Articles by "Payakumbuh"

Showing posts with label Payakumbuh. Show all posts

 


Payakumbuh - Semboyan Oke Tunggu Situ (OTS) yang di usung oleh Tim Buser Sat Reskrim Polres Payakumbuh ternyata bukan isapan jempol semata. Setelah dua hari sebelumnya berhasil ungkap kasus pencurian sepeda motor, hari ini, Minggu (02/04/2023) kembali meringkus satu orang pemuda yang berprofesi sebagai buruh harian lepas beralamat di Jorong Padang Belimbing Bukik Sikumpa Kecamatan Lareh Sago Halaban.

Pasalnya pemuda yang berusia 23 tahun ini di duga nekat beraksi melakukan tindak pidana pencurian instalasi listrik rumah yang terjadi pada hari Kamis (30/03/2023) di Kelurahan Ikua Koto Dibalai Payakumbuh Utara.

Kapolres Payakumbuh AKBP Wahyuni Sri Lestari, S.I.K.M.H melalui Kasat Reskrim Iptu Alva Zakya, S.Tr.k membenarkan hal laporan pengungkapan dugaan tindak pidana di atas pada wilayah hukum Polres Payakumbuh ini.

Dikatakan Kasat Reskrim, setelah berhasil melakukan aksi di lokasi pertama, tersangka RW kembali akan melancarkan aksi keduanya hari ini di sekitaran Kelurahan Pakan Sinayan Kecamatan Payakumbuh Barat.

" Kita sudah mengantongi ciri-ciri dan gestur tersangka berdasarkan olah TKP di lokasi pertama beserta keterangan dari saksi-saksi di lapangan, " ujar Kasat.

Penangkapan berawal pada saat tim buser di bawah kendali Kanit 1 Reskrim Ipda Zuyu Gianto, S.Pt melakukan patroli wilayah di jam rawan saat akan berbuka puasa, secara tak sengaja melihat tersangka dan langsung mengikuti kemana arah tujuanya.

Perkiraan tepat, tersangka rupanya akan melakukan aksinya yang ke dua kalinya di Kelurahan Pakan Sinayan Payakumbuh Barat.

Tau aksinya di ketahui oleh orang (Polisi yang menyamar), tak pelak aksi kejar-kejaran terjadi antara polisi dan tersangka, hingga di sebuah kebun ubi yang ada di sekitaran lokasi, polisi berhasil membekuk dan menangkap tersangka.

Dari sana polisi langsung melakukan pengembangan dan berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Merk Honda Supra warna silver serta dua buah tang warna merah yang di balut dengan karet warna hitam.

" Tak ada ruang bagi pelaku kriminal di Kota Payakumbuh, hal ini sudah menjadi komitmen kita sesuai perintah dari pimpinan, " imbuh Kasat Reskrim yang akan bertugas di Polda Sumbar untuk melanjutkan jenjang pendidikan di PTIK ini.

Atas tindakanya yang melawan hukum, tersangka RW akan di kenai pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. (Rel/hms)


Payakumbuh, ArchipelagoPost
 --- Wali Kota Riza Falepi Dt. Rajo Kaampek Suku menyampaikan dirinya sangat memahami dan mengapresiasi banyaknya aspirasi-aspirasi inovatif dari tokoh Luak Limopuluah terkait pemanfaatan eks kantor Bupati yang berada di pusat Kota Payakumbuh kedepan.


Kepada media, Senin (5/4) pagi, Riza mengingatkan juga agar persoalan eks kantor bupati ini dilihat dengan realistis. 


"Saya mendengar keinginan orang-orang Luak Limopuluah. Mulai dari yang ekstrim, menolak, bahkan ada yang mau ikut andil memberikan perubahan positif terkait aset eks kantor Bupati tersebut," ujar Riza.


Namun, walaupun banyak pendapat, Riza menyebut keputusan tetap berada di tangan Bupati, karena persoalan aset itu berada di internal pemerintahan Kabupaten Limapuluh Kota, sehingga tidak memerlukan terlalu banyak persyaratan.


"Aspirasi yang realistis adalah yang sesuai aturan. Ada yang menyampaikan aset itu menjadi milik bersama, ini jauh lebih rumit karena akan berhadapan dengan terkait tata kelola dan tata pemerintahan, karena menyangkut adanya konsekuensi keuangan dan aset, berpotensi melanggar hukum," kata Riza.


"Banyak tokoh berbicara lokasi kawasan eks kantor bupati digunakan untuk membuat ini itu, tetapi secara tata ruang, saat ini kawasan itu hanya diperuntukkan sebagai kawasan terbuka hijau, bukan yang lain. Bisa ditukar statusnya, tapi prosesnya panjang, bisa 4 sampai 5 tahun, itu harus sampai ke Jakarta dan melibatkan 7 kementerian dalam perubahannya. Setelah diubah di jakarta dan provinsi, maka harus diperdakan kembali dan dikonsultasikan lagi ke provinsi dan Jakarta," terang Riza.


Oleh karena itu, kata Riza, pihak Pemko Payakumbuh tidak terlalu mau mengambil inisiatif untuk perubahan aset.


Riza menyarankan agar DPRD Payakumbuh merubah judul panitia khusus (pansus) menjadi pansus Ibukota Payakumbuh. Dimana didalamnya sudah include mengkaji aset kawasan eks kantor bupati.


"Itu lebih elegan dan sedikit resistensi pihak kabupaten dalam pembahasan selanjutnya, dan tidak ada yang kehilangan muka," kata Riza.


Menurut Riza lagi, cara terbaik tidak dengan cara dibangun bersama atau ruslah. Menurutnya, akan lebih elok dicari cara yang lebih mudah, misalnya saling hibah bersyarat dan dikerjasamakan.


"Walaupun pada akhirnya yang membangun adalah pihak pemko supaya mudah dalam penganggaran. Ketika selesai pembangunan, pengelolaan kawasan baru dilibatkan lagi pihak pemkab sehingga terasa ada tanda ini adalah milik orang Luak Limopuluah," ungkapnya.


"Kalau seandainya dibuat rumit, pihak pemko tentu juga keberatan merespon aspirasi ini, yang pada akhirnya tidak ada titik temu dan mengambang. Kita melihat keinginan besar dari masyarakat, untuk itu kita tentu mau asalkan Bupati mau," pungkas Riza. (Relis)


Payakumbuh, ArchipelagoPost - Community Caring for Arts and Culture Payakumbuh (MPSB) in collaboration with the West Sumatra Provincial Tourism Office to hold a Creative Economy Market activity. 


This Iven is located at Agamjua Art and Culture Cafe on the edge of Batang Agam river where some contents were  displayed. (16/11)


Among them are traditional music and gamad performances played by musicians from 19 cities / districts in West Sumatra. As well as the appearance of traditional culinary products from 10 villages in the city of Payakumbuh.


Deni Rao - the head of the activity committee expressed to reporters at the event location.


"Here, we are committed to strictly implementing the Covid-19 protocol standard at the entrance and the provisions that have been set for visitors, including the number of visitors which is limited to only 150 people," said Deni Rao accompanied by secretary Farhan Cress. 


Aprizal, head of the Community Caring for Arts and Culture Payakumbuh (MPSB) said the purpose of this activity was that even though our current situation is experiencing the Covid-19 pandemic, it is possible to carry out community-based activities.


"We want to show all the potential in society, especially in the fields of cultural and culinary arts," said Aprizal. 


One of the performances from the Talang Sarumpun art group from Bulakan Balai Kandi, inviting enthusiastic visitors. Where this group presented the Minangkabau style of Wedding Ceremonial "Baralek Gadang". 


Among them are "Menjapuik Sumando", "Dianta Bako", "Malam Bainai ", "Maarak Mempelai" and until the bride and groom sit in the altar accompanied with music and traditional dances 


The chief of the Talang Sarumpun art group, Kiki Adrian, said that the procession displayed was a kind of stages in the traditional marriage process in Minangkabau.


"As the younger generation, we are obliged to maintain the identity of the nation. Here, as young Minangkabau people, we try to explore, develop and preserve our customs and culture, especially in the arts," explained Kiki Adrian. (R.Stp)


50 Kota, ArchipelagoPost - DPD Pekat IB  50 Kota melaksanakan gotong royong di jalan menuju ke surau Suluk Syeikh Mulia di Ketinggian yang berlokasi di sepanjang jalan dari simpang Solok Piobang Jorong Ketinggian Kenagarian Sarilamak

Di area yang luasnya sekitar 1 hektar ini digunakan sebagai lokasi bimbingan spiritual agama islam dibawah pimpinan syeikh Mulia di Ketinggian. 

Ketua Pekat 50 Kota Suharyono mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka menjalin silaturahmi dengan masyarakat setempat serta meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Kita ucapkan terimakasih kepada Syeikh Mulia di Ketinggian atas izin dan kerjasamanya dalam kegiatan ini. Tak ketinggalan ucapan yang sama serta apresiasi yang tinggi kepada DPD Pekat Payakumbuh dan Bukittinggi Agam Timur ", ujar Pak Ujang, panggilan akrab Suharyono.

Hadir pada gotong royong ini DPD Pekat kota Payakumbuh diketuai Anas Asri, SH sekretaris Ali Arham.

Tak ketinggalan DPD Pekat Bukitinggi Agam Timur, diketuai Anto beserta rombongan.

Anto, ketua DPD Pekat Bukittinggi Agam Timur mengharapkan DPD Pekat 50 Kota agar cepat membentuk  DPK dan segera melaksanakan musda.

"Semoga kedepannya DPD pekat 50 Kota semakin sukses dan selalu memperjuangkan kepentingan masyarakat", ucap Anto ketua DPD Bukittinggi Agam Timur.

Syeikh Mulia di Ketinggian mengungkapkan apresiasi terhadap kegiatan yang diprakarsai DPD Pekat 50 Kota.

Lokasi ini saya bangun sebagai taman rohani untuk membentuk jiwa taqwa kepada Allah Yang Maha Esa.

"Nantinya disini akan dibangun miniatur Ka'bah untuk tempat menasik bagi yang akan berangkat ke tanah suci", ucap Syeikh Mulia di Ketinggian. (R. Stp)


Payakumbuh, ArchipelagoPost - Mengejutkan!  Itulah mungkin pendapat pecinta bulutangkis se-Luhak Limopuluah.  Kenapa tidak,  pada babak 32 Besar PB PATAS II PIALA BERGILIR EDWARD DF,  Selasa (19/8) juara bertahan tumbang. 

Adalah Ramon/Ul dari PB PGRI Kota Payakumbuh yang membuat juara bertahan Joko/Ranggi dari PB 7 Muaro Taram Kecamatan. Harau Limapuluh Kota angkat koper lebih awal pada pertandingan yang dipimpin wasit Ayah Iflah. 

Bermain di bawah tatapan ratusan pasang mata penonton di game pertama, energi Joko/Ranggi seakan-akan dikuras habis oleh Ramon/Ul dengan bola-bola lob ke belakang dan bola selalu di smash Ranggi.  

Strategi demikian dilakukan Ramon/Ul berulang-ulang. Pada pukulan pertama bola dapat dikembalikan Ramon/Ul. Kedua,  ketiga begitu juga.  Namun pada pukulan keempat bola lebih banyak kalau ndak nyangkut di net,  melebar keluar lapangan. Akhirnya game pertama disudahi Ramon/Ul dengan 15-7.

Di game kedua sepertinya Joko/Ranggi mengubah strateginya. Jika di game pertama mereka terbawa arus permainan Ramon/Ul,  di game mereka memainkan jurus-jurus mematikan. Mereka mengkombinasikan permainan net dan bola menyilang. Dan sesekali melakukan smash yang mematikan.  

Alhasil perolehan angka kedua pasangan mulai dari awal hingga di atas angka 10 terus kejar-kejaran.  Walau di angka 11 untuk Joko/Ranggi dan 13 untuk Ramon/Ul cukup lama bertahan,  namun musibah itu datang juga. Perolehan angka Joko/Ranggi tetap bertahan,  sementara Ramon/Ul berhasil menyudahi game kedua tersebut dengan 15-11. Dan perlawanan Juara Bertahan disudahi dengan dua set langsung.  2-0 untuk Ramon/Ul. 

Hasil pertandingan lainnya pasangan tuan rumah  Adhar/Wadi menang atas Sastra/Hen (PB Mentari) 2-0 (15-6, 15-4),  Riski/Arif (PB Sarasah) taklukkan In/Abdi (PB PGRI)  2-0 (15-10, 15-7),  dan  Farid/Ade (PB Lurah Sungkai)  dilipat oleh pasangan Pajok/Riko (PB Atlanta) 1-2 (15-10, 11-15 dan 3-15). (Relis)


Payakumbuh -  Babak penyisihan Open Turnamen Bulutangkis PHBN-PB PATAS II PIALA BERGILIR EDWARD DF selesai sudah, Senin (17/8) malam. Sebanyak 32 pasang pebulutangkis rancak  se-Luhak Bungsu (Kota Payakumbuh-Kabupaten Limapuluh Kota) sudah siap adu taktik dan strategi untuk bisa melangkah ke babak berikutnya. 

Sejak Rabu-Senin (12 s.d 17 Agustus 2020) 32 pasang pebulutangkis hebat  se-Luhak Bungsu (Kota Payakumbuh-Kabupaten Limapuluh Kota) harus mengalahkan untuk memastikan diri maju ke babak berikutnya  menyusul 16 pasang yang telah terlebih dulu masuk babak  32 besar.

Ke-16 pasang pebulutangkis hebat se-Luhak Limopuluah yang masuk babak 32 besar setelah menjungkalkan lawannya masing-masing adalah sebagai berikut:  Khaidir/Roni dari PB Nusa Indah setelah menang atas Zal/Bejo (PB Mentari) 2-0 (15-4, 15-5), Azer/BM (PB Martin) usai mengandaskan Otong/Djamil (PB Bungalow) 2-1 (12-15, 15-6, 15-9),  dan pasangan Zul/Hendra (PB Bintang BAC) dengan menjungkalkan Aciak/Ivan (PB Gelora) 2-1 (15-8,  13-15,  15-6).

Berikutnya Yudha/Hazel  (PB Patas) dengan melipat Odra/Jaya (PB PGRI) 2-0 (15-1, 15-9), Rifki/Ridho (PB Gemilang) menekuk Alfis/Deri (PB Padang Alai) 2-0 (15-0, 15-2),  Yondriko/Fajri (PB Atlanta) mengalahkan Yahya/Dt. Garang (PB 7 Muaro) 2-0 (15-3, 15-11),  Hengki/Syauqi (PB Sarasah) dengan menyuruh pulang An/Yudhi (PB Tama) 2-0 (15-8, 15-10),  Furqan/Ace (PB Gemilang) menang 2-0 (15-6, 15-8) Afrizal/Yonedi (PB Patas),  Dedi/Misra (PB Bungalow) menang bye atas Yon/Sizri (PB Martin), begitu pula Momon/Andi (PB Sniper) menang bye atas Desneri/Rodi (PB Polres),  Itank/Rahmad (PB Allah Star) menang atas Ari/Dt. Malano (PB Sago) 2-0 (15-3, 15-10),  dan Hendra/Rafif (PB Patas) menjungkalkan Aldi/Rahman (PB Repsol) 2-0 (15-4, 15-1) 

Pasangan lainnya masing-masing Ila/Gani (PB SO) menang atas Kur/Rek (PB Gelora) 2-1 (15-9, 12-15, 15-8),  Id/Hengki (PB Pemko) kandaskan Pas/Jum (PB Apor) 2-0 (15-13, 15-10),  Mon/Novi (PB Sarasah) dengan angkat kopernya Ihsan/Aqimil (PB Masri. M) setelah kalah 0-2 (8-15, 15-2),  dan Riki/Safa (PB Patas) dengan mengalahkan Nadi Yan (PB Lurah Sungkai) 2-0 (15-2, 15-9).

PASANGAN DI 32 BESAR

Berikut pasangan yang akan berjibaku untuk memenangkan olah bola tepok di babak 32 besar:  

Adhar/Wandi (PB Patas), Ul/Ramon (PB PGRI), Gito/Yunis (PB Patas), Hen/Sastra (PB Mentari), Abdi/In (PB PGRI), Rizki/Arif (PB Sarasah), Joko/Ranggi (PB 7 Muaro), Farid/Ade (PB Lurah Sungkai), Pajok/Riko (PB Atlanta), Andri/Peri (PB Sniper), Andes/Bayu (PB Gelora), Roni/Af (PB All Star), Revan/Dedet (PB Repsol), Zaki/AB (PB Global), Uum/Ucok (PB Nusa Indah), Hen/Apit (PB Atlanta), Khaidir/Roni (PB Nusa Indah), Azer/BM (PB Martin), Zul/Hendra (PB Bintang BAC), Yudha/Hazel  (PB Patas), Rifki/Ridho (PB Gemilang), Yondriko/Fajri (PB Atlanta), Hengki/Syauqi (PB Sarasah), Furqan/Ace (PB Gemilang), Dedi/Misra (PB Bungalow), Momon/Andi (PB Sniper), Itank/Rahmad (PB Allah Star), Hendra/Rafif (PB Patas), Ila/Gani (PB SO), Id/Hengki (PB Pemko), Mon/Novi (PB Sarasah), dan Riki/Safa (PB Patas). 

"Kita berharap cuaca akan mendukung dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya," ujar Ketua Panpel Meiki yang diamini yg lainnya antara lain Dean dan Rudi Fowler. (Relis)


Payakumbuh/50 Kota, ArchipelagoPost - Sejak lima tahun terakhir ini, sejumlah lahan yang kurang tergarap di Kabupaten Limapuluh Kota, kini sudah berubah total. Lahan-lahan yang awalnya hanya semak belukar dan rimba, kini sudah ditanami  berbagai tumbuhan perkebunan. Seperti jeruk dan buah naga.

Ada ratusan bahkan ribuan hektar perkembunan jeruk serta naga di beberapa kecamatan Kabupaten Limapuluh Kota. “Hari ini kita  melihat langsung perkebunan buah naga dan jeruk. Potensinya sangat bagus sekali,”terang Nasrul Abit Wakil Gubernur Sumbar di Restoran Sederhana Payakumbuh pada Selasa (21/7) siang.

Dalam kunjungan ke Limapuluh Kota dan Payakumbuh, Wakil Gubernur Sumbar itu  didampingi Kepala Dinas Pendidikan Wilayah IV Sumbar Asril Cun, Ketua DPRD Limapuluh Kota Deni Asra, Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh Wulan Denura, anggota DPRD Limapuluh Kota Khairul Apit, Pejabat Eselon II Sekdakab Desri, Ketua OKK DPC Gerindra Kota Payakumbuh Nasrul Kenong dan sejumlah tokoh lainnya.

Menurut putra Pasisia itu, perkebunan jeruk dan naga di Kabupaten Limapuluh Kota berpotensi untuk dikembangkan, terutama dalam peningkatakan ekonomi masyarakat. “Itulah tujuan daya datang ke daerah, melihat potensi apa yang terbaik yang ada di daerah,”ucapnya.

Perkebunan jeruk minsalnya, sudah menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat Limapauluh Kota dan hampir merata ada di setiap kecamatan. Seperti di Kecamatan Gunuang Omeh, Kecamatan Bukit Barisan, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kecamatan Akabiluru serta Kecamatan Suliki. Kemudian, perkebunan buah naga, juga mulai dibudidayakan oleh masyarakat seperti di Kecamatan Harau, Kecamatan Kapur IX, Kecamatan Lareh Sago Halaban serta di Kecamatan Mungka.

Tetapi, ucap Wakil Gubernur Sumbar itu, infrastruktur ke kawasan perkebunan masyarakat belum terbangun secara maksimal. “Infrastruktur ke perkebunan belum dilakukan perbaikan, karena itu perlu kita lihat langsung,”ucapnya.

Kedepan, kata Nasrul Abit, Pemprov Sumbar terus mendukung dan mendorong kemajuan sektor perkebunan masyarakat. “Jeruk dan Naga, potensi ekonomi. Karena itu harus dan wajib kita dorong Bersama pemerintah. Nanti kita benahi Bersama, mensupport dan menggandeng perbankan dalam memajukan perkebunan dan pertanian di Sumbar,”katanya lagi.

Menurut Nasrul Abit, hampir 52 persen di Sumbar perekonomian bergerak pada sektor pertanian dan perkebunan., Karena itu, sudah kewajiban Pemprov Sumbar kedepan untuk mendorong dalam memajukan perkebunan Sumbar. (Ddg/Rstp/*)


Saat ini, Perumda Air Minum Padang, telah memiliki kapasitas produksi 1.455 liter air per detik dengan jumlah pelanggan 126.030. Untuk cakupan pelayanan mencapai 82,45 persen dengan panjang jaringan pipa mencapai 2.187.420 meter.

Ini disampaikan Dirut PDAM Kota Padang Hendra Pebrizal pada acara jalin kemitraan bersama Perumda Tirta Sago Payakumbuh di Padang, Senin (20/7).

Terkait dengan kemitraan yang dijalin dengan Perumda Tirta Sago, Hendra menyambut baik dan berharap dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan pelayanan dan meningkatkan kualitas dan pelayanan kepada konsumen, jelasnya.

Pada kesempatan itu, Direktur Utama Perumda Tirta Sago Khairul Ikhwan menambahkan, bahwwa apa yang sudah bagus di Perumda Air Minum Padang kami adopsi untuk dapat diterapkan di Payakumbuh mulai dari pengelolaan hingga teknologi,” ujar  di Padang, Senin (20/7).

Khairul Ikhwan menyampaikan hal itu usai menggelar pertemuan dengan jajaran Perumda Air Minum Kota Padang dihadiri Dirut Hendra Pebrizal dan Direktur Umum Afrizal Kuning.

Menurut Khairul dalam setahun ke depan pihaknya akan fokus melakukan pembenahan mulai dari administrasi umum hingga teknik, sehingga kualitas pelayanan dapat lebih ditingkatkan termasuk menyiapkan rencana bisnis ke depan. Untuk itu pihaknya bersama jajaran akan menggali bagaimana pengelolaan Perumda Air Minum Padang.


Dari sisi administrasi umum akan dilakukan pembenahan dengan merapikan tata kelola, SOP kepegawaian. Kemudian dari sisi SDM akan dilakukan pemetaan melalui psikolog sehingga dalam melakukan promosi dan proyeksi akan lebih objektif dan tepat.

Selain itu untuk aspek teknik menurut Khairul akan dilakukan pemetaan jaringan yang ada berbasis geografik information system berupa peta jaringan mulai produksi sampai distribusi ke rumah.

Khairul menyebutkan saat Perumda Tirta Sago Payakumbuh memiliki lima sumber air melayani 31.311 pelanggan dengan cakupan sudah mencapai 98 persen. Dengan cakupan sudah 98 persen tidak perlu melakukan penambahan jaringan baru dan fokus meningkatkan kualitas layanan.

“Kami punya target akan melakukan penambahan debit air dari Sungai Batang Tabik sehingga tekanan air menjadi lebih tinggi sampai ke rumah,” ujar Khairul.


Payakumbuh, - Polres Payakumbuh menggelar konferensi pers terkait penangkapan pelaku jambret yang meresahkan masyarakat baru baru ini.

Dalam keterangannya di depan awak media kapolres Payakumbuh AKBP Dony Setiawan mengatakan bahwa pelaku melakukan aksinya di 9 TKP dengan korban kaum wanita yang mengendarai motor dan membawa tas.

“Tersangka RP alias Angga adalah seorang residivis. Sebelumnya dia pernah menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Muaro Padang dalam perkara pencurian dengan Pemberatan dan dihukum 2 tahun penjara dan selesai menjalankan hukuman pada bulan April 2020. 

"Tersangka telah melakukan pencurian dengan kekerasan (jambret) sejak bulan Mei 2020 s/d bulan Juli 2020,” ungkap AKBP Dony Setiawan.

Kapolres Payakumbuh AKBP Dony Setiawan mengungkapkan, sasaran tersangka adalah kelompok rentan, pengendara sepeda motor yang mayoritas wanita dan sedang mengendarai sepeda motor dalam keadaan sendiri dengan membawa tas.

“Dalam menjalankan aksinya, tersangka bekerja sendirian atau single fighter dengan modus membuntuti korban dengan menggunakan sepeda motor selanjutnya menarik tas korban secara paksa tanpa peduli apa yang terjadi pada korban,” terang AKBP Dony Setiawan.

"Menurut pengakuan tersangka kepada penyidik Satreskrim Polres Payakumbuh, uang hasil kejahatan itu dipergunakan tersangka untuk membeli narkoba", ucap AKBP Dony Setiawan.

Yang paling parah adalah korban jambret yang menimpa salah seorang Akibat penjambretan itu, dr Yosi Susan pegawai medis di Payakumbuh tidak hanya kehilangan tas, tapi juga tejatuh dan terseret sepeda motor di atas aspal.

“Bahunya patah pembuluh darah dilututnya pecah dan putus. Petugas medis ini juga mengalami luka di tulang pipi,” kata kapolres Dony.

Akibat perbuatannya pelaku di dijerat pasal 365 KUHP pada pasal pencurian dengan kekerasan dengan hukuman 9 tahun penjara.

Kapolres himbau kepada masyarakat agar dalam berkendara selalu hati hati dan waspada serta tidak memicu aksi  penjambretan. Seperti memakai tas dan membawa hp ditangan selagi berkendara atau berboncengan. (Rstp)


50 Kota, ArchipelagoPost -  Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Pati menggelar pembacaan vonis atas kasus kekerasan yang terjadi beberapa waktu lalu di Kabupaten Limapuluh Kota yang menewaskan seorang pelajar bernama M.Syawal (16) warga Jorong Koto Malintang, Kenagarian Bukik Limbuku, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota.

Tersangka ME (39) yang merupakan orang tua dari anak berinisial R (16) yang sebelumnya diduga berkelahi dengan korban M. Syawal. Divonis 9 (Sembilan) tahun penjara potong masa tahanan oleh Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Pati. Terdakwa ME panggilan Ipen, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana. “kekerasan terhadap anak yang menyebabkan mati” sebagaimana dalam dakwaan kesatu.

Sidang Pembacaan Vonis itu digelar di PN Tanjung Pati pada Kamis 9 Juli 2020. Ketua Pengadilan Negeri Tanjung Pati, Herry Cahyono, SH memimpin sidang pembacaan vonis itu, didampingi dua Hakim Anggota, Isnandar Syahputra, SH, MH dan Henki Sitanggang, SH. Pasca pembacaan vonis, terdakwa menerima putusan/vonis tersebut, sementara Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri Payakumbuh masih pikir-pikir.

Dalam sidang, majelis hakim memutus terdakwa dengan vonis 9 tahun penjara, selain itu terdakwa juga diwajibkan membayar biaya perkara Rp. 5.000″ sebut Humas     PN Tanjung Pati, Isnandar Syahputra, SH, Senin 13 Juli 2020. Sebelumnya Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut terdakwa selama 13 tahun penjara. 

Sementara itu, tim penasihat hukum tersangka dari J.H.V Law Firm menuturkan,  kliennya ME menyesali perbuatannya.

“Klien kami menyesali perbuatannya dan ikhlas menjalani hukuman,” sebut Vault Vandelant didampingi Jonni Lumbantoruan dan Hafis Alfarisyi. (Rstp)


Payakumbuh, ArchipelagoPost - Dangau Atok Lalang is a hangout site located in the city of Payakumbuh which is located on the Bypass Koto Rajo Koto Nan Ampek road in the city of Payakumbuh. 

Here the customers are treated to a variety of drinks such as Kawa Original and "Niro Talua"  and are provided with a specific food from fried cassava or "Goreng Tongkang" .

This Dangau Atok Lalang is open 24 hours with regular customers, such as foreign traveller, inter-provincial truck drivers, travel drivers, travelers and young people. 

For those who have stopped by here, you will definitely experience the sensation of enjoying Kawa - a traditional drink made from dried coffee leaves. As a drinking comanion, this fried cassava is provided from a cassava ingredient called Fried Barge. This is the pleasure of drinking kawa, especially accompanied by friends or close people. 

The owner of Dangau Atok Lalang, Arius (51) said that this shop has been open since 2014. 

"I chose this stall roof from grass thatch to give the impression of traditional past that is identical to the menu that is served", he explained. 

"The main thing is I made this bamboo building from bamboo to give a natural impression of the countryside," Arius said. "Please visit and enjoy our friendly and friendly service", invite the owner of Atok Lalang Dangau. (Rstp)



Limapuluh Kota, ArchiPelagoPost - The potential of the Nagari Taeh Bukik tourism village located in Payakumbuh District, Limapuluh Kota Regency, West Sumatra Province is very promising. The area with 26.91 square kilometers out of 27.05 square kilometers in the area of Payakumbuh District has a hilly contour which gives a horizontal view to any direction.


Interesting scenery can be obtained when in the foothills of Mount Bungsu when the weather is sunny. Along the trail of the youngest mountain, you can get a view of the expanse of forest and fields and its terrain. From a distance at night there will be twinkling lights in the city of Payakumbuh.



Nagari Taeh Bukik is located about 7 kilometers from the capital of the sub-district and 18 kilometers from the capital of the Sarilamak district. There are 4 jorong available here namely Pogang, Talago, Bukik Tapuang and Pabatungan.




Here the Paragliding National Championship was held on June 9-14, 2015. This championship was attended by national sports athletes who performed their talents at this prestigious event. Even though the championship is over, the interest of visitors remains high and is a favorite place to watch paragliders who are practicing.




Not only that, it turns out that the Grasstrack & Motocross Championship event was held here. Since the 2000s there have only been new circuits created, but non-permanent. Iven finished, the track was not used anymore, returned to its original condition as a community farmland.



Finally, Sestiadi Bay's Tanjuro Circuit appeared with a length of 1200 meters with 14 turns. Equipped with 2 table top, speed jump and national standard. Built on an area of 5 hectares, then only finishing to hold the grasstrack & motocross championship again.




Besides Nagari Taeh Bukik is famous for its traditional food called Pinyaram which comes from rice flour and palm sugar. Pinyaram from here is famous everywhere and many fans of traditional foods are chasing it to the place of the maker. One of them is Jemari Hasmi (65), a citizen of Jorong Pabatungan who is famous for his homemade pinyaram.



Rinaldi, one of the geo-tourism businesses in Luak Limopuluah said that the tourism potential in Nagari Taeh Bukik is very promising for the management of tourism businesses. With the synergy with Nagari and all components of the community, the tourism sector can be further developed in the future.



"With a beautiful view and friendliness of the population, visitors will flock to arrive who will later increase income and improve the economy of local people", said Rinaldi. (RSTP)



Payakumbuh, Archipelagopost - Being the front guard, Covid-19 Emergency Response Post officers in Payakumbuh City Center consisting of the National Police,  National Army, Health Officers,  Regional Disaster Management Agency,  Civil Service Police Unit and volunteer of Disaster Alert Groups again received moral assistance from the Payakumbuh community.

The officers are  working 24 hours to protect the Payakumbuh residents from Corona Virus infection which is threatening every time, of course they must always be alert and in prime condition.

That night, Wednesday (1/4) there was a citizen named Suci Suci who came with her family to the Covid-19 Command Post with plastic gifts filled with snacks and coffee for the officers. The arrival of the residents was warmly welcomed by the officers there.

"We want to also help the government fight Covid-19 as possible, this is all we can do, we also follow the government's call to not have much activity outside," Suci said.

Suci said that as a citizen there would be a sense of concern at seeing how the struggle of officers who come in daily contact with people from outside the area came to the post to report her arrival, of course the risk of contracting Covid-19 could have occurred.

"We citizens, really hope that this epidemic ends as soon as possible, we pray that the ladies and gentlemen of the officers will be given protection by God," Suci said while talking to the officers.

Payakumbuh City Police Chief, Police Grand Commissioner Adjutant  Dony Setiawan appreciated the moral assistance from the residents, Police Chief Dony said that any assistance from any citizen was received with open arms, because to fight against Covid-19 this needed together and a sense of cooperation.

"Thanks to the community for their support, this has become an additional energy for our officers in the field," said the police chief Dony Setiawan. (De Sitepoe)


Limapuluh Kota - ArchipelagoPost - Terkesan manis dari Kemah Pers Indonesia (KPI) tahun 2019 lalu di pulau Sibandang, Sumatera Utara, Bupati Tapanuli Utara memberikan cenderamata kepada Bupati kabupaten Limapuluh Kota, Irfendi Arbi melalui Serikat Pers Republik Indonesia (SPRI) DPC Luak Limopuluah didampingi Ketua DPD SPRI Sumatera Barat (Sumbar) Edwar Hafri Bendang, Kamis (18/12) di objek wisata Lembah Harau.

Dikatakan Ketua SPRI Luak Limopuluah Yudi Yusra wartawan media online Realitakini.com didampingi Edwar Hafri wartawan media online Sumbarauditpos.com, saat penyerahan cenderamata, sangat berkesan sekali kegiatan KPI kemarin, karena kita menjadi tamu kehormatan saat mengikuti KPI. Juga disambut Gubernur Sumatera Utara diwakili Dinas Pariwisata Provinsi Sumut, Bupati Tapanuli Utara beserta tokoh masyarakat pulau Sibandang yang diwarnai dengan tarian khas Tor-tor.

Cenderamata kehormatan langsung diserahkan Bupati Tapanuli Utara kepada masing-masing wartawan perwakilan daerah, kata Yudi, berkat dukungan penuh bupati Irfendi Arbi, terhadap wartawan Luak Limopuluah (kota Payakumbuh - Limapuluh Kota-red) yang mengikuti Kemah Pers Indonesia di pulau Sibandang, bupati Tapanuli Utara menitipkan cenderamata berupa kain ulos khas Sumatera Utara kepada Irfendi Arbi yang dititipkan lewat SPRI Luak Limopuluah.

“Dan hari ini, kita dipertemukan langsung dengan Irfendi Arbi di Lembah Harau, Ulospun langsung kita serahkan. Ulos merupakan salah satu kain khas Indonesia yang dikembangkan turun – temurun oleh masyarakat Batak, Sumatera Utara. Semoga bupati Irfendi Arbi berkenan menerima cenderamata ini” kata Yudi.

Hal senada juga diutarakan Edwar Bendang, ulos ini merupakan amanah bupati Taput dan panitia penyelenggara KPI, tentu harus sampai ke Bupati Irfendi Arbi. “Dan sebenarnya ulos ini sudah lama ingin kita berikan, tapi waktu untuk bertemu bupati Irfendi Arbi itu langka. Mungkin karena padatnya jadwal kegiatan Irfendi Arbi sebagai sosok bupati dambaan masyarakat kabupaten Limapuluh Kota,” gurau Edwar.

Sementara itu, Bupati Irfendi Arbi, menyampaikan, terima kasih kepada bupati Tapanuli Utara dan panitia penyelenggara KPI atas cenderamata kehormatannya. 

“Cenderamata ini merupakan sebuah penghargaan tersendiri bagi kami, karena didaulat menjadi tamu kehormatan, sekali lagi kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas penghargaan ini. Kami juga minta maaf karena jadwal sangat padat di Limapuluh Kota, jadi tidak sempat menghadiri KPI,” singkat Irfendi Arbi. (Rstp)


Payakumbuh, ArchipelagoPost - Alek Buru Payakumbuh committee implements "goro" (working together-/*) in order to prepare everything would be properly in the field.

One of important thing is by installing plastic net in the location of community plants that are entering the harvest period. (12/19)

Porbbi Chairperson of Payakumbuh city Robby Setiadi Hardana said that he would not be detrimental to the community.

"For this reason, we and the committee will carry out "goro" together to put plastic fence in the location of community plants that are or will be ready for harvest.

This fence installation is usually done in the fields of chilli, eggplant, tomatoes and so forth.

This is to prevent later hunting dogs which usually number in the hundreds enter the community garden area which of course will damage the plant ", said Robby.

Si Ong (42 years old), a resident of the Payakumbuh - Sei Beringin border area. Wishing to appreciate the care of the committee Alek Buru Payakumbuh 2019 in reducing the risk of community losses due to this event.

"We are very grateful to the chairman of Porbbi and the committee who want to install plastic fence around the community gardens. Hopefully the Alek Buru Payakumbuh event should go smoothly," said Si Ong. (***)


Limapuluh Kota, ArchipelagoPost- Sekitar ratusan pelaku seni Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota yang tergabung dalam Komunitas Seni Luak Nan Bungsu (KSLNB), berkumpul pada Kamis (7/11) malam di Resto Tifa, kawasan Tanjung Pati, Limapuluh Kota.

Berkumpulnya pelaku seni yang terdiri dari pemusik, penari, pelukis, sanggar seni dan berbagai seniman lainnya itu, bukan untuk tampil dalam menunjukkan kesenian masing-masing. Melainkan untuk menyampaikan aspirasi ke anggota DPRD Sumbar dapil Payakumbuh dan Limapuluh Kota, Darman Sahladi di kegiatan resesnya.


Dihadapan Darman Sahladi, Sekretaris KSLNB, Ridho Ilahi mengatakan, selama ini sudah banyak lahir komunitas seni di dua daerah tersebut. Tetapi komunitas seni yang didirikan itu malahan  tidak bisa bertahan lama hingga akhirnya komunitas seni tersebut tak jelas kemana rimbanya.


Kemudian, ucap mantan anggota DPRD Limapuluh Kota itu, dengan tidak adanya komunitas seni yang mampu bertahan lama sehingga pelaku seni di Luak Nan Bungsu sulit untuk berkembang. "Ini yang dialami pelaku seni selama ini,"terang Ridho Ilahi.

Beranjak dari sana, Ridho Ilahi bersama puluhan pelaku seni lainnya berinisiatif untuk membentuk kembali komunitas seni yang dikelola profesional untuk memajukan insan seni Luak Nan Bungsu.

"Kami pelaku seni ini berkumpul dan sepakat untuk membentuk komunitas seni yang dinamakan Komunitas Seni Luak Nan Bungsu,"ucap Rhido.

Menurut Ridho, KLSNB berdiri sejak 4 bulan lalu dengan 7 kali pertemuan. "Ini adalah keseriusan pelaku seni untuk memajukan kesenian di daerah. Karena itu, kami butuh tempat, butuh porsi dan perhatian dari pemerintah demi memajukan seni Luak Limopuluah,"terangnya lagi.

Sementara, anggota DPRD Sumbar, dengan hadirnya komunitas seni seperti KLSBN setidaknya kedepan bisa mengangkat seni Luak Limopuluah. Dewan Pembina KLSBN tersebut juga berharap, kehadiran komunitas seni mampu memberikan kontribusi terhadap daerah serta bisa memberikan masukan terhadap kebijakan bagi pemerintah.

Kemudian, dalam mengatasi agar komunitas seni bisa selalu eksis dan bertahan, Darman Sahladi mendorong agar pemerintah bisa mengalokasikan anggaran melalui dana hibah untuk komunitas seni. 

"Komunitas seni ini jadilah mitra pemerintah. Ajaklah seluruh pelaku seni untuk bergabung. Bidang olahraga ada Koni, bidang kontraktor Gapensi dan bidang seni ada komunitas ini. Seperti ini hendaknya, sehingga apapun yang berkaitan seni di Luak Nan Bungsu harus melalui KLSBN ini,"ucap Darman Sahladi.


Dalam pertemuan dengan insan seni sekaligus reses Darman Sahladi, hadir mantan Bupati Alis  Marajo, anggota DPRD Limapuluh Kota Fraksi Gerindra serta pelaku seni lainnya. (Rel/Rstp)


Payakumbuh, ArchipelagoPost - Sebanyak 84 pebalap Tour de Singkarak (TdS) etape V yang start di objek wisata Ngalau Indah, Rabu (6/11) pagi disuguhkan hiburan budaya asli Kota Payakumbuh, seperti pacu itiak, dan penampilan artis Minang asal Kota Randang Kintani.

Setelah dilepas oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Payakumbuh, Rida Ananda yang mewakili wali kota, para pebalap melewati sejumlah titik di Kota Randang, seperti Jalan Dipenogoro, Simpang Bypass, dilanjut ke Jalan Tan Malaka, kemudian belok kiri di depan Rumah Dinas ketua DPRD, lanjut ke Jalan KH. Ahmad Dahlan.

Kemudian para pebalap akan belok kanan menuju Jalan Soedirman, belok kiri Jalan Ade Irma Suryani Simpang Benteng, Jalan Pacuan, berbelok ke kanan menuju Jalan Rasuna Said di depan Dinas PU, belok kanan ke Jalan Ahmad Yani Labuah Basilang, belok kiri ke Jalan Soekarno Hatta Tugu Adipura, dan akan terus berlanjut ke arah Bukittinggi, sebelumnya akhirnya finish di Ambun Pagi Kabupaten Agam.

Sekda Kota Payakumbuh Rida Ananda menyebut, momentum TdS 2019 ini coba dimanfaatkan pihaknya untuk mempromosikan berbagai kebudayaan asli Kota Randang ke dunia.

"Karena itu kami menampilkan pacu itiak dan musik sikatuntuang, apalagi di seluruh dunia, kebudayaan ini hanya ada di Payakumbuh," jelas Rida Ananda.

Dia berharap, ke depannya akan ada multiplayer efek yang dirasakan seluruh warga Kota Payakumbuh, termasuk UKM yang kini tengah giat-giatanya mempromosikan rendang Payakumbuh ke dunia internasional.

Senada dengan itu, Ketua DPRD Kota Payakumbuh Hamdi Agus berharap, gelaran TdS 2019 ini akan mampu memberikan efek positif terhadap daerah ke depannya.

"Mudah-mudahan ada efek untuk masyarkat di Kota Payakumbuh, baik promosi ataupun ada efek ekonomi dengan adanya kegiatan tahunan yang sudah rutin dilaksanakan ini," jelasnya. (Rstp)



ArchipelagoPost, Limapuluh Kota – Murahnya harga gambir dipasaran akhir akhir ini membuat Sepdi Tito  - salah seorang pengusaha gambir asal Nagari Maek kecamatan Bukit Barisan Kabupaten Limapuluh Kota angkat bicara.


Sepdi Tito yang akrab di sapa Tito, pemimpin  perusahaan PT Salimbado Jaya Indonesia yang didirikan pada tahun 1998 sebagai pemasok rempah-rempah Indonesia, kacang-kacangan, gambir dan produk pertanian lainnya. Ekspor yang telah dilakukan perusahaan ini terutama ke benua Asia dan negara-negara Timur Tengah dengan website www.salimbadogroup.com.

Dikatakan bahwa ada dua daerah penghasil Gambir di provinsi Sumatera Barat yaitu Kabupaten Limapuluh Kota dan Pesisir Selatan. Menurutnya harga Gambir beberapa tahun ini dan sampai saat ini mengalami penurunan yang signifikan disebabkan oleh jumlah ekspor yang melebihi kebutuhan pabrik di India.

“Sebagaimana kita ketahui bahwa negara market terbesar produksi gambir kita adalah India. Dengan jumlah produksi yang tinggi dikarenakan luasnya kebun gambir yang bertambah pasca harga gambir sempat naik sampai di harga Rp 105 rb/kg dulu. Sehingga memicu petani melakukan perluasan kebunnya”, papar Tito di salah satu Gudang Gambir nya yang terletak di Jalan Lingkar Utara, Payonibuang Kecamatan Payakumbuh Utara, Rabu (23/10).

Ketika jumlah ekspor yang melebihi permintaan pasar di India maka otomatis harga langsung anjlok, namun jika jumlah eskpor kurang dari permintaan pasar, maka gambir kualitas kurangpun dibeli mereka. Jika gambir kualitas bagus dengan kuantitas ekspor berkurang maka serta merta harga bisa dipertahankan", ucapnya.

Tito juga menyebutkan, pada 2016, harga gambir tertinggi mencapai Rp 55.000/kg. Setahun berikutnya melompat menjadi Rp 105.000/kg. Namun pada Maret 2018, anjlok hanya sebesar Rp 18.000/kg di tingkat petani dalam kondisi basah dan ada juga Rp 40.000/kg.

Lebih lanjut Tito menjelaskan telah melakukan  ekspor gambir sebanyak 100 ton dalam satu bulan ke negara India, China dan Korea, dan ada beberapa kali permintaan dari benua Eropa, tapi pesanan ke benua Eropa tersebut dalam bentuk Catechin (kandungan yang terdapat dalam gambir) dan  Cathecin tersebut juga  ada pada daun teh dan buah kakao dan lain-lain.

Di tambahkan lagi, terkait ekspor gambir ke benua Eropa yang beberapa hari belakangan ini sempat senter di kalangan medsos dirinya sangat menyambut baik dan mendukung program itu tapi semua nya mesti kita diskusikan bersama-sama,antara pengusaha dan para gambir yang ada di kabupaten Limapuluh Kota," ajaknya.

"Kenapa harus ada diskusi antara penggagas dengan toke gambir, dikarenakan yang tahu dengan mekanisme dagang pada saat ini tentu saja pengusaha (toke-red) gambir dan para petani”, ulasnya lagi.

"Sebenarnya kami para pelaku usaha gambir di kabupaten Limapuluh Kota sangat ingin mensejahterakan para petani-petani gambir namun dikarenakan pangsa pasarnya dari dulu sampai saat ini sangat terbatas. Salah satu alasan kenapa gambir masih berharga sampai sekarang dikarenakan produsen gambir yang masih bertahan ada di Sumatera Barat. Jika saja ada daerah lain atau negara lain yg menanam gambir juga, dan pasarnya cuma itu itu saja, saya  sangat yakin gambir di kabupaten Limapuluh Kota bakal tak berharga lagi,"pungkas Tito. (Rstp)



Payakumbuh, ArchipelagoPost - The Association of Farmers and Hobbyist Lovers Community Payakumbuh City Payakumbuh will soon hold Payakumbuh Agro Expo 2019. 

This event will be held from 10 September to 10 October 2019 taking place at Pasar Rakyat II Padang Kaduduak Kelurahan Tigo Koto Diate Payakumbuh District North of the city Payakumbuh.

The head of the event organizer, Joni Safasni, who is familiarly called Mosir, said that this activity aimed to channel the interests and creativity of the community, especially the communities in Payakumbuh and other areas in West Sumatra.

Furthermore Joni Safasni expressed the theme of this activity in order to build farmer synergy and support the downstreaming of IKM agricultural products and hobby community products.

"From the several objectives of this activity, we emphasize the importance of effective promotion of regional superior products and arouse the enthusiasm of the younger generation for the importance of development and development in agriculture and other hobbies of economic value," said Mosir.

"Later on in the Payakumbuh Agro Expo 2019 will be enriched with interesting programs such as the Agro Exhibition, Photo Selfie Contest, Sculpture Flower Art Contest, Flower Arrangement Competition, Pet Animal Contest, Twitter Birds Contest, Reptile Community Contest, Traditional Culinary Contest, Akik Stone Contest , High Flying Pigeon Race and other contests ", Mosir said.

"We hope that the Payakumbuh Expo will trigger all the positive creativity that will be the forerunner of an effective promotion for the potential of trade, agriculture, tourism and channel the interests of hobby communities in the region. Let's enliven and get new experiences", concluded Mosir.

Egon, one of the Payakumbuh Expo participants in the Batu Akik Contest program welcomed and enthusiastically will participate in this event.

"We will showcase selected agate stones with super quality materials. We prove that the agate is not faded and lost," said agate hobbyist with millions of rupiah transactions from European and American buyers via online. (Relative media partner)

Mitra

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Powered by Blogger.