Latest Post

Limapuluh Kota, Archipelagopost - Bertempat di Aula Halaman Kantor Camat Harau, Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi memimpin serah terima jabatan (Sertijab) Camat Harau sekaligus pelantikan dan serah terima jabatan Ketua TP-PKK Kecamatan Harau, Senin (25/6).

Serah terima Jabatan (Sertijab) Camat tersebut diawali dengan penandatangan berita acara Sertijab, yakni dari Camat lama, Deki Yusman, dilanjutkan kepada Camat baru, Andri Yasmen. Selanjutnya dilanjutkan dengan penyerahan memori pelaksana tugas Camat Harau dan penyematan tanda jabatan Camat oleh Bupati.

Bupati, Irfendi Arbi dalam sambutannya menyampaikan rasa terimakasihnya kepada mantan Camat Harau, Deki Yusman, yang telah bekerja dengan baik di Kecamatan Harau dengan menciptakan berbagai inovasi-inovasi yang membangun di Kecamatan Harau. Ia mengatakan dengan berbagai ide-idenya tersebut Deki Yusman telah membawa Kecamatan Harau kearah yang lebih baik.

"Terimakasih kepada Bapak Deki Yusman atas kinerja dan dedikasinya selama ini dalam membangun dan memajukan Kecamatan Harau ini. Selamat bertugas di tempat yang baru nantinya", ujarnya.

Dikesempatan itu orang nomor satu di Kabupaten Kabupaten Limapuluh Kota tersebut juga mengucapkan selamat kepada Camat Harau yang baru, dan berharap kedepan dengan terpilihnya camat yang baru ini dapat menjadikan Kecamatan Harau ke arah yang lebih baik lagi. “Selamat kepada Camat baru Bapak Andri Yasmen, harapan saya kedepan agar ibu kota Kabupaten kita ini lebih maju lagi diberbagai sektor,” ujar Irfendi Arbi.

Dikesempatan itu Bupati tak lupa menyampaikan, selamat atas terpilihnya kepengurusan TP-PKK yang baru di Kecamatan Harau, dirinya berharap kedepan PKK di Harau dapat lebih maju dan dapat ditingkatkan lagi, sehingga dapat mencapai target yang di inginkan.

Sementara itu ditempat yg sama, Deki Yusman selaku mantan Camat Harau dalam pesan dan kesannya, mengucapkan terimakasih kepada Bupati yang telah mempercayakan jabatan camat Harau kepada dirinya selama 5 tahun 6 bulan, dirinya mengatakan selama menjabat Camat Harau kondisi Kecamatan Harau sangat terkendali dan beberapa Nagari di Kecamatan tersebut selama kepemimpinannya juga berhasil meraih berbagai penghargaan baik tingkat Kabupaten maupun Provinsi.

‘’Terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh masyarakat di Kecamatan Harau telah berpartisipasi dalam membangun Kecamatan ini dan semoga kedepannya Kecamatan Harau lebih baik lagi dengan Camat yang baru, semoga tali silaturahmi yang selama ini kita jalin tidak akan putus sampai disini saja,” ujarnya.

Sementara itu Camat Harau yang baru, Andri Yasmen dalam sambutanya menyampaikan terimakasih kepada Bupati Limapuluh Kota atas kepercayaan yang telah diberikan untuk menjadi menjadi Camat Harau. Ia mengatakan Kecamatan Harau di bawah kepemimpinan Deki Yusman sudah berjalan dengan baik, namun dirinya tidak akan tinggal diam dan akan terus melanjutkan dan meningkatkan kemajuan Kecamatan Harau kearah yang lebih baik lagi. 

‘’Insya Allah, harapan saya selaku camat yang baru, tentu ingin bersama-sama membangun Kecamatan Harau ke arah yang lebih baik kedepannya, untuk itu saya mohon kerjasama, dukungan dan arahan dari semua pihak demi kemajuan Kecamatan kita ini,” tegasnya.

Dalam acara sertijab tersebut ikut hadir Asisten I, Dedi Permana, Sejumlah Kepala OPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota,  Danramil Kecamatan Harau, Kapolsek Harau, Walinagari se Kecamatan Harau , Kepala jorong, Niniak Mamak, Bundo Kanduang, Tokoh Masyarakat, Alim Ulama, masyarakat Kecamata Harau dan para tamu undangan lainnya. (Rahmat Sitepu)

N3 Limapuluh Kota - Suasana hangat dan akrab  jelang sidang Paripurna Penyampaian Nota LPP, Laporan Realisasi Anggaran tahun 2017.

Hal terlihat ketika Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi disambut hangat Wakil Ketua DPRD kabupaten Limapuluh Kota Sastri Andiko, Dt. Putiah, SH di lobi kantor DPRD setempat. (25/6)

Dalam pembicaraan singkat tersebut Dt. Putiah berharap Bupati Irfendi Arbi komit menyelesaikan agenda penyelenggaraan pemerintahan kabupaten dengan baik.

Ketika di temui wartawan di ruang kerjanya usai sidang paripurna, wakil ketua DPRD ,Fraksi Demokrat Limapuluh Kota ini mengungkapkan apresiasi dan terima kasih atas perhatian Bupati Irfendi terhadap lembaga DPRD sebagai mitra kerja dalam penyelenggaraan pemerintahan", ucap Sastri Andiko.

"Semoga harmonisasi antar lembaga ini tetap terjaga dengan baik kedepannya," harap kader partai Demokrat dari Dapil 5 ini.(Rahmat Sitepu)

Limapuluh Kota, Archipelagopost - Seperti biasanya, setiap tahun masyarakat Pangkalan Koto Baru, pada lebaran Idul Fitri selalu menggelar tradisi unik menyambut hari nan suci. Tradisi Adat dan budaya rakyat itu adalah Bakajang, tradisi rutin yang mempunyai nilai budaya yang tinggi.

Menurut masyarakat sekitar, Bakajang atau Kajang ini merupakan Sampan/perahu. konon kabarnya, dulu kajang sebagai alat transportasi nenek moyang warga setempat yang ada di pinggiran Batang Maek. Serta ada juga masyarakat sekitar yang menyebutkan bahwa kajang merupakan sebuah pembaharuan, dimana diartikan sebagai kegiatan memperbaharui silaturrahmi antara mamak dengan kemenakan serta anak nagari, yang digelar setiap awal bulan Syawal atau setelah Hari Raya Idul Fitri. 

Uniknya kegiatan ini dilaksaanakan selama lima hari berturut-turut. Hari pertama pembukaan, dimulai dengan tradisi "Manjalang Mamak", yang diikuti seluruh pemuda beserta anak nagari ke empat istano penghulu di limbago adat nagari Gunuang Malintang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru.

Mereka antara lain, Dt Paduko Rajo, Dt Sati, Dt Bandaro serta Dt Gindo Simarajo. Adapun terakhir, yang dikunjungi ialah kepala pemerintahan nagari dan alim-ulama. Dalam prosesinya, para pemuda anak nagari bersama bundo kanduang, membawa wejangan makanan yang dibawa menggunakan dulang, biasanya wejengan ini diberi nama Jamba.

Di aliran Batang Maek, sebanyak lima buah perahu sudah disulap para pemuda di empat Jorong menjadi kapal berkuran besar. Kapal-kapal tersebut dirancang berbagai bentuk, menyerupai kapal Feri.

Bahkan ceritanya, Guna merangkai kapal-kapal itu, para pemuda menyebut, untuk satu pembuatan kapal veri menghabiskan biaya hingga mencapai Rp20-27 juta per unitnya.

"Dengan menggunakan perahu/sampan hias kami meningkatkan silahturahmi antara anak kemanakan 4 suku di batang Mahat. Beginilah cara masyarakat kami bersilahturahmi antar sesama,"ujar Riswana Salah satu panitia alek Bakajang, di Gunuang Malintang, kemarin. 

 
Dicerikatakannya, pada zaman dahulu aliran Batang Maek merupakan salah satu akses alternatif yang digunakan masyarakat, mengingat pada waktu itu belum ada akses jalan sebagai jalur penghubung antara satu daerah ke daerah lain.  "Sejarahnya, Kajang berarti jalang manjalang untuk silahturahmi yang dilaksanakan setelah hari idul fitri dengan tujuan meningkatkan silahturahmi diantara anak kemenakan 4 suku yang dilaksanakan melalui acara alek bakajang di Sungai Batang Maek,"tambahnya.

Pada tahun ini, sama seperti tahun sebelumnya, pengunjung terlihat memadati Alek Bakajang.Kegiatan ini dilaksanakn selama Lima Hari, Selasa-Sabtu (19-23/6). Tampak hadir, para perantau dan pengunjung dari luar daerah,  niniak-mamak, alim ulama, cadiak-pandai, bundo-kanduang hingga pemuda parik paga nagari serta bupati Limapuluh Kota, Irfendi arbi, anggota DPRD setempat, Kepala-kepala OPD Limapuluh Kota.

"Alek Bakajang yang merupakan Ikon seni budaya di Limapuluh Kota ini akan terus kita kembangkan, sebagai tanda mempererat persatuan dan kesatuan antar sesama warga,"ujar Irfendi usai berkesempatan menaiki Kajang/perahu di Aliran Batang Maek, di Nagari Gunuang Malintang.

 
Sebagai alek tahunan yang sudah digelar sejak ratusan lalu, bakajang harus tetap kita lestarikan kepada generasi selanjutnya, untuk itu dirinya meminta agar kegiatan ini selalu digelar semeriah mungkin.

"Tradisi di Gunuang Malintang ini harus terus kita jaga, kalau perlu untuk tahun-tahun berikutnya akan kita gelar lebih meriah lagi. Karena Bakajang akan menjadi magnet wisata, hal ini terbukti dengan ramainya masyarakat yang hadir untuk melihat kreasi pemuda di nagari ini dalam menghias perahu,"pungkas bupati. (Rahmat Sitepu)

Limapuluh Kota, Arcgipelagopost - Persatuan Perantau Luak Limopuluah di Bandung yang tergabung dalam wadah Gonjong Limo Bandung mengelar kegiatan bhakti masyarakat di Tarantang Harau.

Salah satunya kegiatan Sunatan Massal untuk 52 orang anak dari Tigo Nagari di Kecamatan Harau yaitu Tarantang, Lubuk Limpato serta Solok Bio Bio. (23/6)

Lokasi sunatan massal tersebut berada di mess Pemkab Limapuluh Kota Tarantang Harau. Puluhan peserta khitanan massal hadir di dampingi keluarganya masing-masing.

Ketua persatuan mahasiswa Gonjong Limo Bandung, Luthfi Maulana Taufik didampingi Fachrul Huda (Caun) mengatakan bahwa kegiatan bhakti masyarakat ini sudah direncanakan setahun yang lalu.

"Pada sunatan massal ini kita bekerjasama dengan Polres Limapuluh Kota. Alhamdulillah Kapolres Limapuluh Kota AKBP Haris Hadis yang telah memfasilitasi kegiatan ini dengan tenaga medis Polres sebanyak 5 orang dokter", terang Luthfi.

Lebih lanjut Luthfi menerangkan bahwa disamping Sunatan massal ada juga rangkaian acara Jalan Santai 4 K serta malam festifal kesenian.

M. Aziz salah seorang sesepuh Gonjong Limo Bandung mengatakan bahwa salah satu kolaborasi kesenian antara mahasiswa Gonjong Limo dengan penduduk Tigo Nagari di kecamatan Harau adalah pagelaran Randai Puti Sari Banilai.

"Kita mengadakan Randai Puti Sari Banilai yang merupakan salah satu tokoh pada zaman dahulu di Medan Bapaneh Tarantang", pungkas M. Aziz.

Mak Pado salah seorang tokoh masyarakat dari Solok Bio Bio mengungkapkan apresiasi kepada pihak Polres Limapuluh Kota yang telah memfasilitasi sunatan massal dengan mendatangkan tim medis dari Polres.

"Saya ucapkan terima kasih kepada pak Kapolres Haris Hadis yang telah mengirimkan tim dokter untuk sunatan massal bagi anak anak kami di tigo nagari ini", ucap Mak Pado. (Rahmat Sitepu)

Payakumbuh, Archipelagopost - Olahraga menyatukan perbedaan. Olahraga merajut kebersamaan. Pameo itu bukan tanpa Bukti. Tak hanya dalam wujud kompetisi an sich, dalam banyak aspek, olahraga dijadikan sarana pemersatu, termasuk dalam urusan kekuasaan dan pemerintahan. Olahraga terbukti mampu menyatukan.

Hal itu tercermin dari apa yang dilaksanakan Walikota Payakumbuh Riza Falepi beserta Wakil Walikota,  Erwin Yunaz saat menginisiasi kegiatan off road bersama dengan sejumlah kepala daerah di Propinsi Sumatera Barat. Bersama Walikota Bukittinggi, Bupati Dharmasraya dan Bupati Solok Selatan, Walikota Payakumbuh melakukan olahraga Off Road bersama di Muaro Labuh, Kabupaten Solok Selatan, pada Sabtu-Minggu (24-25/6).

Jelang bertolak ke Muaro Labuh,  Walikota Payakumbuh menerima rombongan Off Roader asal Kota Bukittinggi sekitar 50 orang yang langsung dipimpin oleh Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias. Rombongan diterima di Pendopo Rumah Dinas Walikota Payakumbuh,  Kelurahan Tiakar, pada Sabtu (24/6) pagi.

Turut menyambut, Wakil Walikota Payakumbuh, Erwin Yunaz,  Asisten II, Amriul  sejumlah kepala OPD Kota Payakumbuh diantaranya,  Kadis Perhubungan, Adrian, Kadis Sosial, Idris, Kepala BPBD, Yufnani Away,  Kepala Bappeda, Rida Ananda, Kadis Parpora, Elfriza Zaharman, Kabag Protokoler, Firdaus serta Ketua Toyota Land Cruiser Indonesia Payakumbuh-Lima Puluh Kota (TLCI Paliko), Mustafa beserta sejumlah anggota TLCI Paliko.

Ditemui saat menyambut rombongan Walikota Bukittinggi, Walikota Payakumbuh menyatakan bahwa ide awal agenda off road bersama tercetus saat pelaksanaan open house di Gubernuran pada H+2 lebaran, beberapa waktu lalu.

"Kebetulan kita hadir di Gubernuran berbarengan dengan Pak Walikota Bukittinggi dan juga Pak Bupati Solsel. Saat berbincang, pak Ramlan (wako bukittinggi-red) mengajak melakukan touring off road ke negeri Seribu Rmah Gadang (Solsel-red) via Dharmasraya. Ide tersebut langsung kita setujui sembari mengajak beberapa kepala daerah lain yang berkesempatan," ujar Wako Riza.

Dikatakan Riza, kegiatan off road bersama tersebut tentu mempunyai nilai strategis dan bermanfaat bagi dirinya dan Kota Payakumbuh. Menurutnya, kesempatan itu bisa menjadi ajang silaturahmi antar kepala daerah serta saling bersinergis dalam melaksanakan pembangunan di daerah masing-masing.

"Disamping memperkuat silaturahim, kegiatan ini bisa jadi ajang saling berbagi ide dan kiat antar kepala daerah dalam melaksanakan pembangunan. Masing-masing kepala daerah pasti punya kelebihan yang bisa di share ke kepala daerah lain. Suasana informal tentu akan lebih memudahkan transfer informasi tersebut," tambah Riza.

Riza berharap agenda kumpul bersama kepala daerah dalam suasana informal tersebut kedepan bisa dipertahankan dan dikemas dalam berbagai bentuk lainnya.

"Saya fikir kegiatan ini sangat positif dan layak dipelihata. InsyaAllah setelah Solsel, saya akan tawarkan untuk mengeksplorasi arena off road di Luak Limo Puluah. Kita punya banyak spot untuk off road, nanti biar teman-teman TLCI yang siapkan rutenya," pungkas Riza disambut anggukan Ketua TLCI Paliko, Mustafa.

Pasca Jamuan sarapan di Pendopo Rumah Dinas Walikota Payakumbuh,  rombongan off roader dua daerah tersebut dengan kendaraan off road masing-masing bertolak menuju Solok Selatan Via Dharmasraya. Rombongan dinanti oleh Bupati Dharmasraya jelang bertolak serempak menuju titik pusat kegiatan di Muaro Labuh, Kabupaten Solok Selatan. (Rahmat Sitepu/rel)

Limapuluh Kota, Archipelagopost - Sebuah rumah milik warga di Bukit Parak Madang Lubuak Jantan Kenagarian Gurun Kecamatan Harau Kabupaten Limapuluh jadi korban longsoran material tanah bukit yang tengah dikeruk alat berat untuk proyek pembangunan perumahan di kawasan tersebut.

Disamping menimbun rumah milik Tunia juga pabrik tahu, Mushola, dua unit sepeda motor (masih tertimbun) serta dua orang warga yang mengalami luka-luka.

Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian setempat, peristiwa tersebut terjadi Sabtu sore 23 Juni 2018 sekitar pukul 15.00 Wib.

Korban luka-luka dibawa ke Puskesmas untuk menjalani pengobatan. Kedua korban tersebut Joni Iskandar (34) dan Tunia (71) keduanya beralamat di Jorong Lubuk Jantan Nagari Gurun Kecamatan Harau.

“ Iya betul, ada kejadian longsor tadi sore, peristiwa tersebut terjadi akibat pengerukan bukit yang dilakukan untuk pembangunan proyek perumahan. Tidak ada korban jiwa (Meninggal -red), yang ada hanya korban luka-luka, selain itu ada juga rumah yang ikut tertimbun,” terang Kapolres Limapuluh Kota, AKBP. Haris Hadis melalui Kasat Reskrim, AKP. Anton Luther didampingi Kasubag Humas, AKP. Efrizul.

Kasatreskrim juga menambahkan, pihaknya akan memproses peristiwa tersebut. Menurut rencana pihak pengembang/perusahaan akan dipanggil untuk dimintai keterangannya pada Senin depan.

“Kami proses peristiwa yang terjadi tadi. Senin pihak perusahaan pengembang tersebut akan kita panggil.” pungkasnya. (Rahmat Sitepu)

Mitra

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Powered by Blogger.