Payakumbuh, ArchipelagoPost - Pada iven Bagodang Payakumbuh 2018 di stand Pameran dan Promosi Produk Unggulan Daerah kawasan Ngalau Indah, ada sebuah stand yang mengundang minat para pengunjung terutama Tatkala Walikota Payakumbuh Riza Falepi menyambangi stand ASOSIASI BAWANG DAN CABE KOTA PAYAKUMBUH. (24/11)
Stand ini memamerkan produk olahan pangan sehat dari labu madu yang baru pertama kali ada di Payakumbuh, pada moment tersebut Wali Kota didampingi jajaran Forkopimda sempat mencicipi donat dan es krim serta membeli mie basah untuk dibawa pulang.(24/11)
Joni Safasni yang akrab di sapa Mosir sebagai inisiator Forum Komunikasi Petani Peduli Payakumbuh mengembangkan varietas labu madu ini di kelurahan Tarok dan Napar mengatakan bahwa usaha ini baru jalan sekitar 6 bulan yang lalu.
"Jenis labu yang dibudidayakan adalah labu madu origin Thailand. Labu ini sangat cocok sekali tanah di Luak Limopuluah. Masa tanam sampai panen 120 hari", ujar Mosir.
"Semula bibit ini diragukan apakah cocok dengan tanah di Payakumbuh. Setelah dua kali panen terbetik keinginan untuk menjadikan labu madu kedalam varian varian produk olah pangan sehat diantaranya Stik labu,Mie labu, Donat labu, Muffin labu, Pilus labu, Es krim , Masker perawatan wajah, Selai labu, Puding labu", Papar Mosir didampingi Devi Susanti.
Produk turunan tersebut kemudian dikembangkan dan dipasarkan lewat salah satu pasar modern di Padang.
Alhamdulillah sampai saat ini produk kami digemari masyarakat. Salah satu sebabnya karena produk olahan kami dengan budidaya ramah lingkungan serta bebas dari zat kimia berbahaya.(yudi yusra) Riza Falepi menyambangi stand ASOSIASI BAWANG DAN CABE KOTA PAYAKUMBUH.
Stand ini memamerkan produk olahan pangan sehat dari labu madu yang baru pertama kali ada di Payakumbuh, pada moment tersebut Wali Kota didampingi jajaran Forkopimda sempat mencicipi donat dan es krim serta membeli mie basah untuk dibawa pulang.(24/11)
Joni safasni yang akrap di sapa Mosir sebagai inisiator Forum Komunikasi Petani Peduli Payakumbuh mengembangkan varietas labu madu ini di kelurahan Tarok dan Napar mengatakan bahwa usaha ini baru jalan sekitar 6 bulan yang lalu.
"Jenis labu yang dibudidayakan adalah labu madu origin Thailand. Labu ini sangat cocok sekali tanah di Luak Limopuluah. Masa tanam sampai panen 120 hari", ujar Mosir.
"Semula bibit ini diragukan apakah cocok dengan tanah di payakumbuh. Setelah dua kali panen terbetik keinginan untuk menjadikan labu madu kedalam varian varian produk olah pangan sehat diantaranya Stik labu,Mie labu, Donat labu, Muffin labu, Pilus labu, Es krim , Masker perawatan wajah, Selai labu, Puding labu", Papar Mosir didampingi Devi Susanti.
Produk turunan tersebut kemudian dikembangkan dan dipasarkan lewat salah satu pasar modern di Padang.
"Alhamdulillah sampai saat ini produk kami digemari masyarakat. Salah satu sebabnya karena produk olahan kami dengan budidaya ramah lingkungan serta bebas dari zat kimia berbahaya, pungkas Mosir.(Rstp)