Latest Post

Padang Pariaman, ArchipelagoPost - Ketua umum Cabor Balap Sepeda Kabupaten Limapuluh Kota Wahyudi Thamrin antarkan atlet binaannya yang ikut dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Padang Pariaman meraih prestasi gemilang.

Pasalnya Cabor Balap Sepeda Kabupaten Limapuluh Kota untuk sementara ini telah meraih 6 medali emas dan 2 perak, pencapaian ini membuat penambahan raihan medali emas buat Kabupaten Limapuluh Kota.

Wahyudi Thamrin menambahkan pencapaian luar biasa ini tidak lepas dari latihan penuh disiplin yang dilakukan untuk pembinaan atlet Cabor Balap Sepeda

"Masih ada target 5 emas lagi, kita optimis gaet semuanya untuk Cabor Balap Sepeda," tutur Wahyudi mantap kepada wartawan, Sabtu, (24/11)

Sementara untuk Cabor Judo Kota Payakumbuh yang diketuai juga oleh Wahyudi Thamrin telah meraih 6 perak dan 3 perunggu.

Berbagai pujian didapatkan atas prestasi mengharumkan nama Luak Limopuluah dalam ajang bergengsi ini.

Torehan prestasi ini mendapatkan apresiasi luar biasa dari Pemkab Limapuluh Kota melalui Sekretaris Daerah Widya Putra. Sekaligus ucapan terimakasih kepada Wahyudi Thamrin atas binaannya kepada Cabor Balap Sepeda.

"Alhamdulillah dengan persiapan kurang sempurna, namun mendapat hasil yg luar biasa, kami melalui pemerintah daerah mengucapkan tarima kasih pada pengurus, official, pelatih, dan atlit atas capaian yang luar biasa ini, semoga kedepan prestasi akan lebih baik dan tentu ini menjadi catatan bagi pemerintah daerah," ucap sekda Widya Putra bangga. (Rstp)

Payakumbuh, ArchipelagoPost - Pada iven Bagodang Payakumbuh 2018 di stand Pameran dan Promosi Produk Unggulan Daerah kawasan Ngalau Indah, ada sebuah stand yang mengundang minat para pengunjung terutama Tatkala Walikota Payakumbuh Riza Falepi menyambangi stand ASOSIASI BAWANG DAN CABE KOTA PAYAKUMBUH. (24/11)

Stand ini memamerkan produk olahan pangan sehat dari labu madu yang baru pertama kali ada di Payakumbuh, pada moment tersebut Wali Kota didampingi jajaran Forkopimda sempat mencicipi donat dan es krim serta membeli mie basah untuk dibawa pulang.(24/11)

Joni Safasni yang akrab di sapa Mosir sebagai inisiator Forum Komunikasi Petani Peduli Payakumbuh mengembangkan varietas labu madu ini di kelurahan Tarok dan Napar mengatakan bahwa usaha ini baru jalan sekitar 6 bulan yang lalu.

"Jenis labu yang dibudidayakan adalah labu madu origin Thailand. Labu ini sangat cocok sekali tanah di Luak Limopuluah. Masa tanam sampai panen 120 hari", ujar Mosir.

"Semula bibit ini diragukan apakah cocok dengan tanah di Payakumbuh. Setelah dua kali panen terbetik keinginan untuk menjadikan labu madu kedalam varian varian produk olah pangan sehat diantaranya Stik labu,Mie labu, Donat labu, Muffin labu, Pilus labu, Es krim , Masker perawatan wajah, Selai labu, Puding labu", Papar Mosir didampingi Devi Susanti.

Produk turunan tersebut  kemudian dikembangkan dan dipasarkan lewat salah satu pasar modern di Padang.

Alhamdulillah sampai saat ini produk kami digemari masyarakat. Salah satu sebabnya karena produk olahan kami dengan budidaya ramah lingkungan serta bebas dari zat kimia berbahaya.(yudi yusra) Riza Falepi menyambangi stand ASOSIASI BAWANG DAN CABE KOTA PAYAKUMBUH.

Stand ini memamerkan produk olahan pangan sehat dari labu madu yang baru pertama kali ada di Payakumbuh, pada moment tersebut Wali Kota didampingi jajaran Forkopimda sempat mencicipi donat dan es krim serta membeli mie basah untuk dibawa pulang.(24/11)

Joni safasni yang akrap di sapa Mosir sebagai inisiator Forum Komunikasi Petani Peduli Payakumbuh mengembangkan varietas labu madu ini di kelurahan Tarok dan Napar mengatakan bahwa usaha ini baru jalan sekitar 6 bulan yang lalu.

"Jenis labu yang dibudidayakan adalah labu madu origin Thailand. Labu ini sangat cocok sekali tanah di Luak Limopuluah. Masa tanam sampai panen 120 hari", ujar Mosir.

"Semula bibit ini diragukan apakah cocok dengan tanah di payakumbuh. Setelah dua kali panen terbetik keinginan untuk menjadikan labu madu kedalam varian varian produk olah pangan sehat diantaranya Stik labu,Mie labu, Donat labu, Muffin labu, Pilus labu, Es krim , Masker perawatan wajah, Selai labu, Puding labu", Papar Mosir didampingi Devi Susanti.

Produk turunan tersebut  kemudian dikembangkan dan dipasarkan lewat salah satu pasar modern di Padang.

"Alhamdulillah sampai saat ini produk kami digemari masyarakat. Salah satu sebabnya karena produk olahan kami dengan budidaya ramah lingkungan serta bebas dari zat kimia berbahaya, pungkas Mosir.(Rstp)

Payakumbuh, ArchipelagoPost - Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Payakumbuh Selatan, Kota Payakumbuh menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif tokoh masyarakat dalam pemilihan umum (Pemilu) 2019 se Kecamatan Payakumbuh Selatan di Aula Bakinco Resto, Jum'at (23/11).

Dalam sosialisasi yang berlangsung hangat ini hadir 35 peserta yang merupakan tokoh masyarakat yang aktif yang sering berinteraksi dengan warga di Kecamatan Payakumbuh Selatan, selain itu Panwascam Payakumbuh Selatan juga menghadirkan narasumber terbaik.

Kepala Sekretariat Panwaslu Kecamatan Payakumbuh Selatan Atemugiarae, SSTP, KM dalam laporannya mengatakan tokoh masyarakat yang ada di kecamatan Payakumbuh Selatan ini diberikan sosialisasi bersama pemateri dari Kasatreskrim Polres Kota Payakumbuh, Kejaksaan Negeri Kota Payakumbuh, serta Komisioner Bawaslu Kota Payakumbuh.

Ketua Panwaslu Kecamatan Payakumbuh Selatan Arief Budiman, A.Md membuka acara secara resmi dan dalam sambutannya mengatakan dasar hukum dari pengawasan pemilu tertuang dalam UU nomor 7 Tahun 2017, dimana Panwaslu Kabupaten atau Kota yang kini bersifat permanen dan menjadi Bawaslu Kabupaten atau Kota. Penguatan kelembagaan Bawaslu dalam institusi Bawaslu harapannya mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas jajaran pengawasan pemilu secara nasional, tetap dan mandiri.

"Proses pengawasan pemilu tidak boleh hanya ditaruh dipundak Bawaslu semata secara intitusi, tapi butuh pelibatan seluruh lapisan dalam rangka proses pengawasan pemilu untuk mensukseskan pemilu yang berkualitas dan bermartabat untuk semua. Perlu sinergi dalam strategi dan aksi dengan segenap pemangku kepentingan pemilu, lembaga pemantau pemilu dan seluruh lapisan masyarakat lainnya untuk saling bahu membahu, gotong-royong, dan berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemilu mulai dari pendaftaran hingga penetapan hasil pemilu," ujar Arief Budiman.

Sosialisasi serupa juga digelar oleh Panwascam Lamposi Tigo Nagori di Ngalau Resto (23/11). (Rstp)

Payakumbuh, Archipelagopost - Walikota Payakumbuh, Riza Falepi mendadak berkunjung ke Kantor Lurah Kubu Gadang, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kamis (22/11) siang. Disamping melihat operasional kantor yang belum lama ini diresmikan, walikota juga ingin memastikan proses pelayanan di lini terendah pemerintahannya berjalan dengan baik.

Kedatangan walikota disambut Lurah Kubu Gadang,  Syafrizal beserta Staf.  Sementara walikota didampingi, Kepala Bidang Perumahan, Tegra beserta sejumlah staf Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman.

"Kemarin saat peresmian saya urung hadir,  makanya hari ini datang langsung sembari mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang bersedia tanahnya di bebaskan untuk keperluan kantor lurah ini," ujar Walikota Riza.

Dikatakan, dirinya juga sengaja turun untuk memastikan aparat kelurahan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Walikota Riza  menekankan pelayan prima dan gratis harus diterapkan bagi segala urusan terutama yang menyangkut kepentingan warga miskin.

"Saya minta segala urusan yang terkait dengan kepentingan warga miskin tolong layani dengan baik,  jangan ada uang rakyat sepeserpun yang dipotong dalam mengurus kegiatan tersebut," tegas Riza kepada aparatur kelurahan dan masyarakat yang hadir.

Walikota mewanti-wanti terkait layanan tanpa biaya dan bebas pungutan dan potongan liar, sebab dia mendengar masih ada masyarakat yang berkata bahwa masih ada praktek-praktek ilegal itu terjadi di lapangan.

"Saya masih mendengar isu ada bantuan bagi masyarakat miskin seperti rehab rumah dengan nilai sekian juta, namun sampai ke tangan masyarakat justru berkurang. Saya tegaskan, selama saya jadi walikota, tidak boleh ada model seperti itu. Saya jamin, semuanya sampai utuh ke masyarakat. Jika ada oknum yanh bermain akan saya tindak tegas," ujar Walikota Riza.

Riza meminta, jika masyarakat melihat ada kasus pemotongan tersebut terjadi, segera laporkan kepadanya dengan membawa bukti yang jelas. Sebaliknya,  Riza juga mengingatkan untuk tidak sembarang menuduh dan melempar isu jika tidak memiliki bukti yang kuat.

"Jika terbukti ada yang bermain,  percayalah, langsung saya berhentikan, tapi tentu buktinya harus jelas dan kuat. Kalau sembarang tuduh saja tanpa ada bukti, itu namanya fitnah. Saya juga akan tuntut balik orang yang memfitnah tersebut," ungkap Riza.

Terkait dengan pelaporan balik itu, dikatakan pihaknya tidak main-main. Hal ini menyangkut kredibilitas dan harga diri pemerintah Kota Payakumbuh yang justru dalam pengurusan bantuan bagi warga miskin banyak mendapat pujian dari pemerintah pusat dan menjadi rujukan bagi daerah lain di Indonesia.
"Untuk program bantuan warga miskin, kita termasuk yang terbaik di Indonesia. Misalnya program bedah rumah, kita menjadi percontohan di tingkat nasional, bahkan pada hari rumah nasional beberapa waktu lalu, video bedah rumah Kota Payakumbuh ditayangkan dihadapan Presiden RI. Itu membuktikan kita dinilai yang terbaik oleh pemerintah pusat," beber Riza.

Ditambahkan, selama dirinya menjabat sebagai Walikota Payakumbuh, tak kurang sudah lebih 2000 rumah warga miskin yang dibedah. Semuanya dikerjakan dengan sangat baik.

"Program bedah rumah kita rata-rata tuntas dengan hasil yang memuaskan, sebab kita memang urus dengan serius dan saya selalu tekankan tidak boleh ada uang seperak pun yang diambil atau dikorupsi. Makanya, jika ada tuduhan macam-macam tanpa disertai bukti,  sekali lagi saya katakan, saya akan tuntut balik," pungkas Riza.

Program bedah rumah memang termasuk menjadi keunggulan Kota Payakumbuh dibawah kepemimpinan Riza Falepi dan Erwin Yunaz.  Terbaru, Kota Payakumbuh diganjar penghargaan Pemerintah Daerah dengan Kinerja Terbaik Dalam Pengelolaan DAK Bidang Perumahan Tahun 2018 dari Kementerian PUPR RI. 

Untuk tahun 2019, Kota Payakumbuh memperoleh DAK bedah rumah sebanyak 170 unit dengan nilai Rp. 17,5 juta/ unit. Pemko Payakumbuh juga menganggarkan bedah rumah dari dana APBD Kota sebanyak 100 unit dengan nilai yang sama per unitnya. (Rstp)

Payakumbuh, ArchipelagoPost - SMPN 4 Payakumbuh menggelar Pemilu, bukan untuk memilih anggota DPR ataupun Presiden namun untuk memilih siapa pemimpin siswa alias Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) periode 2018-2019 di kampus bougenville ini.

Digelar pada kamis (22/11) dan bertempat di halaman sekolah yang diikuti oleh 3 pasang kandidat calon ketua OSIS terpilih dari hasil rapat Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK), terseleksilah siswa yang akan dicalonkan sebagai kandidat ketua OSIS, selain itu ada kandidat yang diajukan dari aspirasi langsung  kelompok siswa.

Kepala SMPN 4 Payakumbuh Mardiyus, M.Pd mengatakan pemilihan ini tak hanya diikuti oleh seluruh siswa, namun majelis guru juga ikut serta dalam pemilihan ketua OSIS ini. Ditambahkannya lagi, untuk pertamakalinya di SMPN 4 Payakumbuh kotak suara dan bilik suara asli yang dipakai merupakan pinjaman dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Payakumbuh.

"Kalau dahulu menggunakan kotak yang dibuat siswa, sekarang ditunjukkan kepada siswa bagaimana bentuk alat pemilu yang asli, tujuan kita tak lain untuk mendidik siswa dalam menumbuhkan jiwa demokrasinya," ujar Mardiyus.

Ada 3 pasang calon yang ikut dalam pemilihan ketua OSIS ini, antara lain Kandidat Nomor 1 Rhani Laila Suci dan Athallah Ananda Yeri, Kandidat Nomor 2 Andri Adrian dan Muhammad Rezki Vareza, serta Kandidat Nomor 3 Didi Wahyudi dan Mutiara Yoana.

Dikatakan oleh Mardiyus, pemilihan umum ini dilakukan bergantian, artinya setiap siswa secara bergantian perkelas datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menghindari terganggunya proses belajar mengajar dan agar lebih efektifnya proses pemilihan yang dilaksanakan.

"Siswa yang ikut ada sebanyak 864 siswa, dan ditambah dengan 70 majelis guru dan karyawan, kita juga sediakan 3 TPS untuk memfasilitasi pemilu kali ini," pungkas Mardiyus. (Rstp)


Limapuluh Kota, ArchipelagoPost - Objek Wisata Bukit Kelinci yang terletak di pinggir jalan raya Payakumbuh - Bukittinggi KM 7 Piladang Sumatera Barat yang menjadi salah satu lokasi rekreasi objek wisata yang ramai dikunjungi oleh masyarakat baik lokal maupun dari luar daerah.

Sayangnya sejak beroperasi pada sejak pertengahan tahun 2018 lalu, Wisata Bukit Kelinci sampai sekarang izin operasionalnya belum ada.

Ironisnya lagi pihak pengelola Wisata Bukit Kelinci telah melakukan pungutan dengan membuat karcis tanda masuk dengan nominal Rp.10.000 untuk dewasa dan Rp.5.000 untuk anak-anak tanpa koordinasi dengan instansi terkait.

Pihak pengelola juga mengutip tarif parkir kepada pengunjung sebanyak Rp.3.000 untuk sepeda motor dan Rp.5.000 untuk mobil.

Kepala Badan Keuangan Kabupaten Limapuluh Kota, Irwandi BK ketika di hubungi awak media melalui pesan singkatnya menerangkan bahwa,  "untuk melakukan pemungutan pajak perlu adanya izin dari lokasi. Karena Bukit Kelinci belum ada izin usaha atau belum kami terima izin tempat, maka kami tidak memungut pajak".

Terpisah Wisran, Koordinator LSM PKRI (Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia) wilayah Sumatera, ketika dimintai komentarnya mengatakan apa yang telah dilakukan oleh pengelola objek Wisata Bukit Kelici terindikasi masuk dalam kategori pungli.(19/11)

"Karena yang di lakukan oleh Objek Wisata Bukit Kelinci ini telah merugikan Pemkab Limapuluh Kota yang seharusnya akan menjadi pemasukan pajak dan retribusi daerah kabupaten Limapuluh Kota. Kalau izin operasional belum ada atau masih dalam proses, kenapa melakukan pungutan uang masuk dari pengunjung. Nyatanya dilapangan praktek ini tetap berlangsung sampai sekarang", ujar Wisran. (Tim)

Mitra

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Powered by Blogger.