagangan dan pariwisata maupun jasa memang betul sangat terdampak semenjak diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)," ujarnya.

Dikatakannya, untuk pariwisata dan restauran kendalanya banyak, otoritas dari Bupati Walikota sudah banyak yang memberikan keringan dengan tidak membayar pajak restauran, hotel dan boleh menunda pembayaran atau memberikan kelonggaran tidak terkena denda.

Gubernur Sumbar jelaskan, terkait dengan pemulihan ekonomi untuk pariwisata banyak efeknya kemana-mana telah dibukak hotel, restauran, tempat wisata sebagai garisan umum silahkan dibuka, termasuk menerima wisatawan asing dari manapun dengan syarat yang msuk berpergian, berwisata yang berjualan berdagang mesti aman dari covid dengan membuktikan hasil dari swab test kemudian mengikuti protokol kesehatan.

"Untuk wisatawan sudah masuk paket-paket para wisatawan asing pada bulan Juli tentu harus mengikuti syarat protokol kesehatan, dan hasil swab test," kata Irwan.

"Kita melihat dari fakta yang ada pada saat ini  para wisatawan dari luar negeri atau wisatawan asing sudah ada yang masuk ke Sumbar, kemuadian dari daerah tetangga juga sudah masuk," ungkapnya.

Tentu semua ini dengan dua syarat yaitu swab melalui Rapid Test sesuai dengan SE dirjen Laut, Darat, Udara, dengan demikian dilakukan agar wisatawan jalan kegiatan lainpun jalan.

Dan juga melakukan swab gratis untuk pelaku hotel pegawainya sudah diswab termasuk cleaning servis, restauran juga sama termasuk juga sopir angkot dan taxi juga sudah.

Hal ini sebagai jaminan mereka negatif covid dan ketika mereka beraktifitas mereka terkendali dalam penanganan covid dan pemprov Sumbar juga melakukan setiap pelaku wisata kita gratiskan swabnya termasuk juga pelayanan publik masyarakat.

(Zardi)

Gubernur Irwan Prayitno dalam syukuran Hari Bhayangkara ke-74 di Mapolda Sumbar, Rabu (1/7/2020).
Padang - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno mengatakan tidak mungkin menghilangkan virus Corona tanpa vaksin. Namun demikian, Irwan mengklaim Pemprov Sumbar telah berhasil mengendalikan Corona.

"Yang bisa dilakukan adalah bagaimana mengendalikan COVID tersebut. Tidak mungkin mengenolkan COVID sepanjang belum ada obat dan antivirusnya," kata Irwan dalam syukuran Hari Bhayangkara ke-74 di Mapolda Sumbar, Rabu (1/7/2020).

"Hari ini ada 16 orang. Besok kita belum tahu, sehingga kita harus tetap waspada," tambah Irwan.

Irwan kemudian mengulas mengenai perkembangan penyebaran Corona di Sumbar. Dia menyebut Sumbar saat ini tak lagi menjadi provinsi 5 besar terbanyak positif Corona.

"COVID belum selesai. Jadi, waspada terus. Sumbar yang biasanya bertengger di posisi 5 besar di Indonesia, sekarang jadi posisi 15. Setidaknya kita sudah bisa mengendalikan," ujarnya.

|Meski demikian, ia mengingatkan warganya agar tetap waspada dan mematuhi protokol COVID. Sebab, sebut dia, virus Corona masih menjadi ancaman walaupun Sumbar sudah memasuki tahap new normal.

"Jangan menganggap bahwa dengan telah bebasnya beraktivitas, seakan virus Corona juga tidak ada lagi. Justru, dengan telah kembalinya aktivitas seperti biasa, protokol kesehatan harus bertambah ketat lagi kita lakukan," sebut Irwan.

Gubernur usungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu meminta jajaran kepolisian tetap ikut membantu penerapan disiplin dan protokol kesehatan. sumber/dtk/zak

Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit peduli terhadap masyarakat, di tengah Pandemi virus Corona (Covid-19). Ia ingin secara langsung berkunjung ke daerah terpencil di Kabupaten Pasaman melihat kondisi infrastruktur bahagian penting dalam memajukan daerah setempat.

Selama tiga hari di Pasaman, Wagub Sumbar meninjau sejumlah lokasi pembangunan infrastruktur jalan, jaringan informasi dan pengairan serta pertemuan dengan masyarakat.

"Kita mengunjungi ke daerah terpencil ini, untuk bisa langsung melihat secara nyata progres pembangunan yang sudah dilakukan, termasuk menyerap langsung aspirasi masyarakat setempat. Jangan hanya kita mendapatkan laporan saja, tapi harus cek dan lihat langsung ke lapangan," kata Wagub Sumbar.

Infrastruktur, jaringan internet, kesehatan dan pendidikan yang masih menjadi persoalan daerah terpencil akan dijadikan perhatian yang tak boleh dipisahkan.

"Semua kendala ini harus bisa kita atasi bersama, sesuai kewenangan masing-masing. Baik Provinsi maupun Kabupaten dan Kota," ucapnya.

Pada hari pertama Kunjungan kerja (kunker) ke Pasaman tersebut, Tim Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit meninjau ruas jalan di Padang Sawah - Kumpulan dan meninjau lokasi Batang Masang, Nagari Limo Koto, Kecamatan Bonjol

Dari lokasi Wagub selanjutnya menuju Jorong Rumbai, Nagari Muara Tais dan dilanjutkan pertemuan dengan masyarakat di los pasar Rumbai hingga malam ini.

Nasrul Abit menerangkan, ditengah segala keterbatasan anggaran, Pemprov terus berupaya mengalokasikan anggaran untuk penanganan ruas jalan yang menjadi kewenangan Provinsi Sumbar, salah satunya infrastruktur jalan.

Nasrul Abit mengemukakan, dirinya sudah melihat secara langsung persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Tanjung Lebar ini, persoalan utama, masih minimnya infrastruktur dasar, khususnya aksesibilitas jalan dan energi listrik.

Terkait penyediaan energi listrik, kata Nasrul Abit, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat telah mengupayakan penyediaan jaringan listrik ke wilayah ini melalui program Listrik Masuk Desa.

"Alhamdulillah, setelah kita tinjau di daerah perbatasan, sudah terealisasi dan masyarakat disana sudah menikmatinya," ungkapnya.

Selanjutnya, Nasrul Abit juga menceritakan bagaimana kolaborasi antara pemerintah provinsi dengan kabupaten kota sudah berjalan dengan baik. Khususnya, untuk membuka jalan-jalan baru supaya tersentuh pembangunan bagi daerah yang terisolir.

“Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan bagi daerah, kita berkolaborasi untuk perbaikan jalan ini,” tukasnya.

Adapun organisasi perangkat daerah atau OPD yang ikut rombongan antara lain Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR, Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air atau PSDA, Dinas Kehutanan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumbar.

(Zardi/Nov)

Mitra

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Powered by Blogger.