Latest Post

Payakumbuh, ArchipelagoPost - Bertempat di Aula Kantor Lurah Nunang Dayabangun Kec Payakumbuh  Barat Kota Payakumbuh pada hari Senin 1 Oktober 2018, Acara Deklarasi Gerakan Anti Narkoba yang dipelopori oleh Kelurahan Nunang Daya Bangun Kecamatan Payakumbuh Barat Kota Payakumbuh bekerjasama dengan KODIM 0306/50 Kota, BNN Kota Payakumbuh, dan Pemko Payakumbuh dalam Rangka HUT TNI Ke 73 Tahun 2018.

Deklarasi ini dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Dandim 0306/50 Kota dalam hal ini diwakili oleh Wadanramil Kota Payakumbuh, Kepala BNN Kota Payakumbuh, Kapolres Payakumbuh dalam hal ini di wakili oleh Kasat Narkoba Polres Payakumbuh, Ketua PPM, dan peserta giat diikuti oleh Go-Jek Sekota Payakumbuh, Komunitas dan masyarakat se kelurahan Nunang Daya Bangun.

Peserta yang ikut kurang lebih 60 orang dan seluruh peserta mengikuti kegiatan Tes Urine.

Dalam sambutannya Ketua DPRD menyampaikan apresiasi yang sangat besar terhadap panitia dalam hal ini Lurah dan Koramil yang sudah menginisiasi dan melaksanakan kegiatan ini. Harapannya kedepan Payakumbuh khususnya Kelurahan Nunang Dayabangun terbebas dari bahaya Narkoba.

"Semoga akan lebih banyak lagi kelurahan-kelurahan yang ikut dalam program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) ini," ujar Dt. Parmato Alam.

Selanjutnya amanat dari Kapolres yang dalam hal ini disampaikan oleh Kasat Narkoba, bahwa dalam deklarasi ini jangan hanya sebatas ucapan tapi harus siiringi perbuatan dan komitmen.

Kepala BNN Kota Payakumbuh Firdaus, ZN menitip beratkan kepada pencegahan pemberdayaan dan rehabilitasi pada korban Narkoba. Sesuai dengan perda yang telah ditetapkan oleh pemerintah Kota Payakumbuh. (Rstp)

Payakumbuh, ArchipelagoPost - Melirik temuan kasus HIV/AIDS yang didapat oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Payakumbuh sebanyak 8 kasus pada tahun 2018 ini, "saat ini kita berada dalam status waspada" begitulah kata Sekretaris KPA Kota Payakumbuh, Fahman Rizal, Selasa (2/10).

Dan juga penyebab terbanyak penyebaran HIV/AIDS di Kota Payakumbuh adalah melalui pertukaran cairan tubuh atau hubungan seksual. Ada sebanyak total 82 kasus yang ditemukan dan rata-rata didominasi oleh remaja.

Untuk Tahun 2017 lalu sesuai data dari KPA, ditemukan sebanyak 15 kasus HIV/AIDS dan 5 diantaranya adalah LGBT (Lesbian Gay Biseksual Transgender).

Pada minggu 30 Sept 2018 lalu bertempat di Aula belajar Kampus II UNAND Payakumbuh KPA Kota Payakumbuh dan Dinas Kesehatan bersama Mapala UNAND II Payakumbuh serta Karang taruna Kota Payakumbuh dan juga LKKS Kota Payakumbuh melakukan kegiatan Sosialisasi Penanggulangan HIV/AIDS kepada Mahasiswa/wi baru BP 2018.

Acara diikuti kurang lebih 100 orang peserta, dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, Kabid P2pl Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, Ketua Karang Taruna Kota Payakumbuh, Sekretaris LKKS Kota Payakumbuh dan Perwakilan BEM dari Fakultas Ekonomi dan Fakultas Peternakan UNAND II Payakumbuh.

Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris KPA Kota Payakumbuh Fahman Rizal, pada kesempatan ini Fahman menyampaikan apresiasi yg sangat besar kepada Pihak UNAND II Payakumbuh terutama Tim MAPALA UNAND II yang sudah membantu pemerintah Kota Payakumbuh dalam arti memberikan pemahaman tentang bahaya HIV/AIDS dilingkungan Kampus. Sekretaris KPA berpesan kepada peserta agar lebih giat untuk mencari informasi terkait HIV dan AIDS.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, Elzadaswarman mengatakan dengan temuan kasus secara Kumulatif dari tahun 2004 sampai September 2018, menurut data dari KPA Kota Payakumbuh sudah ditemukan sebanyak 82 kasus, pengidap terbanyak pada usia kisaran 20 s/d 30 an.

Elzadaswarman berharap keterlibatan mahasiswa sangat penting untuk mencegah dan meminilimalisir penularan virus HIV di Kota Payakumbuh.

Om Zet, panggilan akrab Kadis juga menyinggung permasalahan LGBT yang mana peningkatan kasus HIV/AIDS bersumber dari LGBT.

Ade Vianora, SE Ketua Karang Taruna Kota Payakumbuh dan juga Sekretaris LKKS menyampaikan informasi tentang organisasi kepemudaan dan juga tentang program dari LKKS yaitu MAHA SPECIAL atau Mahasiswa dan Siswa Peduli Sosial, dalam kegiatan ini Bung Ade mengharapkan kepedulian Mahasiswa dalam masalah Sosial.

"Saya berharap agar mahasiswa lebih meningkatkan kepedulian Sosial, karena sekarang untuk menghilangkan ke apatisan remaja dengan masalah ini sangat sulit sekali akibat jaman yang sudah canggih di era penggunaan Gadget yang semakin meningkat," ujar Ade.

Terkait dengan pelaksanaan kegiatan ini KPA Kota Payakumbuh memberikan Apresiasi dan penghargaan kepada Pihak Kampus UNAND II Payakumbuh terutama Tim MAPALA UNAND II yang telah membantu dan menjembatani terlaksananya kegiatan ini. (Rahmat Sitepu)

Payakumbuh, ArchipelagoPost - Medio Oktober tahun ini, sebuah perhelatan akbar tentang silat akan digelar di Kota Payakumbuh, namanya Festival Silat Internasional. Helat Akbar tersebut akan melibatkan ratusan pesilat dari berbagai perguruan silat dalam dan luar negeri. Tercatat, disamping perguruan silat dalam negeri,  beberapa perguruan silat dari Singapura, Vietnam, bahkan Brazil sudah menyatakan kesiapan menghadiri kegiatan tersebut.

Demikian diungkap Kepala Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat,  Muasri saat memimpin rapat teknis persiapan pelaksanaan Festival tersebut Aula pertemuan Bakinco Resto, Kelurahan Koto Tangah Kecamatan Payakumbuh Barat, Senin (1/10). Rapat diikuti oleh sejumlah pejabat OPD Pemko Payakumbuh, diantaranya dari Disparpora, Diskominfo dan Satpol PP dan Damkar.

Dikatakan Masri, kegiatan festival silat tersebut merupakan bagian dari pokok pikiran salah seorang anggota DPRD Sumatera Barat asal Kota Payakumbuh, Supardi. Dikatakan,  kegiatan festival silat internasional tersebut diharapkan dapat membawa keuntungan bagi perekonomian Kota Payakumbuh kedepan.

"Kita membawa uang APBD provinsi melalui festival silat internasional ini ke Payakumbuh. Tentu kita berharap, kegiatan ini akan menggerakkan berbagai sektor di Payakumbuh, utamanya sektor ekonomi, seperti sektor perhotelan, kuliner, dan sebagainya," ujar Muasri.

Ditambahkan, seluruh akomodasi peserta festival akan diselenggarakan di Payakumbuh,  baik penginapan, makanan, publikasi dan segala keperluan pelaksanaan kegiatan lainnya. Menurutnya, kepanitiaan akan melibatkan hampir 90 persen SDM lokal.

"Semua kebutuhan festival sebagian besar kita ambil dari payakumbuh,  termasuk hotel dan makanan atau kulinernya. Hari ini kita akan booking seluruh penginapan yang dibutuhkan peserta. Bisa dibayangkan manfaat yang akan diterima Payakumbuh dari festival Ini," ujar Muasri.

Sementara, Kabid Humas Diskominfo Payakumbuh,  Irwan Suwandi dalam kesempatan dialog mengharapkan iven besar tersebut betul-betul digarap dengan serius.  Menurutnya, publikasi perlu dipergencar mengingat waktu pelaksanaan festival sudah sangat dekat.

"Kita sangat bersyukur Pemprov membawa iven internasional ke Payakumbuh. Harapan kami,  publikasi agar digencarkan, supaya festival besar ini bisa diketahui publik lebih luas dan partisipasi masyarakat untuk menyukseskannya juga besar. Kita siap membantu," ujar Irwan.

Dari perencanaan, ada tiga jenis festival silat yang akan dihadirkan dalam kegiatan tersebut. Pertama, Gelanggang Anak Nagari, kedua,  Gelanggang Nasional, dan ketiga, Gelanggang Internasional.

"InsyaaAllah kita siapkan juga hadiah berupa uang pada jenis Gelanggang Anak Nagari yang pesertanya berasal dari perguruan dan atau utusan pengkab/ pengkot IPSI se Sumatera Barat," pungkas Muasri. (Rahmat Sitepu/rel)

Limapuluh Kota, ArchipelagoPost - Dalam rangka napaktikas peradaban meningkatkan hubungan silaturahim, Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan dan rombongan Wali Nagari yang berjumlah 38 orang, disambut secara adat oleh Raja ke XIII Puri Kelungkung, Ida Dalem Samara Putra, di Puri Kelungkung, kabupaten Kelungkung, Bali, beberapa waktu lalu.

Saat dialog dan berdiskusi bersama Raja Kelungkung beserta keluarga kerajaan, Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan mengatakan bahwa kegiatan ini dalam rangka mendampingi Wali Nagari studi banding, menjaga tradisi adat budaya, yang barangkali banyak kesamaan antara kultur adat Minangkabau dengan masyarakat Bali, yang mana sama-sama mencintai dan berguru kepada alam. 

"Kita dikaitkan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, banyak kesamaan antara adat Bali dan Minangkabau, sama sama mencintai alam, dan berguru kepada alam, seperti falsafah adat minangkabau alam takambang jadi guru. Semoga dengan hubungan ini akan semakin mempererat tali silaturahmi antara masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota dan masyarakat Bali," ucapnya.

Pada kesempatan itu, Wabup Ferizal Ridwan juga menyampaikan ucapan rasa terimakasih yang setingginya pada pihak Kerajaan Kelungkung yang dengan tangan terbuka mau berbagi ilmu dan pengalaman dalam menjaga tradisi serta mempertautkan tali silaturahim, dimana merupakan suatu keharusan dalam agama.

"Kami sangat bersukur bisa bertemu dan bersilaturahim dengan Raja Puri Agung Kelungkung, dimana kegiatan ini merupakan napaktilas yang mempunyai hubungan erat dengan Kabupaten Limapuluh Kota," ungkapnya.

Irmaizar, ketua Perwanaliko yang mewakili rombongan walinagari mengtakan bahwa, kedatanganya ke Puri Kelungkung ialah guna belajar bagaimana masyarakat Bali mengelola sumber daya alam dan budaya.

"Kita ingin belajar dengan Bali, bagaimana mereka mengelola sumberdaya alam dan budayanya. Dengan ini nantinya kita juga berharap, akan dapat mengangkat sektor wisata di wilayah nagari kita masing-masing," ungkapnya.

Sementara itu, Raja ke XIII Puri Kelungkung, Ida Dalem Samara Putra mengucapkan selamat datang dan rasa bangga atas kedatangan rombongan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan Sultan Purnama Agung.

"Selamat datang di Puri Kami, saya gembira dapat bertemu muka. Yang penting hubungan kekeluargaan tetap terjalin. Saya berharap kita akan dapat menjaga kerukunan serta keharmonisan umat beragama dan keberagaman, "tuturnya.

Sekjen AKKI, Lalu Gede Parma menyampikan bangga dan terharu, karena konsep tentang Indonesia merupakan bersatunya para raja di nusantara. Ini merupakan sebagin dari manifestasi kenusantaraan, dan itulah yang menghindarkan kita dari perpecahan.

"Ini bukan sesuatu yang tiba-tiba dan bukan tanpa disain, ini maunya alam. Antara Bali dan Limapuluh Kota sama sama berlajar dari alam. Inilah sang penjaga alam yang bersatu. Kebanggaan Nusantara agar mensyukuri jiwa ke-Bhinekaan,"paparnya.

Selain Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan dan rombongan Wali Nagari, dialog ini dibuka langsung oleh Sekjan AKKI, Lalu Gede Parma, Raja ke XIII Puri Kelungkung, Ida Dalem Samara Putra, keluarga kerajaan dan pendese adat Kelungkung. (Rstp)

Limapuluh Kota, ArchipelagoPost - Bupati Limapuluh Kota H. Irfendi Arbi mewarning para pejabat di lingkungan pemerintah daerah setempat. Bahkan Irfendi meminta para pemegang eselon itu mengundurkan diri jika tidak mampu mengemban tugas.

“Tugas pemerintah semakin berat. Saya tidak mau aparatur sipil negara dan para pejabat bekerja nyantai. Bagi pejabat yang merasa tidak sanggup, silahkan mengundurkan diri dan saya pastikan akan segera memprosesnya,” tegas Irfendi Arbi di hadapan para pejabat dan ASN yang berkantor di lingkungan kantor bupati lama di Payakumbuh, kemaren.

Dikatakan, keseriusan seorang kepala dinas merupakan faktor yang sangat penting dalam mencapai target setiap pekerjaan. Kalau pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) itu malas, mana mungkin bisa diharapkan menyuguhkan kinerja dan pelayanan yang maksimal.

“Saya minta semua OPD lebih gesit melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah ada dalam pagu anggaran, apalagi kini sudah memasuki triwulan tiga. Target kita pekerjaan harus selesai tepat waktu. Jadi, jangan ada yang malas-malasan,” ingat Irfendi.

Selain menegaskan keseriusan bekerja, pada`kesempatan itu Irfendi juga meminta para pejabatnya untuk senantiasa meningkatkan kemampuan dan disiplin. Sebab ia tidak mau anak buahnya itu dipandang sebelah mata karena dinilai indisiplin dan tidak memiliki kualitas yang mumpuni

“Pemimpin itu harus memiliki kelebihan, untuk itu saya minta para pejabat di daerah ini agar terus belajar dan meningkatkan kompetensi,” ujar Irfendi.

Begitu pula soal disiplin, Irfendi Arbi juga mengharapkan para abdi negara itu, terlebih pimpinan unit kerja agar datang lebih awal dan pulang lebih belakang dari para bawahan. Ia mengaku tidak mau unsur pimpinan itu datang terlambat tapi pulangnya lebih awal. Sebab, masalah disiplin sangat mempengaruhi kinerja dalam pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat.

“Jika tidak disiplin, bagaimana mungkin kita akan menghasilkan kinerja yang baik dan maksimal,” ucap Irfendi sembari mengatakan pimpinan unit kerja harus bisa memberikan contoh bagi para bawahannya dalam disiplin tersebut.

Lebih lanjut ia mengingatkan, sebagai abdi negara yang digaji dari uang rakyat, setiap ASN termasuk para honorer harus terus berbenah dan meningkatkan kinerja termasuk dalam pelayanan masyarakat. Salahsatu bentuk disiplin itu adalah apel pagi, masuk dan pulang kerja tepat waktu.

“Mari kita terapkan disiplin dengan mentaati kewajiban dan menghindari larangan sesuai aturan berlaku, untuk tujuan mewujudkan  tata kelola pemerintahan Kabupaten Limapuluh Kota yang lebih baik. Pimpinan OPD harus ikut mendorong penerapan disiplin tersebut,” ,” papar Irfendi. (Rstp)

Payakumbuh, ArchipelagoPost - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Payakumbuh menggelar Penguatan Pengetahuan dan Sosialisasi Informasi tentang IMS, HIV/AIDS kepada Pengurus dan Anggota Karang Taruna di Kota Payakumbuh, kamis (27/9).

Kegiatan yang bertempat di Puskesmas Payolansek ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Elzadaswarman, Ketua Karang Taruna Kota Payakumbuh Ade Vianora, Sekretaris KPA Kota Payakumbuh Fahman Rizal, dan juga hadir sebagai Narasumber dr. Nella Fatma.

Sekretaris KPA Kota Payakumbuh Fahman Rizal menyampaikan sebagai Lembaga yang dibentuk untuk mengkoordinir kegiatan penanggulangan HIV/AIDS, maka KPA Kota Payakumbuh sesuai dengan Permendagri nomor 20 tahun 2007 punya tugas dalam menginformasikan kepada masyarakat.

"Dari mulai kita lakukan pendataan pada 2010 lalu, secara kumulatif hingga Desember 2017 sudah mendapat temuan sebanyak 74 kasus yang rata-rata dominasi oleh usia remaja. Kebanyakan didapati dari pertukaran cairan atau namanya hubungan seksual beresiko, untuk mengurangi dampak ini, maka kami gencarkan sosialisasi," ungkap Fahman.

Fahman Rizal juga menambahkan ada 8 kasus baru yang sudah berhasil diungkap dalam tahun ini, berarti sudah 82 kasus yang terungkap hingga September 2018. Tetapi dalam Fenomena Gunung Es, jika 1:100 maka masih ada 8200 temuan yang belum ditemukan.

Kepala Dinas Kesehatan Elzadaswarman dalam sambutannya mengatakan selagi kita berinteraksi dengan komponen masyarakat, mau tak mau harus mau. Karena berkaitan dengan ancaman yang ada disekitar kita.

"Ini adalah hal yang fundamental, konsepsi dasar akibat peningkatan pembangunan, kemajuan teknologi, mobilitas masyarakat, dan keinginan manusia. Sehingga meningkatnya perekonomian dan kebutuhan masyarakat, juga meningkatkan kasus yang sejajar dan paralel, pemerintah sebagai lini terdepan, berupaya melakukan langkah-langkah, sehingga permasalahan ini bisa kita atasi," ujar Zet, nama panggilan Kadis Kesehatan.

Ketua Karang Taruna Kota Ade Vianora menyampaikan apresiasi kepada KPA Kota Payakumbuh, menurutnya kegiatan ini tepat sasaran dan langsung "to the point" dalam penyampaian kepada anggota Karang Taruna.

"Antusias peserta dari Karang Taruna juga tidak akan kalah dengan semangat para Narasumber, karena ini adalah hal penting, maka perhatian khusus juga kita butuhkan," ujar Ade. (Rstp)

Mitra

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Powered by Blogger.