Latest Post


Limapuluh Kota, ArchipelagoPost - Nurkhalis Dt. Bijo Dirajo anggota DPRD provinsi Sumatera Barat melaksanakan kegiatan reses di Nagari Lubuak Batingkok (5/11)

Kegiatan reses perdana dilakukan sejak diangkat menjadi anggota dewan pada Agustus lalu. 

Nampak hadir pada reses tersebut wali nagari Lubuak Batingkok, bhabinkamtibmas, babinsa, ninik mamak, alim ulama, anggota PKK, perwakilan pemuda serta unsur masyarakat lainnya.

"Ini adalah komitmen janji saya kepada masyarakat nagari Lubuak Batingkok bahwa apabila saya di izinkan Allah menjadi wakil di DPRD provinsi nanti maka saya akan melakukan reses perdana disini", ujar Nurkhalis yang diiringi tepuk tangan semua yang hadir.


Dari reses tersebut banyak aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat kepada putra asli Lubuak Batingkok ini.

Dalam tanggapannya terhadap aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat, Nurkhalis, Dt. Bijo Dirajo mengatakan akan melaksanakannya sesuai tupoksi. 

"Kita akan laksanakan aspirasi masyarakat sesuai skala prioritas yang sangat dibutuhkan saat ini", ujar Nurkhalis.

Budiman, salah seorang tokoh masyarakat Lubuak Batingkok mengungkapkan apresiasinya terhadap reses yang dilakukan oleh anggota DPRD dapil V ini.

"Saya sangat bangga karena pak Datuak Bijo Dirajo berhasil duduk di DPRD provinsi. Semoga kedepan apa yang masyarakatkan inginkan dapat diserap dan diimplementasikan oleh beliau", ujar Budiman. (Rstp)



Limapuluh Kota, ArchipelagoPost - Tour de Singkarak (TdS) 2019 Stage 3 in the Limapuluh Kota district was successful and lively.

The selected start location will take place from the Aka Barayun Waterfall in the Harau Valley of the Harau District. This international scale bicycle race has a 125.6 km distance to finish in the city of Padang Panjang on Monday (11/5).

In celebrating the Start at etape 3, it was enlivened by traditional art attractions and performances of superior products belonging to the Limapuluh Kota Regency. Furthermore, along the road that was passed by the bicycle riders also enlivened by residents who want to see firsthand the event that was followed by the international racers.


Appearing at the event were the Deputy Governor of West Sumatra Nasrul Abit and the Regent of Limapuluh Kota Irfendi Arbi, Forkopimda as well as all OPD instruments and the entire community.

When confirmed by reporters, the Limapuluh Kota Regent Irfendi Arbi said, with the activities that took place at the 2019 Tour De Singkarak moment Stage 3 in Limapuluh Kota Regency, it was utilized as much as possible to improve existing tourism efforts.

Not only that, Limapuluh Kota regency government has set up a number of counters from various departments as well as counters of reliable products and local products from Limapuluh Kota Regency.

"With this moment we will maximize our efforts to increase tourism in our area, besides that we have also established a counter with local products from our own regions," said Regent Irfendi Arbi.

With the start location that has the charm of green natural beauty, the participants when released directly by the Deputy Governor of West Sumatra Nasrul Abit who were also enthusiastic about enjoying other natural beauty along the path in the Limapuluh Kota district.

On that occasion, as Head of the Youth and Sports Tourism Office, Nengsih, S.Pd said, over the past few days, we had made every effort to hold a Start Location on the Tour De Singkarak Stage 3 event held in Limapuluh Kota District.

"In the last few days we have been trying everything to prepare for the successful implementation of the Start on Tour de Singkarak Stage 3 in Limapuluh Kota Regency in 2019, this was done to provide an attraction for tourists to find out the improvement in the quality of Harau Tourism Object locations with the slogan "Harau Worldwide, "explained Nengsih.

In addition to directly involving the community of Limapuluh Kota regency to fill in a series of activities. There are counter promoting SME products produced various handicrafts of the Limapuluh Kota community which had also become a product that was often exported abroad. (Novi)



ArchipelagoPost, Limapuluh Kota – Murahnya harga gambir dipasaran akhir akhir ini membuat Sepdi Tito  - salah seorang pengusaha gambir asal Nagari Maek kecamatan Bukit Barisan Kabupaten Limapuluh Kota angkat bicara.


Sepdi Tito yang akrab di sapa Tito, pemimpin  perusahaan PT Salimbado Jaya Indonesia yang didirikan pada tahun 1998 sebagai pemasok rempah-rempah Indonesia, kacang-kacangan, gambir dan produk pertanian lainnya. Ekspor yang telah dilakukan perusahaan ini terutama ke benua Asia dan negara-negara Timur Tengah dengan website www.salimbadogroup.com.

Dikatakan bahwa ada dua daerah penghasil Gambir di provinsi Sumatera Barat yaitu Kabupaten Limapuluh Kota dan Pesisir Selatan. Menurutnya harga Gambir beberapa tahun ini dan sampai saat ini mengalami penurunan yang signifikan disebabkan oleh jumlah ekspor yang melebihi kebutuhan pabrik di India.

“Sebagaimana kita ketahui bahwa negara market terbesar produksi gambir kita adalah India. Dengan jumlah produksi yang tinggi dikarenakan luasnya kebun gambir yang bertambah pasca harga gambir sempat naik sampai di harga Rp 105 rb/kg dulu. Sehingga memicu petani melakukan perluasan kebunnya”, papar Tito di salah satu Gudang Gambir nya yang terletak di Jalan Lingkar Utara, Payonibuang Kecamatan Payakumbuh Utara, Rabu (23/10).

Ketika jumlah ekspor yang melebihi permintaan pasar di India maka otomatis harga langsung anjlok, namun jika jumlah eskpor kurang dari permintaan pasar, maka gambir kualitas kurangpun dibeli mereka. Jika gambir kualitas bagus dengan kuantitas ekspor berkurang maka serta merta harga bisa dipertahankan", ucapnya.

Tito juga menyebutkan, pada 2016, harga gambir tertinggi mencapai Rp 55.000/kg. Setahun berikutnya melompat menjadi Rp 105.000/kg. Namun pada Maret 2018, anjlok hanya sebesar Rp 18.000/kg di tingkat petani dalam kondisi basah dan ada juga Rp 40.000/kg.

Lebih lanjut Tito menjelaskan telah melakukan  ekspor gambir sebanyak 100 ton dalam satu bulan ke negara India, China dan Korea, dan ada beberapa kali permintaan dari benua Eropa, tapi pesanan ke benua Eropa tersebut dalam bentuk Catechin (kandungan yang terdapat dalam gambir) dan  Cathecin tersebut juga  ada pada daun teh dan buah kakao dan lain-lain.

Di tambahkan lagi, terkait ekspor gambir ke benua Eropa yang beberapa hari belakangan ini sempat senter di kalangan medsos dirinya sangat menyambut baik dan mendukung program itu tapi semua nya mesti kita diskusikan bersama-sama,antara pengusaha dan para gambir yang ada di kabupaten Limapuluh Kota," ajaknya.

"Kenapa harus ada diskusi antara penggagas dengan toke gambir, dikarenakan yang tahu dengan mekanisme dagang pada saat ini tentu saja pengusaha (toke-red) gambir dan para petani”, ulasnya lagi.

"Sebenarnya kami para pelaku usaha gambir di kabupaten Limapuluh Kota sangat ingin mensejahterakan para petani-petani gambir namun dikarenakan pangsa pasarnya dari dulu sampai saat ini sangat terbatas. Salah satu alasan kenapa gambir masih berharga sampai sekarang dikarenakan produsen gambir yang masih bertahan ada di Sumatera Barat. Jika saja ada daerah lain atau negara lain yg menanam gambir juga, dan pasarnya cuma itu itu saja, saya  sangat yakin gambir di kabupaten Limapuluh Kota bakal tak berharga lagi,"pungkas Tito. (Rstp)



Payakumbuh, ArchipelagoPost - The Association of Farmers and Hobbyist Lovers Community Payakumbuh City Payakumbuh will soon hold Payakumbuh Agro Expo 2019. 

This event will be held from 10 September to 10 October 2019 taking place at Pasar Rakyat II Padang Kaduduak Kelurahan Tigo Koto Diate Payakumbuh District North of the city Payakumbuh.

The head of the event organizer, Joni Safasni, who is familiarly called Mosir, said that this activity aimed to channel the interests and creativity of the community, especially the communities in Payakumbuh and other areas in West Sumatra.

Furthermore Joni Safasni expressed the theme of this activity in order to build farmer synergy and support the downstreaming of IKM agricultural products and hobby community products.

"From the several objectives of this activity, we emphasize the importance of effective promotion of regional superior products and arouse the enthusiasm of the younger generation for the importance of development and development in agriculture and other hobbies of economic value," said Mosir.

"Later on in the Payakumbuh Agro Expo 2019 will be enriched with interesting programs such as the Agro Exhibition, Photo Selfie Contest, Sculpture Flower Art Contest, Flower Arrangement Competition, Pet Animal Contest, Twitter Birds Contest, Reptile Community Contest, Traditional Culinary Contest, Akik Stone Contest , High Flying Pigeon Race and other contests ", Mosir said.

"We hope that the Payakumbuh Expo will trigger all the positive creativity that will be the forerunner of an effective promotion for the potential of trade, agriculture, tourism and channel the interests of hobby communities in the region. Let's enliven and get new experiences", concluded Mosir.

Egon, one of the Payakumbuh Expo participants in the Batu Akik Contest program welcomed and enthusiastically will participate in this event.

"We will showcase selected agate stones with super quality materials. We prove that the agate is not faded and lost," said agate hobbyist with millions of rupiah transactions from European and American buyers via online. (Relative media partner)


Archipelagos, Padang ~ Sidang lanjutan kasus korupsi bantuan BNPB di Pasaman telah masuk pada sesi pembelaan (Pledoi). Pembelaan tersebut dibacakan langsung oleh Kuasa Hukum terdakwa AR dan FRZ, Boy Roy Indra, SH saat sidang di Pengadilan Negeri Padang, Kamis (29/8).

Kuasa hukum terdakwa Boy Roy Indra, SH optimis dan yakin Majelis Hakim akan sependapat dengan nya, dan kliennya bisa bebas dari jeratan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan putusan Bebas atau Lepas.

" Sangat optimis bahwa klien saya terdakwa AR dan FRZ bisa bebas atau lepas dari tuntutan JPU. Kita sudah paparkan dalil- dalil pledoi didepan Majelis Hakim dalam sidang tadi," ucap Kuasa Hukum, Boy Roy Indra, SH.

Menurut Boy Roy Indra, SH salah satu dalil yang menguatkan kliennya tidak bersalah berawal dari Surat Keputusan (SK) penunjukan kliennya AR sebagai Pengawas Lapangan dan FRZ sebagai tim PHO tidak sesuai ketentuan yang berlaku.

" Sesuai dengan aturan Kepres Nomor 54 Tahun 2010, bahwa pihak yang berwenang dalam mengeluarkan SK PHO adalah Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) BNPB. Dalam hal ini KPA nya adalah Sekretaris Utama BNPB Di Jakarta. Nah, faktanya yang mengeluarkan SK itu adalah Bupati Pasaman, Yusuf Lubis. Oleh sebab itu, klien saya FRZ sebagai PHO tidak dapat dipersalahkan. Karena SK nya sendiri tidak sesuai ketentuan Perpres, dan otomatis SK itu batal sesuai ketentuan hukum," kata Boy Roy Indra, SH.

Demikian juga kata Boy, untuk SK Pengawas lapangan harus sesuai Kepres nomor 54 tahun 2010 yang mengeluarkannya adalah PPK. Namun faktanya yang mengeluarkan adalah Bupati Pasaman, Yusuf Lubis.

"Oleh karena itu SK tersebut batal demi hukum. Jika SK kedua klien saya itu sudah cacat hukum, maka tidak dapat dipersalahkan atas tugas dan wewenang yang dikeluarkan oleh Bupati Pasaman. Makanya optimis kedua klien saya ini bisa bebas dan lepas," tegasnya.

Boy mengatakan maksud lepas tersebut terbukti perbuatannya, tetapi tidak masuk wilayah pidana korupsi. Namun masuk wilayah etika dan administrasi lainnya.

"Hal tersebut sudah disampaikan oleh saksi ahli dari LKPP RI yang kita hadirkan dipersidangan. Dimana saksi Ahli LKPP RI mengatakan bahwa yang bertanggungjawab secara keseluruhan terhadap proyek ini adalah PPK dan kontraktor. Karena kedua inilah yang menandatangani kontrak proyek yang namanya tercantum dalam berkas tersebut. Jadi apapun pelanggaran yang dilakukan oleh kedua klien saya adalah pelanggaran etika dan administrasi saja.  Bukan pelanggaran hukum pidana, karena amanya tidak tercantum dalam kontrak," terangnya.

Boy juga menambahkan bahwa tim teknis yang turun ke lokasi untuk mengukur item-item pekerjaan tidak mengukur secara keseluruhan.

"Masih banyak item-item diberbagai lokasi yang tidak diukur oleh tim teknis Kejaksaan Negeri Pasaman. Mereka hanya mengukur item pengerjaan proyek di Pangian, padahal masih ada di Pintuai, Tombang, Rotan Getah dan Ranah Betung, Kecamatan Mapattunggul Selatan. Itu tidak diukur tim teknis, dengan alasan pada hari itu sudah pukul 06.00 WIB Malam," katanya.

Dari hasil pengukuran Tim Teknis itu kata dia sangat lucu jika bisa diakumulasikan dengan menyimpulkan keseluruhan kerugian Negara mencapai Rp773 Juta. 

Menurut Boy pihak BPKP tidak berwenang mengukur kerugian Negara dalam proyek BNPB tersebut. "Alhasil hitungan volume rekayasa, dihitung pula oleh pihak yang tidak berwenang. Kalau seperti ini bagaimana menyebutkan bisa dikatakan ada tindak pidana korupsi?.

Namun kita sangat berharap Majelis Hakim jernih dalam menilai perkara ini dan mengambil keputusan sesuai dengan fakta-fakta persidangan. Sehingga klien kami AR dan FRZ bisa bebas atau lepas,"tutupnya


Limapuluh Kota, ArchipelagoPost- Pasa Harau 2019 Art and Culture Festival which was held at Kenagarian Harau Friday - Sunday (16-18 /09/2019) was initiated by the Limapuluh Kota Regency Government as an opportunity to bring creative economic actors to the international arena. The festival which has become an annual agenda by the Indonesian Ministry of Tourism is used as an opportunity to recruit international business partners for local products.

With plans and programs to bring Limapuluh Kota creative economic actors to compete in an international free market, the event held by the people of Nagari Harau and the Office of Tourism, Youth and Sports in the Limapuluh Kota Regency were able to stimulate the creativity of local economic actors.

"We invited a number of Limapuluh Kota creative economists to display and exhibit their work at this event. Then guests from outside and within the country could judge for themselves how the local wealth of Limapuluh Kota was directly. Whether it could be a business opportunity or not," Walinagari Harau said. , Syukri Andi was accompanied by Novirita - head of the promotion section of the Limapuluh Kota district tourism office to reporters at the Pasa Harau site on Saturday (08/17).

When these foreign and domestic business people evaluate the quality and opportunities of the international market, the owners of creative businesses also present their respective products.
"So the Pasa Harau Art and Culture Festival is not just a ceremonial festival to showcase Minangkabau culture in Limapuluh Kota. But it can be an entry point for Limapuluh Kota creative businesses to put their products on the international free market," he said

This time for Pasa Harau 2019, the focus is on Minangkabau cultural accessories knick knacks whose basic ingredients are wood and twigs. Then Minangkabau woven cloth.

"Hopefully the creative economy practitioners who make stands here can partner with foreign businessmen who come today," explained Walinagari.

Meanwhile, the Regent of Limapuluh Kota Regency, Irfendi Arbi is preparing another opportunity for other creative economic actors to be able to bring local Minangkabau products to the international business zone.

"So this Pasa Harau is a gateway to go further and besides that there are still other breakthroughs we are preparing," he concluded.

He also said that the Limapuluh Kota Regency Government was intensively conducting training and education to local creative actors on how to standardize produl products sold abroad.
"It must be educated first to know what international quality is like. So creative business people can measure what the product standards are like. If feasible, roads and relations will be given to the next level," he explained.

In addition to inviting creative economy business actors, the Pasa Harau Art and Culture Festival also holds various cultural events such as the Itiak Race, Jawi Race, traditional music, Debus attractions, and various Minangkabau-style activities.

"While promoting tourism in the Harau valley and Minangkabau nature, this event is also an opportunity for local business people to be shifted from the local and Pasa Harau Creative Economy Actors Will Shift to the International Stage. (Rahmat de Sitepoe)

1

Mitra

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Powered by Blogger.