Latest Post


Limapuluh Kota, ArchipelagoPost - Banyak orang yang menghindari buah ini karena rasa pahit yang ditimbulkan saat memakannya. Padahal segudang manfaat berjejer didalam buah ini.

Opss..! Kini jangan takut lagi pare yang dulu menakutkan kini  telah jadi makanan yang sangat dinikmati. Di tangan kreatif siswa-siswi kelas XII IPS 1 SMAN 1 kec. Harau buah pare kini telah mampu diolah menjadi makanan yang di gemari tanpa takut rasa pahit lagi.

Pada Expo Kewirausahaan yang di gelar di SMAN 1 Harau olahan pare ini sempat menarik perhatian para pengunjung. (20/11)

Setelah di cicipi kiranya memang tidak pahit sama sekali, rasanya kreyess di mulut cocok untuk cemilan ataupun teman makan nasi.

"Kami berharap dengan olahan ini maka pare bisa menjadi makanan favorit tanpa takut pahit lagi", ujar Ketua kelas Hafiz Mizwary, didampingi bendahara Melsy Al Irfan dan Sekretaris Putri Hendra Sari serta kawan kawan

Di dalam pare yang rendah kalori dan tinggi serat ini terdapat folat, zat yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan, serta sejumlah kalium, seng, dan zat besi.

Berbagai macam penyakit, seperti gula darah tinggi dan kolesterol dapat lebih dikontrol dengan mengonsumsi pare.

Sayuran yang kerap mudah ditemui di jajanan pasar ini juga kaya akan vitamin C, mikronutrien penting yang terlibat dalam pencegahan penyakit, pembentukan tulang, dan penyembuhan luka.

Senyawa antioksidan kuat yang ada pada pare pun dapat membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan.

Tak hanya vitamin C, pare juga dipercaya mengandung vitamin A yang baik bagi kesehatan penglihatan serta dapat memperbaiki kecantikan kulit. (Rstp)


Pulau Sibandang, ArchipelagoPost - The charming of Lake Toba tourism objects makes a group of press members who are members of the Indonesian Press Camp carry out exploration of tourism potential there.

From 14 to 16 November 2019, this place which became the location of the campsite and the main focus of attention there was in the Sibandang Tourism Village, Muara District, North Tapanuli.


Sibandang Village is one of 3 villages on the small island of Sibandang, which is in the Lake Toba area. The location is not too far, only about 45 minutes from Silangit Airport including 15 minutes from the port of Muara by boat.

Around the island of Sibandang there are small piers specifically for passengers, so that residents' activities continue to run as needed. Without having to go to a distant port.


All participants of the Indonesian press camp were very surprised and fascinated by the hospitality of the community of Sibandang island who welcomed them in full from the district apparatus as well as village and traditional leaders.

From the start, the community enthusiastically welcomed the Indonesian Press Camp troupe in a friendly manner by the charming traditional dance performance of tortor and the Hoda Hoda tortor performed by schoolgirls in distinctive traditional clothes.

The night was full of lively welcoming and full of joy and kinship, shown by the citizens of Sibandang Island, creating a mood that made it feel like returning to our own home. (Rahmat de Sitepoe)


Limapuluh Kota, ArchipelagoPost- Sekitar ratusan pelaku seni Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota yang tergabung dalam Komunitas Seni Luak Nan Bungsu (KSLNB), berkumpul pada Kamis (7/11) malam di Resto Tifa, kawasan Tanjung Pati, Limapuluh Kota.

Berkumpulnya pelaku seni yang terdiri dari pemusik, penari, pelukis, sanggar seni dan berbagai seniman lainnya itu, bukan untuk tampil dalam menunjukkan kesenian masing-masing. Melainkan untuk menyampaikan aspirasi ke anggota DPRD Sumbar dapil Payakumbuh dan Limapuluh Kota, Darman Sahladi di kegiatan resesnya.


Dihadapan Darman Sahladi, Sekretaris KSLNB, Ridho Ilahi mengatakan, selama ini sudah banyak lahir komunitas seni di dua daerah tersebut. Tetapi komunitas seni yang didirikan itu malahan  tidak bisa bertahan lama hingga akhirnya komunitas seni tersebut tak jelas kemana rimbanya.


Kemudian, ucap mantan anggota DPRD Limapuluh Kota itu, dengan tidak adanya komunitas seni yang mampu bertahan lama sehingga pelaku seni di Luak Nan Bungsu sulit untuk berkembang. "Ini yang dialami pelaku seni selama ini,"terang Ridho Ilahi.

Beranjak dari sana, Ridho Ilahi bersama puluhan pelaku seni lainnya berinisiatif untuk membentuk kembali komunitas seni yang dikelola profesional untuk memajukan insan seni Luak Nan Bungsu.

"Kami pelaku seni ini berkumpul dan sepakat untuk membentuk komunitas seni yang dinamakan Komunitas Seni Luak Nan Bungsu,"ucap Rhido.

Menurut Ridho, KLSNB berdiri sejak 4 bulan lalu dengan 7 kali pertemuan. "Ini adalah keseriusan pelaku seni untuk memajukan kesenian di daerah. Karena itu, kami butuh tempat, butuh porsi dan perhatian dari pemerintah demi memajukan seni Luak Limopuluah,"terangnya lagi.

Sementara, anggota DPRD Sumbar, dengan hadirnya komunitas seni seperti KLSBN setidaknya kedepan bisa mengangkat seni Luak Limopuluah. Dewan Pembina KLSBN tersebut juga berharap, kehadiran komunitas seni mampu memberikan kontribusi terhadap daerah serta bisa memberikan masukan terhadap kebijakan bagi pemerintah.

Kemudian, dalam mengatasi agar komunitas seni bisa selalu eksis dan bertahan, Darman Sahladi mendorong agar pemerintah bisa mengalokasikan anggaran melalui dana hibah untuk komunitas seni. 

"Komunitas seni ini jadilah mitra pemerintah. Ajaklah seluruh pelaku seni untuk bergabung. Bidang olahraga ada Koni, bidang kontraktor Gapensi dan bidang seni ada komunitas ini. Seperti ini hendaknya, sehingga apapun yang berkaitan seni di Luak Nan Bungsu harus melalui KLSBN ini,"ucap Darman Sahladi.


Dalam pertemuan dengan insan seni sekaligus reses Darman Sahladi, hadir mantan Bupati Alis  Marajo, anggota DPRD Limapuluh Kota Fraksi Gerindra serta pelaku seni lainnya. (Rel/Rstp)


Payakumbuh, ArchipelagoPost - Sebanyak 84 pebalap Tour de Singkarak (TdS) etape V yang start di objek wisata Ngalau Indah, Rabu (6/11) pagi disuguhkan hiburan budaya asli Kota Payakumbuh, seperti pacu itiak, dan penampilan artis Minang asal Kota Randang Kintani.

Setelah dilepas oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Payakumbuh, Rida Ananda yang mewakili wali kota, para pebalap melewati sejumlah titik di Kota Randang, seperti Jalan Dipenogoro, Simpang Bypass, dilanjut ke Jalan Tan Malaka, kemudian belok kiri di depan Rumah Dinas ketua DPRD, lanjut ke Jalan KH. Ahmad Dahlan.

Kemudian para pebalap akan belok kanan menuju Jalan Soedirman, belok kiri Jalan Ade Irma Suryani Simpang Benteng, Jalan Pacuan, berbelok ke kanan menuju Jalan Rasuna Said di depan Dinas PU, belok kanan ke Jalan Ahmad Yani Labuah Basilang, belok kiri ke Jalan Soekarno Hatta Tugu Adipura, dan akan terus berlanjut ke arah Bukittinggi, sebelumnya akhirnya finish di Ambun Pagi Kabupaten Agam.

Sekda Kota Payakumbuh Rida Ananda menyebut, momentum TdS 2019 ini coba dimanfaatkan pihaknya untuk mempromosikan berbagai kebudayaan asli Kota Randang ke dunia.

"Karena itu kami menampilkan pacu itiak dan musik sikatuntuang, apalagi di seluruh dunia, kebudayaan ini hanya ada di Payakumbuh," jelas Rida Ananda.

Dia berharap, ke depannya akan ada multiplayer efek yang dirasakan seluruh warga Kota Payakumbuh, termasuk UKM yang kini tengah giat-giatanya mempromosikan rendang Payakumbuh ke dunia internasional.

Senada dengan itu, Ketua DPRD Kota Payakumbuh Hamdi Agus berharap, gelaran TdS 2019 ini akan mampu memberikan efek positif terhadap daerah ke depannya.

"Mudah-mudahan ada efek untuk masyarkat di Kota Payakumbuh, baik promosi ataupun ada efek ekonomi dengan adanya kegiatan tahunan yang sudah rutin dilaksanakan ini," jelasnya. (Rstp)


Limapuluh Kota, ArchipelagoPost - Nurkhalis Dt. Bijo Dirajo anggota DPRD provinsi Sumatera Barat melaksanakan kegiatan reses di Nagari Lubuak Batingkok (5/11)

Kegiatan reses perdana dilakukan sejak diangkat menjadi anggota dewan pada Agustus lalu. 

Nampak hadir pada reses tersebut wali nagari Lubuak Batingkok, bhabinkamtibmas, babinsa, ninik mamak, alim ulama, anggota PKK, perwakilan pemuda serta unsur masyarakat lainnya.

"Ini adalah komitmen janji saya kepada masyarakat nagari Lubuak Batingkok bahwa apabila saya di izinkan Allah menjadi wakil di DPRD provinsi nanti maka saya akan melakukan reses perdana disini", ujar Nurkhalis yang diiringi tepuk tangan semua yang hadir.


Dari reses tersebut banyak aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat kepada putra asli Lubuak Batingkok ini.

Dalam tanggapannya terhadap aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat, Nurkhalis, Dt. Bijo Dirajo mengatakan akan melaksanakannya sesuai tupoksi. 

"Kita akan laksanakan aspirasi masyarakat sesuai skala prioritas yang sangat dibutuhkan saat ini", ujar Nurkhalis.

Budiman, salah seorang tokoh masyarakat Lubuak Batingkok mengungkapkan apresiasinya terhadap reses yang dilakukan oleh anggota DPRD dapil V ini.

"Saya sangat bangga karena pak Datuak Bijo Dirajo berhasil duduk di DPRD provinsi. Semoga kedepan apa yang masyarakatkan inginkan dapat diserap dan diimplementasikan oleh beliau", ujar Budiman. (Rstp)



Limapuluh Kota, ArchipelagoPost - Tour de Singkarak (TdS) 2019 Stage 3 in the Limapuluh Kota district was successful and lively.

The selected start location will take place from the Aka Barayun Waterfall in the Harau Valley of the Harau District. This international scale bicycle race has a 125.6 km distance to finish in the city of Padang Panjang on Monday (11/5).

In celebrating the Start at etape 3, it was enlivened by traditional art attractions and performances of superior products belonging to the Limapuluh Kota Regency. Furthermore, along the road that was passed by the bicycle riders also enlivened by residents who want to see firsthand the event that was followed by the international racers.


Appearing at the event were the Deputy Governor of West Sumatra Nasrul Abit and the Regent of Limapuluh Kota Irfendi Arbi, Forkopimda as well as all OPD instruments and the entire community.

When confirmed by reporters, the Limapuluh Kota Regent Irfendi Arbi said, with the activities that took place at the 2019 Tour De Singkarak moment Stage 3 in Limapuluh Kota Regency, it was utilized as much as possible to improve existing tourism efforts.

Not only that, Limapuluh Kota regency government has set up a number of counters from various departments as well as counters of reliable products and local products from Limapuluh Kota Regency.

"With this moment we will maximize our efforts to increase tourism in our area, besides that we have also established a counter with local products from our own regions," said Regent Irfendi Arbi.

With the start location that has the charm of green natural beauty, the participants when released directly by the Deputy Governor of West Sumatra Nasrul Abit who were also enthusiastic about enjoying other natural beauty along the path in the Limapuluh Kota district.

On that occasion, as Head of the Youth and Sports Tourism Office, Nengsih, S.Pd said, over the past few days, we had made every effort to hold a Start Location on the Tour De Singkarak Stage 3 event held in Limapuluh Kota District.

"In the last few days we have been trying everything to prepare for the successful implementation of the Start on Tour de Singkarak Stage 3 in Limapuluh Kota Regency in 2019, this was done to provide an attraction for tourists to find out the improvement in the quality of Harau Tourism Object locations with the slogan "Harau Worldwide, "explained Nengsih.

In addition to directly involving the community of Limapuluh Kota regency to fill in a series of activities. There are counter promoting SME products produced various handicrafts of the Limapuluh Kota community which had also become a product that was often exported abroad. (Novi)

Mitra

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Powered by Blogger.