2019


Limapuluh Kota - ArchipelagoPost - Terkesan manis dari Kemah Pers Indonesia (KPI) tahun 2019 lalu di pulau Sibandang, Sumatera Utara, Bupati Tapanuli Utara memberikan cenderamata kepada Bupati kabupaten Limapuluh Kota, Irfendi Arbi melalui Serikat Pers Republik Indonesia (SPRI) DPC Luak Limopuluah didampingi Ketua DPD SPRI Sumatera Barat (Sumbar) Edwar Hafri Bendang, Kamis (18/12) di objek wisata Lembah Harau.

Dikatakan Ketua SPRI Luak Limopuluah Yudi Yusra wartawan media online Realitakini.com didampingi Edwar Hafri wartawan media online Sumbarauditpos.com, saat penyerahan cenderamata, sangat berkesan sekali kegiatan KPI kemarin, karena kita menjadi tamu kehormatan saat mengikuti KPI. Juga disambut Gubernur Sumatera Utara diwakili Dinas Pariwisata Provinsi Sumut, Bupati Tapanuli Utara beserta tokoh masyarakat pulau Sibandang yang diwarnai dengan tarian khas Tor-tor.

Cenderamata kehormatan langsung diserahkan Bupati Tapanuli Utara kepada masing-masing wartawan perwakilan daerah, kata Yudi, berkat dukungan penuh bupati Irfendi Arbi, terhadap wartawan Luak Limopuluah (kota Payakumbuh - Limapuluh Kota-red) yang mengikuti Kemah Pers Indonesia di pulau Sibandang, bupati Tapanuli Utara menitipkan cenderamata berupa kain ulos khas Sumatera Utara kepada Irfendi Arbi yang dititipkan lewat SPRI Luak Limopuluah.

“Dan hari ini, kita dipertemukan langsung dengan Irfendi Arbi di Lembah Harau, Ulospun langsung kita serahkan. Ulos merupakan salah satu kain khas Indonesia yang dikembangkan turun – temurun oleh masyarakat Batak, Sumatera Utara. Semoga bupati Irfendi Arbi berkenan menerima cenderamata ini” kata Yudi.

Hal senada juga diutarakan Edwar Bendang, ulos ini merupakan amanah bupati Taput dan panitia penyelenggara KPI, tentu harus sampai ke Bupati Irfendi Arbi. “Dan sebenarnya ulos ini sudah lama ingin kita berikan, tapi waktu untuk bertemu bupati Irfendi Arbi itu langka. Mungkin karena padatnya jadwal kegiatan Irfendi Arbi sebagai sosok bupati dambaan masyarakat kabupaten Limapuluh Kota,” gurau Edwar.

Sementara itu, Bupati Irfendi Arbi, menyampaikan, terima kasih kepada bupati Tapanuli Utara dan panitia penyelenggara KPI atas cenderamata kehormatannya. 

“Cenderamata ini merupakan sebuah penghargaan tersendiri bagi kami, karena didaulat menjadi tamu kehormatan, sekali lagi kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas penghargaan ini. Kami juga minta maaf karena jadwal sangat padat di Limapuluh Kota, jadi tidak sempat menghadiri KPI,” singkat Irfendi Arbi. (Rstp)


Payakumbuh, ArchipelagoPost - Alek Buru Payakumbuh committee implements "goro" (working together-/*) in order to prepare everything would be properly in the field.

One of important thing is by installing plastic net in the location of community plants that are entering the harvest period. (12/19)

Porbbi Chairperson of Payakumbuh city Robby Setiadi Hardana said that he would not be detrimental to the community.

"For this reason, we and the committee will carry out "goro" together to put plastic fence in the location of community plants that are or will be ready for harvest.

This fence installation is usually done in the fields of chilli, eggplant, tomatoes and so forth.

This is to prevent later hunting dogs which usually number in the hundreds enter the community garden area which of course will damage the plant ", said Robby.

Si Ong (42 years old), a resident of the Payakumbuh - Sei Beringin border area. Wishing to appreciate the care of the committee Alek Buru Payakumbuh 2019 in reducing the risk of community losses due to this event.

"We are very grateful to the chairman of Porbbi and the committee who want to install plastic fence around the community gardens. Hopefully the Alek Buru Payakumbuh event should go smoothly," said Si Ong. (***)


Padang - Pengetahuan tentang penata ruang wilayah pembangunan masih sangat minim diketahui masyarakat, sehingga banyak dijumpai pelanggaran rencana aturan Tata Ruang yang ada. Seharusnya masyarakat mengetahui dan memahami tata ruang wilayah ketika mereka akan mendirikan bangunan. 

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat H. Nasrul Abit pada saat membuka acara Peringatan Hari Tata Ruang dan Hari Bakti Pekerjaan Umum ke-74 tahun 2019 yang digelar di halaman Kantor Jalan Taman Siswa 1 Padang, Sabtu (30/11/2019) pagi.

Lebih lanjut Wagub Sumbar katakan, kegiatan sosialisasi seperti event saat ini sangat tepat dilakukan dalam memberikan informasi tata ruang pada masyarakat.

"Di Sumbar, kebutuhan percepatan tata ruang, pengadaan tanah dan penanganan sengketa pertanahan mengalami kemajuan yang cukup menggembirakan," ungkap Wagub Sumbar.

Pemerintah provinsi Sumbat terus mendorong untuk segera menyelesaikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) guna memberikan kepastian hukum bagi masyarakat dan para investor dalam berusaha.
"Kepemilikan tanah bukanlah sebuah hak eksklusif saja, tidak bisa saja memiliki tanah sembarangan, namun harus ketentuan dari tata ruang yang mengontrolnya, untuk itu sangatlah tepat kegiatan ini diadakan. Sekaligus sebagai sosialisasi kepada masyarakat," jelas Nasrul Abit.
Nasrul Abit juga menghimbau, agar Kabupaten Kota bisa menyelesaikan RTRW dan RDTR guna memberikan kepastian hukum bagi masyarakat dan para investor dalam berusaha.

Sementara itu kepala Dinas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumatera Barat, Ir. Fathol Bahri mengatakan, untuk meningkatkan pelayanan secara cepat dan transparan, Kementerian ATR/BPN menggagas program transformasi digital. Di mana layanan pertanahan dapat diakses oleh masyarakat secara elektronik.

“Layanan pertanahan saat ini sudah dapat diakses oleh masyarakat secara elektronik dari mana saja dan kapan saja sehingga menjadi efektif, efisien dan transparan,” kata Fathol.

Empat layanan elektronik tersebut adalah Hak Tanggungan, Layanan Informasi, Zona Nilai Tanah, Surat Keterangan Pendaftaran Tanah dan Informasi Bidang Tanah sudah mulai bisa diakses.

Peringatan Hari Agraria Nasional tahun 2019 bertema “ATR/BPN Menuju Penataan Ruang dan Pelayanan Pertanahan yang Berkepastian Hukum dan Modem”. Tema tersebut diharapkan dapat menjadi pengingat dan penyemangat seluruh masyarakat Indonesia dalam peningkatan kualitas pelayanan pertanahan dan tata ruang secara modem serta menjamin kepastian hukum.


North Sumatra, ArchipelagoPost - The heat of the sun on the top of Hutaginjang hill did not also reduce the cool breeze which made all participants of the Indonesian Press Camp amazed to start activities in the protected forest area of ​​the Toba Caldera Geosite area on Thursday (11/14) last week.

The natural scenery at an altitude of 1650 feet behind the vastness of Lake Toba with a series of beautiful islands increasingly adds to the enthusiasm of journalists and editor in chief of various media exploring the recognition of the UNESCO Global Geopark of the Toba Caldera Geopark.


From the top of the Hutaginjang hill, all participants from the Indonesian Press Camp began surfing with their cameras recording the natural beauty of the highest geosite out of 16 geosites found in the Toba Caldera Geopark. The stretching of the Indonesian Press Camp began to spur the pulse of the Toba Caldera so that it could go global through media networks.


Continuing to Sibandang Tourism Island, participants and officials of the North Sumatra Province and North Tapanuli Regency apparatus were warmly welcomed by local residents.

The opening ceremony, which was attended by a series of officials from North Sumatra Province and North Tapanuli Regency, indicated that the Indonesian Press Camp was recognized and fully supported by the local government. Among them were Head of the North Sumatra Province Communication and Information Agency Muhammad Ayub representing the Governor of North Sumatra, North Tapanuli Regent who was represented by secretary of regency first assistant Parsaoran Hutagalung , General Manager of Toba Caldera Manager represented by the Head of North Sumatra Tourism Office Unggul Sitanggang, Head of North Tapanuli Tourism Office, North Tapanuli Police Chief represented by Police Commissioner Adjutant (AKP) Benyamin Pakpahan, Dandim 0210 Major FA Wasno, Muara District Chief, Josua Napitupulu, and a number of Village Heads.

The Government of North Tapanuli Regency has even officially stated that it is the main supporter of the implementation of this activity. The full support of the local government in carrying out the activities of the Indonesian Press Camp proves the legitimacy of the press organization and mass media outside the constituents of the Press Council in this area which is quite encouraging.

Propaganda of the Press Council which has been discrediting press organizations outside the constituency and accusing thousands of unverified media as undoubtedly undisputed media through the activities of the Indonesian Press Camp.

The Press Union of the Republic of Indonesia (SPRI) answered the Press Council's propaganda with performance-based activities. The Initiative of regional leadership council (DPD) SPRI of North Sumatra Province held this Indonesian Press Camp activity, and it was responded very positively by the local government. In fact, most of the participants who attended were journalists from the media that had not been verified by the Press Council.

The Press Council may be busy with its propaganda saying that the unverified fake media are prohibited from cooperating with the regional government. The Indonesian Press Camp activity proves that the majority of participants coming from unverified media have actually played an active role in helping local governments to promote and disseminate information about regional tourism potential, especially the Toba Caldera Geosite.

The Press Council propaganda does not apply to the activities of the Indonesian Press Camp. The Government of North Tapanuli Regency precisely cooperates with DPD SPRI and media partners of the Indonesian Press Camp to promote the potential of the Toba Caldera Geosite. Even when the opening took place, the North Sumatra Provincial Government through the Head of the Tourism Office said that it would officially involve the DPD SPRI and its media network to be actively involved in the implementation of the Lake Toba Festival this December.

No less extraordinary support came from North Tapanuli Regent Nikson Nababan who specifically assigned Muara District Chief Josua Napitupulu to assist the entire series of activities of the Indonesian Press Camp from morning to night for three consecutive days.

Some of the tourist sites that had been visited by participants of the Indonesian Press Camp one of which was the Batak Traditional House on Sibandang Island. A number of indigenous traditional houses hundreds of years old still stand firm in the middle of the houses of other residents.

Participants also briefly visited the Janji waterfall tourist site. At this location participants are prohibited from saying dirty words. And it is said that there was a pair of couples who had not been able to have a baby for a long time, then made a pledge of promise in front of this waterfall and after a few months later the wife reportedly managed to conceive and then had a baby.

Leaving the beauty of the Janji waterfall, the group of participants then took time to visit the "Ulos" woven crafts. According to the craftswomen here, each Ulos woven handmade can be completed in approximately 7 days. The price of this beautiful woven handmade ranges from 71 US $ to  142 US $

The beauty of nature at the Geosite Spinsur location also did not passed from the visit of participants of the Indonesian Press Camp. Led by the Devis Karmoy - Head of the Committee, the participants were treated to a sight that really spoiled the eyes. Set in the scenery of Lake Toba as if painted naturally by the scratches of the islands attached to the beautiful lake on the distance from a distance.

At the end of the Indonesian Press Camp event, participants were herded into the exile home of Indonesian First President Soekarno to look at the situation when the proclaimer was once exiled in this place.

In closing the whole series of Indonesian Press Camp writhing, participants attended a symposium on the recognition of the Toba Caldera Geopark as the world's Geopark, and finally the journalistic training on feature news writing techniques by the speaker Editor in Chief of the media Jayakarta Roso Daras. (SPRI-release)


Limapuluh Kota, ArchipelagoPost - Banyak orang yang menghindari buah ini karena rasa pahit yang ditimbulkan saat memakannya. Padahal segudang manfaat berjejer didalam buah ini.

Opss..! Kini jangan takut lagi pare yang dulu menakutkan kini  telah jadi makanan yang sangat dinikmati. Di tangan kreatif siswa-siswi kelas XII IPS 1 SMAN 1 kec. Harau buah pare kini telah mampu diolah menjadi makanan yang di gemari tanpa takut rasa pahit lagi.

Pada Expo Kewirausahaan yang di gelar di SMAN 1 Harau olahan pare ini sempat menarik perhatian para pengunjung. (20/11)

Setelah di cicipi kiranya memang tidak pahit sama sekali, rasanya kreyess di mulut cocok untuk cemilan ataupun teman makan nasi.

"Kami berharap dengan olahan ini maka pare bisa menjadi makanan favorit tanpa takut pahit lagi", ujar Ketua kelas Hafiz Mizwary, didampingi bendahara Melsy Al Irfan dan Sekretaris Putri Hendra Sari serta kawan kawan

Di dalam pare yang rendah kalori dan tinggi serat ini terdapat folat, zat yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan, serta sejumlah kalium, seng, dan zat besi.

Berbagai macam penyakit, seperti gula darah tinggi dan kolesterol dapat lebih dikontrol dengan mengonsumsi pare.

Sayuran yang kerap mudah ditemui di jajanan pasar ini juga kaya akan vitamin C, mikronutrien penting yang terlibat dalam pencegahan penyakit, pembentukan tulang, dan penyembuhan luka.

Senyawa antioksidan kuat yang ada pada pare pun dapat membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan.

Tak hanya vitamin C, pare juga dipercaya mengandung vitamin A yang baik bagi kesehatan penglihatan serta dapat memperbaiki kecantikan kulit. (Rstp)


Pulau Sibandang, ArchipelagoPost - The charming of Lake Toba tourism objects makes a group of press members who are members of the Indonesian Press Camp carry out exploration of tourism potential there.

From 14 to 16 November 2019, this place which became the location of the campsite and the main focus of attention there was in the Sibandang Tourism Village, Muara District, North Tapanuli.


Sibandang Village is one of 3 villages on the small island of Sibandang, which is in the Lake Toba area. The location is not too far, only about 45 minutes from Silangit Airport including 15 minutes from the port of Muara by boat.

Around the island of Sibandang there are small piers specifically for passengers, so that residents' activities continue to run as needed. Without having to go to a distant port.


All participants of the Indonesian press camp were very surprised and fascinated by the hospitality of the community of Sibandang island who welcomed them in full from the district apparatus as well as village and traditional leaders.

From the start, the community enthusiastically welcomed the Indonesian Press Camp troupe in a friendly manner by the charming traditional dance performance of tortor and the Hoda Hoda tortor performed by schoolgirls in distinctive traditional clothes.

The night was full of lively welcoming and full of joy and kinship, shown by the citizens of Sibandang Island, creating a mood that made it feel like returning to our own home. (Rahmat de Sitepoe)


Limapuluh Kota, ArchipelagoPost- Sekitar ratusan pelaku seni Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota yang tergabung dalam Komunitas Seni Luak Nan Bungsu (KSLNB), berkumpul pada Kamis (7/11) malam di Resto Tifa, kawasan Tanjung Pati, Limapuluh Kota.

Berkumpulnya pelaku seni yang terdiri dari pemusik, penari, pelukis, sanggar seni dan berbagai seniman lainnya itu, bukan untuk tampil dalam menunjukkan kesenian masing-masing. Melainkan untuk menyampaikan aspirasi ke anggota DPRD Sumbar dapil Payakumbuh dan Limapuluh Kota, Darman Sahladi di kegiatan resesnya.


Dihadapan Darman Sahladi, Sekretaris KSLNB, Ridho Ilahi mengatakan, selama ini sudah banyak lahir komunitas seni di dua daerah tersebut. Tetapi komunitas seni yang didirikan itu malahan  tidak bisa bertahan lama hingga akhirnya komunitas seni tersebut tak jelas kemana rimbanya.


Kemudian, ucap mantan anggota DPRD Limapuluh Kota itu, dengan tidak adanya komunitas seni yang mampu bertahan lama sehingga pelaku seni di Luak Nan Bungsu sulit untuk berkembang. "Ini yang dialami pelaku seni selama ini,"terang Ridho Ilahi.

Beranjak dari sana, Ridho Ilahi bersama puluhan pelaku seni lainnya berinisiatif untuk membentuk kembali komunitas seni yang dikelola profesional untuk memajukan insan seni Luak Nan Bungsu.

"Kami pelaku seni ini berkumpul dan sepakat untuk membentuk komunitas seni yang dinamakan Komunitas Seni Luak Nan Bungsu,"ucap Rhido.

Menurut Ridho, KLSNB berdiri sejak 4 bulan lalu dengan 7 kali pertemuan. "Ini adalah keseriusan pelaku seni untuk memajukan kesenian di daerah. Karena itu, kami butuh tempat, butuh porsi dan perhatian dari pemerintah demi memajukan seni Luak Limopuluah,"terangnya lagi.

Sementara, anggota DPRD Sumbar, dengan hadirnya komunitas seni seperti KLSBN setidaknya kedepan bisa mengangkat seni Luak Limopuluah. Dewan Pembina KLSBN tersebut juga berharap, kehadiran komunitas seni mampu memberikan kontribusi terhadap daerah serta bisa memberikan masukan terhadap kebijakan bagi pemerintah.

Kemudian, dalam mengatasi agar komunitas seni bisa selalu eksis dan bertahan, Darman Sahladi mendorong agar pemerintah bisa mengalokasikan anggaran melalui dana hibah untuk komunitas seni. 

"Komunitas seni ini jadilah mitra pemerintah. Ajaklah seluruh pelaku seni untuk bergabung. Bidang olahraga ada Koni, bidang kontraktor Gapensi dan bidang seni ada komunitas ini. Seperti ini hendaknya, sehingga apapun yang berkaitan seni di Luak Nan Bungsu harus melalui KLSBN ini,"ucap Darman Sahladi.


Dalam pertemuan dengan insan seni sekaligus reses Darman Sahladi, hadir mantan Bupati Alis  Marajo, anggota DPRD Limapuluh Kota Fraksi Gerindra serta pelaku seni lainnya. (Rel/Rstp)


Payakumbuh, ArchipelagoPost - Sebanyak 84 pebalap Tour de Singkarak (TdS) etape V yang start di objek wisata Ngalau Indah, Rabu (6/11) pagi disuguhkan hiburan budaya asli Kota Payakumbuh, seperti pacu itiak, dan penampilan artis Minang asal Kota Randang Kintani.

Setelah dilepas oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Payakumbuh, Rida Ananda yang mewakili wali kota, para pebalap melewati sejumlah titik di Kota Randang, seperti Jalan Dipenogoro, Simpang Bypass, dilanjut ke Jalan Tan Malaka, kemudian belok kiri di depan Rumah Dinas ketua DPRD, lanjut ke Jalan KH. Ahmad Dahlan.

Kemudian para pebalap akan belok kanan menuju Jalan Soedirman, belok kiri Jalan Ade Irma Suryani Simpang Benteng, Jalan Pacuan, berbelok ke kanan menuju Jalan Rasuna Said di depan Dinas PU, belok kanan ke Jalan Ahmad Yani Labuah Basilang, belok kiri ke Jalan Soekarno Hatta Tugu Adipura, dan akan terus berlanjut ke arah Bukittinggi, sebelumnya akhirnya finish di Ambun Pagi Kabupaten Agam.

Sekda Kota Payakumbuh Rida Ananda menyebut, momentum TdS 2019 ini coba dimanfaatkan pihaknya untuk mempromosikan berbagai kebudayaan asli Kota Randang ke dunia.

"Karena itu kami menampilkan pacu itiak dan musik sikatuntuang, apalagi di seluruh dunia, kebudayaan ini hanya ada di Payakumbuh," jelas Rida Ananda.

Dia berharap, ke depannya akan ada multiplayer efek yang dirasakan seluruh warga Kota Payakumbuh, termasuk UKM yang kini tengah giat-giatanya mempromosikan rendang Payakumbuh ke dunia internasional.

Senada dengan itu, Ketua DPRD Kota Payakumbuh Hamdi Agus berharap, gelaran TdS 2019 ini akan mampu memberikan efek positif terhadap daerah ke depannya.

"Mudah-mudahan ada efek untuk masyarkat di Kota Payakumbuh, baik promosi ataupun ada efek ekonomi dengan adanya kegiatan tahunan yang sudah rutin dilaksanakan ini," jelasnya. (Rstp)


Limapuluh Kota, ArchipelagoPost - Nurkhalis Dt. Bijo Dirajo anggota DPRD provinsi Sumatera Barat melaksanakan kegiatan reses di Nagari Lubuak Batingkok (5/11)

Kegiatan reses perdana dilakukan sejak diangkat menjadi anggota dewan pada Agustus lalu. 

Nampak hadir pada reses tersebut wali nagari Lubuak Batingkok, bhabinkamtibmas, babinsa, ninik mamak, alim ulama, anggota PKK, perwakilan pemuda serta unsur masyarakat lainnya.

"Ini adalah komitmen janji saya kepada masyarakat nagari Lubuak Batingkok bahwa apabila saya di izinkan Allah menjadi wakil di DPRD provinsi nanti maka saya akan melakukan reses perdana disini", ujar Nurkhalis yang diiringi tepuk tangan semua yang hadir.


Dari reses tersebut banyak aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat kepada putra asli Lubuak Batingkok ini.

Dalam tanggapannya terhadap aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat, Nurkhalis, Dt. Bijo Dirajo mengatakan akan melaksanakannya sesuai tupoksi. 

"Kita akan laksanakan aspirasi masyarakat sesuai skala prioritas yang sangat dibutuhkan saat ini", ujar Nurkhalis.

Budiman, salah seorang tokoh masyarakat Lubuak Batingkok mengungkapkan apresiasinya terhadap reses yang dilakukan oleh anggota DPRD dapil V ini.

"Saya sangat bangga karena pak Datuak Bijo Dirajo berhasil duduk di DPRD provinsi. Semoga kedepan apa yang masyarakatkan inginkan dapat diserap dan diimplementasikan oleh beliau", ujar Budiman. (Rstp)



Limapuluh Kota, ArchipelagoPost - Tour de Singkarak (TdS) 2019 Stage 3 in the Limapuluh Kota district was successful and lively.

The selected start location will take place from the Aka Barayun Waterfall in the Harau Valley of the Harau District. This international scale bicycle race has a 125.6 km distance to finish in the city of Padang Panjang on Monday (11/5).

In celebrating the Start at etape 3, it was enlivened by traditional art attractions and performances of superior products belonging to the Limapuluh Kota Regency. Furthermore, along the road that was passed by the bicycle riders also enlivened by residents who want to see firsthand the event that was followed by the international racers.


Appearing at the event were the Deputy Governor of West Sumatra Nasrul Abit and the Regent of Limapuluh Kota Irfendi Arbi, Forkopimda as well as all OPD instruments and the entire community.

When confirmed by reporters, the Limapuluh Kota Regent Irfendi Arbi said, with the activities that took place at the 2019 Tour De Singkarak moment Stage 3 in Limapuluh Kota Regency, it was utilized as much as possible to improve existing tourism efforts.

Not only that, Limapuluh Kota regency government has set up a number of counters from various departments as well as counters of reliable products and local products from Limapuluh Kota Regency.

"With this moment we will maximize our efforts to increase tourism in our area, besides that we have also established a counter with local products from our own regions," said Regent Irfendi Arbi.

With the start location that has the charm of green natural beauty, the participants when released directly by the Deputy Governor of West Sumatra Nasrul Abit who were also enthusiastic about enjoying other natural beauty along the path in the Limapuluh Kota district.

On that occasion, as Head of the Youth and Sports Tourism Office, Nengsih, S.Pd said, over the past few days, we had made every effort to hold a Start Location on the Tour De Singkarak Stage 3 event held in Limapuluh Kota District.

"In the last few days we have been trying everything to prepare for the successful implementation of the Start on Tour de Singkarak Stage 3 in Limapuluh Kota Regency in 2019, this was done to provide an attraction for tourists to find out the improvement in the quality of Harau Tourism Object locations with the slogan "Harau Worldwide, "explained Nengsih.

In addition to directly involving the community of Limapuluh Kota regency to fill in a series of activities. There are counter promoting SME products produced various handicrafts of the Limapuluh Kota community which had also become a product that was often exported abroad. (Novi)



ArchipelagoPost, Limapuluh Kota – Murahnya harga gambir dipasaran akhir akhir ini membuat Sepdi Tito  - salah seorang pengusaha gambir asal Nagari Maek kecamatan Bukit Barisan Kabupaten Limapuluh Kota angkat bicara.


Sepdi Tito yang akrab di sapa Tito, pemimpin  perusahaan PT Salimbado Jaya Indonesia yang didirikan pada tahun 1998 sebagai pemasok rempah-rempah Indonesia, kacang-kacangan, gambir dan produk pertanian lainnya. Ekspor yang telah dilakukan perusahaan ini terutama ke benua Asia dan negara-negara Timur Tengah dengan website www.salimbadogroup.com.

Dikatakan bahwa ada dua daerah penghasil Gambir di provinsi Sumatera Barat yaitu Kabupaten Limapuluh Kota dan Pesisir Selatan. Menurutnya harga Gambir beberapa tahun ini dan sampai saat ini mengalami penurunan yang signifikan disebabkan oleh jumlah ekspor yang melebihi kebutuhan pabrik di India.

“Sebagaimana kita ketahui bahwa negara market terbesar produksi gambir kita adalah India. Dengan jumlah produksi yang tinggi dikarenakan luasnya kebun gambir yang bertambah pasca harga gambir sempat naik sampai di harga Rp 105 rb/kg dulu. Sehingga memicu petani melakukan perluasan kebunnya”, papar Tito di salah satu Gudang Gambir nya yang terletak di Jalan Lingkar Utara, Payonibuang Kecamatan Payakumbuh Utara, Rabu (23/10).

Ketika jumlah ekspor yang melebihi permintaan pasar di India maka otomatis harga langsung anjlok, namun jika jumlah eskpor kurang dari permintaan pasar, maka gambir kualitas kurangpun dibeli mereka. Jika gambir kualitas bagus dengan kuantitas ekspor berkurang maka serta merta harga bisa dipertahankan", ucapnya.

Tito juga menyebutkan, pada 2016, harga gambir tertinggi mencapai Rp 55.000/kg. Setahun berikutnya melompat menjadi Rp 105.000/kg. Namun pada Maret 2018, anjlok hanya sebesar Rp 18.000/kg di tingkat petani dalam kondisi basah dan ada juga Rp 40.000/kg.

Lebih lanjut Tito menjelaskan telah melakukan  ekspor gambir sebanyak 100 ton dalam satu bulan ke negara India, China dan Korea, dan ada beberapa kali permintaan dari benua Eropa, tapi pesanan ke benua Eropa tersebut dalam bentuk Catechin (kandungan yang terdapat dalam gambir) dan  Cathecin tersebut juga  ada pada daun teh dan buah kakao dan lain-lain.

Di tambahkan lagi, terkait ekspor gambir ke benua Eropa yang beberapa hari belakangan ini sempat senter di kalangan medsos dirinya sangat menyambut baik dan mendukung program itu tapi semua nya mesti kita diskusikan bersama-sama,antara pengusaha dan para gambir yang ada di kabupaten Limapuluh Kota," ajaknya.

"Kenapa harus ada diskusi antara penggagas dengan toke gambir, dikarenakan yang tahu dengan mekanisme dagang pada saat ini tentu saja pengusaha (toke-red) gambir dan para petani”, ulasnya lagi.

"Sebenarnya kami para pelaku usaha gambir di kabupaten Limapuluh Kota sangat ingin mensejahterakan para petani-petani gambir namun dikarenakan pangsa pasarnya dari dulu sampai saat ini sangat terbatas. Salah satu alasan kenapa gambir masih berharga sampai sekarang dikarenakan produsen gambir yang masih bertahan ada di Sumatera Barat. Jika saja ada daerah lain atau negara lain yg menanam gambir juga, dan pasarnya cuma itu itu saja, saya  sangat yakin gambir di kabupaten Limapuluh Kota bakal tak berharga lagi,"pungkas Tito. (Rstp)



Payakumbuh, ArchipelagoPost - The Association of Farmers and Hobbyist Lovers Community Payakumbuh City Payakumbuh will soon hold Payakumbuh Agro Expo 2019. 

This event will be held from 10 September to 10 October 2019 taking place at Pasar Rakyat II Padang Kaduduak Kelurahan Tigo Koto Diate Payakumbuh District North of the city Payakumbuh.

The head of the event organizer, Joni Safasni, who is familiarly called Mosir, said that this activity aimed to channel the interests and creativity of the community, especially the communities in Payakumbuh and other areas in West Sumatra.

Furthermore Joni Safasni expressed the theme of this activity in order to build farmer synergy and support the downstreaming of IKM agricultural products and hobby community products.

"From the several objectives of this activity, we emphasize the importance of effective promotion of regional superior products and arouse the enthusiasm of the younger generation for the importance of development and development in agriculture and other hobbies of economic value," said Mosir.

"Later on in the Payakumbuh Agro Expo 2019 will be enriched with interesting programs such as the Agro Exhibition, Photo Selfie Contest, Sculpture Flower Art Contest, Flower Arrangement Competition, Pet Animal Contest, Twitter Birds Contest, Reptile Community Contest, Traditional Culinary Contest, Akik Stone Contest , High Flying Pigeon Race and other contests ", Mosir said.

"We hope that the Payakumbuh Expo will trigger all the positive creativity that will be the forerunner of an effective promotion for the potential of trade, agriculture, tourism and channel the interests of hobby communities in the region. Let's enliven and get new experiences", concluded Mosir.

Egon, one of the Payakumbuh Expo participants in the Batu Akik Contest program welcomed and enthusiastically will participate in this event.

"We will showcase selected agate stones with super quality materials. We prove that the agate is not faded and lost," said agate hobbyist with millions of rupiah transactions from European and American buyers via online. (Relative media partner)


Archipelagos, Padang ~ Sidang lanjutan kasus korupsi bantuan BNPB di Pasaman telah masuk pada sesi pembelaan (Pledoi). Pembelaan tersebut dibacakan langsung oleh Kuasa Hukum terdakwa AR dan FRZ, Boy Roy Indra, SH saat sidang di Pengadilan Negeri Padang, Kamis (29/8).

Kuasa hukum terdakwa Boy Roy Indra, SH optimis dan yakin Majelis Hakim akan sependapat dengan nya, dan kliennya bisa bebas dari jeratan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan putusan Bebas atau Lepas.

" Sangat optimis bahwa klien saya terdakwa AR dan FRZ bisa bebas atau lepas dari tuntutan JPU. Kita sudah paparkan dalil- dalil pledoi didepan Majelis Hakim dalam sidang tadi," ucap Kuasa Hukum, Boy Roy Indra, SH.

Menurut Boy Roy Indra, SH salah satu dalil yang menguatkan kliennya tidak bersalah berawal dari Surat Keputusan (SK) penunjukan kliennya AR sebagai Pengawas Lapangan dan FRZ sebagai tim PHO tidak sesuai ketentuan yang berlaku.

" Sesuai dengan aturan Kepres Nomor 54 Tahun 2010, bahwa pihak yang berwenang dalam mengeluarkan SK PHO adalah Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) BNPB. Dalam hal ini KPA nya adalah Sekretaris Utama BNPB Di Jakarta. Nah, faktanya yang mengeluarkan SK itu adalah Bupati Pasaman, Yusuf Lubis. Oleh sebab itu, klien saya FRZ sebagai PHO tidak dapat dipersalahkan. Karena SK nya sendiri tidak sesuai ketentuan Perpres, dan otomatis SK itu batal sesuai ketentuan hukum," kata Boy Roy Indra, SH.

Demikian juga kata Boy, untuk SK Pengawas lapangan harus sesuai Kepres nomor 54 tahun 2010 yang mengeluarkannya adalah PPK. Namun faktanya yang mengeluarkan adalah Bupati Pasaman, Yusuf Lubis.

"Oleh karena itu SK tersebut batal demi hukum. Jika SK kedua klien saya itu sudah cacat hukum, maka tidak dapat dipersalahkan atas tugas dan wewenang yang dikeluarkan oleh Bupati Pasaman. Makanya optimis kedua klien saya ini bisa bebas dan lepas," tegasnya.

Boy mengatakan maksud lepas tersebut terbukti perbuatannya, tetapi tidak masuk wilayah pidana korupsi. Namun masuk wilayah etika dan administrasi lainnya.

"Hal tersebut sudah disampaikan oleh saksi ahli dari LKPP RI yang kita hadirkan dipersidangan. Dimana saksi Ahli LKPP RI mengatakan bahwa yang bertanggungjawab secara keseluruhan terhadap proyek ini adalah PPK dan kontraktor. Karena kedua inilah yang menandatangani kontrak proyek yang namanya tercantum dalam berkas tersebut. Jadi apapun pelanggaran yang dilakukan oleh kedua klien saya adalah pelanggaran etika dan administrasi saja.  Bukan pelanggaran hukum pidana, karena amanya tidak tercantum dalam kontrak," terangnya.

Boy juga menambahkan bahwa tim teknis yang turun ke lokasi untuk mengukur item-item pekerjaan tidak mengukur secara keseluruhan.

"Masih banyak item-item diberbagai lokasi yang tidak diukur oleh tim teknis Kejaksaan Negeri Pasaman. Mereka hanya mengukur item pengerjaan proyek di Pangian, padahal masih ada di Pintuai, Tombang, Rotan Getah dan Ranah Betung, Kecamatan Mapattunggul Selatan. Itu tidak diukur tim teknis, dengan alasan pada hari itu sudah pukul 06.00 WIB Malam," katanya.

Dari hasil pengukuran Tim Teknis itu kata dia sangat lucu jika bisa diakumulasikan dengan menyimpulkan keseluruhan kerugian Negara mencapai Rp773 Juta. 

Menurut Boy pihak BPKP tidak berwenang mengukur kerugian Negara dalam proyek BNPB tersebut. "Alhasil hitungan volume rekayasa, dihitung pula oleh pihak yang tidak berwenang. Kalau seperti ini bagaimana menyebutkan bisa dikatakan ada tindak pidana korupsi?.

Namun kita sangat berharap Majelis Hakim jernih dalam menilai perkara ini dan mengambil keputusan sesuai dengan fakta-fakta persidangan. Sehingga klien kami AR dan FRZ bisa bebas atau lepas,"tutupnya


Limapuluh Kota, ArchipelagoPost- Pasa Harau 2019 Art and Culture Festival which was held at Kenagarian Harau Friday - Sunday (16-18 /09/2019) was initiated by the Limapuluh Kota Regency Government as an opportunity to bring creative economic actors to the international arena. The festival which has become an annual agenda by the Indonesian Ministry of Tourism is used as an opportunity to recruit international business partners for local products.

With plans and programs to bring Limapuluh Kota creative economic actors to compete in an international free market, the event held by the people of Nagari Harau and the Office of Tourism, Youth and Sports in the Limapuluh Kota Regency were able to stimulate the creativity of local economic actors.

"We invited a number of Limapuluh Kota creative economists to display and exhibit their work at this event. Then guests from outside and within the country could judge for themselves how the local wealth of Limapuluh Kota was directly. Whether it could be a business opportunity or not," Walinagari Harau said. , Syukri Andi was accompanied by Novirita - head of the promotion section of the Limapuluh Kota district tourism office to reporters at the Pasa Harau site on Saturday (08/17).

When these foreign and domestic business people evaluate the quality and opportunities of the international market, the owners of creative businesses also present their respective products.
"So the Pasa Harau Art and Culture Festival is not just a ceremonial festival to showcase Minangkabau culture in Limapuluh Kota. But it can be an entry point for Limapuluh Kota creative businesses to put their products on the international free market," he said

This time for Pasa Harau 2019, the focus is on Minangkabau cultural accessories knick knacks whose basic ingredients are wood and twigs. Then Minangkabau woven cloth.

"Hopefully the creative economy practitioners who make stands here can partner with foreign businessmen who come today," explained Walinagari.

Meanwhile, the Regent of Limapuluh Kota Regency, Irfendi Arbi is preparing another opportunity for other creative economic actors to be able to bring local Minangkabau products to the international business zone.

"So this Pasa Harau is a gateway to go further and besides that there are still other breakthroughs we are preparing," he concluded.

He also said that the Limapuluh Kota Regency Government was intensively conducting training and education to local creative actors on how to standardize produl products sold abroad.
"It must be educated first to know what international quality is like. So creative business people can measure what the product standards are like. If feasible, roads and relations will be given to the next level," he explained.

In addition to inviting creative economy business actors, the Pasa Harau Art and Culture Festival also holds various cultural events such as the Itiak Race, Jawi Race, traditional music, Debus attractions, and various Minangkabau-style activities.

"While promoting tourism in the Harau valley and Minangkabau nature, this event is also an opportunity for local business people to be shifted from the local and Pasa Harau Creative Economy Actors Will Shift to the International Stage. (Rahmat de Sitepoe)

1



Sosok Fhatol, Kadis PUPR Sumbar yang ditengah Kesibukannya yang padat, pemikiran yang terkuras, ia masih menyempatkan waktu untuk kalangan pers yang membutuhkan konfirmasi, terkait kinerja instansi yang dipimpinnya. Bagi Fhatol, peran pers sangat besar dalam menunjang dan sangat membantu pengawasan pekerjaan proyek yang menjadi tanggungjawab Dinas PUPR Sumbar.


Mantan Kadis PUPR Kabupaten Solok, selama sepuluh tahun dengan bupati yang berbeda beda tersebut, akan menyempatkan waktu untuk berdiskusi dengan kalangan pers. Tak ada birokrasi yang ketat, saat berjumpa dengannya di Kantor yang beralamat di Jalan Tamsis tersebut. Kalaupun tak punya waktu untuk bertemu, Fhatol pun tak sungkan sungkan menjawab pertanyaan lewat WA, SMS atau telepon.

Karena kesibukan berbeda, media ini hanya bisa mengkonfirmasikan, terbannya jalan provinsi di Kota Sawahlunto ini, tepatnya di Sawah Rasau dan Waringin, persis depan rumah pak Dt. Bandaro Putih Kelurahan Lubang Panjang, ia pun tak sungkan sungkan menjawab via WA. Bahkan, Fhatol memberikan keterangan yang menyejukkan untuk penanganan bencana terbannya bahu jalan tersebut.

Kata Fhatol melalui WA, terbannya bahu jalan tersebut sudah diatasi Dinas PUPR Sumbar. Gerakan cepat dilakukan dengan membentang police line dilokasi bahu jalan yang terban. Ini untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan." Kita akan segera memperbaiknya, karena ini menyangkut lalu lintas dan keselamatan pengendara," kata Fhatol.

Lewat WA nya, Fhatol yang dikenal mudah bergaul dengan berbagai kalangan dan disegani rekanan yang mengerjakan proyek di Dinas PUPR, juga mengatakan, jalan yang terban itu merupakan jalan provinsi dan menjadi tanggungjawabnya.

Setelah turun keloksi jalan yang terban, ada gorong gorong yang pecah, sehingga bahu jalan jadi terban.
"Sekarang, sudah mulai dikerjakan perbaikannya. Rencananya, akan dibuat platdukker, sebagai pengganti gorong gorong yang pecah tersebut," kata Fhatol seraya mengatakan, diminta pengendara hati hati melewati jalan tersebut, sampai pekerjaan selesai.

Fhatol jug berharap peran masyarakat dan pers untuk memberitahu atau mengontrol setiap persoalan atau bencana yang terjadi di jalan provinsi. Karena ruasnya panjang, tentu Dinas PUPR tak bisa mengontrol secara keseluruhannya."Makanya, dibutuhkan peran masyarakat mengawasi dan mengontrol jalan provinsi ini," kata Fhatol.

Ia juga menghimbau jajarannya Dinas PUPR Sumbar agar cepat mengatasi persoalan yang terjadi dilapangan. Jalan merupakan urat nadi perekonomian, jika ada permasalahan agar segera ditangani."Apalagi, saat lebaran nanti, pemudik melintasi jalan provinsi." Kita beri kenyaman bagi penudik melewat jalan provinsi," kata Fhatol mengakhiri


Payakumbuh, ArchipelagoPost - Tiada kata terindah yang patut disampaikan kepala SDN 46 Payakumbuh Hj Irwani selain kata syukur Alhamdulillah. 

Pasalnya, SDN yang dikepalainya sejak tanggal 12 Februari 2016 ini tampil sebagai peraih nilai Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Sekolah Berstandar Kota (USBK) Tertinggi di Kota Payakumbuh di tahun 2019. 

Realita ini merupakan kado istimewa bagi Irwani di penghujung masa tugasnya sebagai seorang PNS. Karena terhitung mulai tanggal 1 Agustus 2019 mendatang, Irwani masuki masa purna bhakti.

Sebelumnya pada Kamis (30/05/2019)  Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, AH. Agustion ungkapkan rasa bangga dan selamat kepada segenap keluarga besar SDN 46 Payakumbuh.

"SDN 46 Payakumbuh berhasil meraih peringkat pertama dalam Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Sekolah Bersama Kota (USBK) yang digelar secara serentak April lalu. SDN 46 menyisihkan 72 SD Negeri dan Swasta lain di Kota Payakumbuh,"terang Agustion.

Dikatakan, dari 2.920 siswa di 75 SD Negeri dan Swasta yang mengikuti USBN dan USBK kemarin, SDN 46 Payakumbuh yang terletak di Sawah Padang berhasil meraih rangking 1 (pertama).

"USBN posisi Kedua diduduki oleh SDN 21 Payakumbuh Labuah Baru, dan Juara 3 SDN 60 Kubu Gadang,"imbuhnya

"Sementara untuk USBK, Juara 1 tetap SDN 46 Payakumbuh Sawah Padang diikuti SDN 31 Payakumbuh Padang Tangah Payobadar sebagai Juara 2, dan Juara 3 SDI Raudhatul Jannah,"imbuhnya lagi.

Adapun nilai rata-rata yang berhasil diraih SDN 46 Payakumbuh adalah Bahasa Indonesia 90.87, Matematika 71.40, dan IPA 90.34, Agama 78.52, IPS 96.58, dan PKN 94.20.

“Kita sudah melihat bagaimana proses belajar mengajar disana, Alhamdulillah bagus. Selamat kepada SDN 46 Payakumbuh telah menjadi yang terbaik,” ujar Agustion.

Momen bahagia terpancar dikala pengumuman hasil lulus yang digelar SDN 46 Payakumbuh di halaman sekolah yang terletak di Jalan Pahlawan Kelurahan Sawah Padang Aur Kuning, Rabu tanggal 12 Juni 2019. 

Selain dihadiri 52 walimurid bersama anaknya, pengumuman lulus dihadiri langsung Kepala Dinas Pendidikan diwakili Kabid PNFI, Irwanto Dt. Parmato Dirajo bersama Pengawas SD, Wandri. Ikut hadir Lurah setempat Novri bersama Pengawas PAI, Arham dan Pengurus Komite.

Dihadapan walimurid dan para undangan, Kepala SDN 46 Payakumbuh Irwani sampaikan terima kasih kepada Kepala Dinas Pendidikan dan jajaran atas pembinaan. Selain itu, ucapan terima kasih juga disampaikan Irwani kepada stakeholder di tingkat kecamatan yang selalu memotivasi melalui koordinasi.

Sejak dipercayai menjadi kepala sekola, saya teringat cambuk motivasi dari Pak Hasan Basri, SY, mantan Kepala Dinas dan Pak Dasril, mantan Kacabdin Kec. Payakumbuh Barat, supaya pejabat giat melahirkan inovasi memajukan sekolah melalui koordinasi melekat.

Dikatakan Irwani yang pernah menjadi Kepala SDN 35 Ampangan selama 3 tahun ini, bahwa dirinya selaku pihak sekolah sebelumnya telah melakukan penandatanganan komitmen bersama dengan 52 walimurid siswa kelas VI, untuk saling mendukung pencapaian prestasi ini. Termasuk dukungan walikelas selaku penanggungjawab rombel.

"terima kasih kami ucapkan kepada Bu Desmawita dan Bu Mardiah, selaku walikelas VI atas pengorbanan selama ini, yangbtiada mengenal lelah membina siswa kelas VI, siang sore dan malam,"ucap Irwani yang juga pernah menjadi Kepala SDN 14 Payakumbuh selama 7 tahun ini.

"Kami berharap teruslah tingkatkan semangat belajar ananda. Orangtua mohon berikan dukungan kepada anak kita dalam mendalami ilmu agama dan ilmu dunia. Teruslah dukung anak kita,"pungkas Irwani sambil sujud syukur bersama walimurid dan siswa serta majlis guru.

Berikut siswa peraih 5 besar perolehan nilai USBN dan USBK :

USBK
1. Dhini Marsya Aulia, rata rata nilai 95,08
2. Fauzan, rata rata nilai 94,99
3. Rafael Yuka Indra, rata rata nilai 94,91
4. Inayah Raykarti, rata rata nilai 94,78
5. Nurlela, rata rata nilai 94,75

USBN
1. Rafael Yuka Indra, rata rata nilai 96,02
2. Abdullah Tabo, rata rata nilai 94,21
3. Amanda Ainul Fitri, rata rata nilai 93,86
4. Mahardika Raffa, rata rata nilai 93,71
5. Anisa Elma Putri, rata rata nilai 92,52

"Kita sudah siapkan piala dan piagam serta reward terhadap 20 siswa peraih nilai 100 mapel IPS,"imbuh Irwani yang akan pensiun beberapa bulan kedepan ini.

"Tiada kata yang bisa kami ucapkan selain selamat,"ucap bangga Kepala Dinas Pendidikan diwakili Kabid PNFI, Irwanto Dt. Parmato Dirajo didampingi Pengawas SD, Wandri.

"Atas nama pemerintahan kelurahan, kami juga turut bangga. Semoga prestasi ini akan diteruskan kepala sekolah mendatang. Mohon bantuan Kepala Dinas Pendidikan, bagaimana prestasi ini bisa terus ditingkatkan,"sebut Lurah Sawah Padang Aur Kuning, Novri didampingi Pengurus Komite.

"Belajar dari Juara I nilai USBN dan USBK di tingkat Kota Payakumbuh ini, Saya yakin nilai ananda semua pastinya juga baik dan lulus 100 %, pastinya. Jadikanlah kondisi ini sebagai wadah menambah semangat syukur kepada Allah SWT,"tambah Pengawas PAI, Arham.(Rahmat Sitepu/rel.ul))

Mitra

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Powered by Blogger.